Bola.com, Jakarta - Apakah Anda pernah merasakan sakit kepala parah? Sebaiknya Anda perlu memeriksakan ke dokter dan jangan dianggap sepele. Sakit kepala ekstra menjadi satu di antara gejala penyakit meningitis.
Meningitis merupakan infeksi akibat radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Meningitis menjadi salah satu penyakit berbahaya dan menyebabkan kematian, sehingga perlu ditangani sesegera mungkin.
Advertisement
Penyakit ini banyak disebabkan virus, bakteri, parasit, atau jamur. Kendati beberapa kasus bisa sembuh dalam janga waktu cepat, tetapi banyak pula pasien meningitis yang tidak bisa tertolong.
Meningitis tidak memandang umur. Penyakit ini bisa mengancam siapa pun, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Penyakit ini juga terkadang sulit dikenali, karena memiliki gejala awal seperti flu atau demam. Sehingga tak jarang orang yang mengiranya sekadar meriang, bukan meningitis.
Kendati gejalanya serupa dengan flu, meningitis tetap perlu diwaspadai. Penyakit ini juga bisa menimbulkan kejang dan kaku pada leher. Bahkan pada bayi di bawah usia dua tahun, meningitis kerap memunculkan benjolan di kepala atau leher.
Pengobatan meningitis tergantung pada penyebab dan gejalanya. Misalnya, dokter akan memberi resep obat antimikroba, atau menawarkan terapi lain apabila meningitis disebabkan kanker atau lupus.
Lantas apa saja gejala dan penyebab meningitis? Berikut Bola.com merangkumnya dari berbagai sumber, Kamis (31/10/2019).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
15 Gejala Meningitis
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, meningitis secara umum dapat membuat pengidapnya mengalami sakit kepala parah yang tak kunjung membaik disertai dengan nyeri leher. Anda tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat, melainkan harus memeriksanya ke dokter.
Selain sakit kepala parah, meningitis juga bisa ditandai dengan kondisi sebagai berikut:
- Sering demam dan menggigil tanpa sebab
- Sakit kepala ekstra berhari-hari atau berminggu-minggu
- Mudah lemas, lelah, dan malas berolahraga
- Leher sering kaku dan nyeri
- Nyeri sendi dan otot
- Kaki dan tangan terasa dingin meski cuaca sedang panas
- Bernapas dengan cepat
- Sensitif terhadap kilau cahaya
- Mudah marah dan sulit konsentrasi
- Sering pingsan
- Keram perut
- Penglihatan kabur
- Sakit perut, mual, dan muntah
- Tidak bisa menekuk lutut
- Ruam kulit yang sulit hilang
Advertisement
Penyebab Meningitis
1. Infeksi Virus dan Bakteri
Meningitis pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Hampir 85 persen kasus radang selaput otak disebabkan entervirus yang diikuti oleh coxsackievirus A, coxsackievirus B, dan echoviruses.
Selain itu, meningitis bisa disebabkan virus herpes simplex, HIV/AIDS, gondong, hingga virus West Nile.
Infeksi bakteri juga menjadi satu di antara penyebab meningitis. Bakteri mampu memasuki aliran darah di otak serta sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan radang selaput otak.
2. Infeksi Jamur dan Parasit
Menigitis atau radang selaput otak bisa disebabkan infeksi jamur yang dapat mengancam jiwa apabila tidak diobati dengan segera.
Saat infeksi terjadi, meninges akan membengkak serta menekan otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini biasanya akan menyebabkan gejala sementara, seperti sakit kepala dan saraf, serta menghambat aliran darah ke otak sehingga bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem saraf dan otak.
Faktor Risiko Meningitis
Faktor tertentu yang bisa meningkatkan risiko mengidap penyakit meningitis adalah:
- Tidak pernah atau jarang vaksin meningitis
- Sebagian besar kasus, meningitis akibat virus terjadi pada anak-anak
- Lemahnya sistem kekebalan tubuh
- Orang yang baru saja menjalani transplantasi sumsum tulang
- Memiliki riwayat penyakit diabetes
Advertisement