Sukses


Kenali Perbedaan Campak dan Rubella, Patut Diwaspadai

Bola.com, Jakarta - Campak dan Rubella adalah penyakit yang menjadi salah satu perhatian utama pemerintah Indonesia. Kedua penyakit ini dikenal ganas karena cukup mematikan dan menyebabkan cacat.

Bahkan Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi penyakit campak (measles) dan pengendalian penyakit Rubella (Congenital Rubella Syndrome) pada 2020. Kementerian Kesehatan RI memiliki strategi dengan melaksanakan Kampanye dan Introduksi Imunisasi MR (Measles Rubella).

Penyebaran virus Campak dan Rubella tak hanya terjadi di Indonesia. Justru, di negara lain juga tak sedikit yang terjangkit kedua virus tersebut.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit Campak dan Rubella tidak bisa diobati seperti penyakit pada umumnya. Pengobatan yang diberikan kepada penderita hanya bersifat pendukung.

Namun tak perlu khawatir, karena kedua penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi. Oleh sebab itu, Indonesia memberikan imunisasi Campak sebagai salah satu program imunisasi nasional.

Sayangnya masih banyak orang yang salah mengartikan antara penyakit Campak dan Rubella. Mereka menilai dua penyakit ini sama, tetapi sebenarnya berbeda.

Berikut Bola.com merangkum perbedaan penyakit Campak dan Rubella, beserta gejala dan penyebabnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Perbedaan Penyakit Campak dan Rubella

1. Penyakit Campak

Penyakit Campak dikenal juga sebagai Morbili atau Measles. Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin.

Penyakit ini biasanya diawali dengan gejala demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau mata merah (conjunctivitis).

Campak akan sangat berbahaya bila disertai dengan komplikasi pneumonia, diare, meningitis, bahkan dapat menyebabkan kematian.

2. Penyakit Rubella

Sedangkan Rubella adalah suatu penyakit yang mirip dengan Campak yang juga ditularkan melalui saluran pernapasan saat pengidapnya itu batuk atau bersin.

Seperti halnya Campak, Rubella juga disebabkan oleh virus. Namun, virus Rubella akan mudah mati apabila terkena sinar ultra violet, bahan kimia, bahan asam dan pemanasan.

Rubella pada anak biasanya hanya menimbulkan gejala demam ringan atau bahkan tanpa gejala apapun, sehingga sering tidak terdata. Sedangkan Rubella pada orang dewasa sering menimbulkan sakit sendi (arthritis atau arthralgia).

Virus Rubella sangat berbahaya bagi wanita hamil karena dapat mengakibatkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat bawaan yang disebut congenital rubella syndrome (CRS).

 

3 dari 4 halaman

Dampak Penyakit Campak dan Rubella

1. Dampak Penyakit Campak

Menurut ahli WHO, Ann Lindstrand, Campak dan Rubella adalah penyakit menular dengan banyak komplikasinya. Akibat, akan menimbulkan bercak pada kulit, demam tinggi, dehidrasi dan kelelahan. Kondisi ini sangatlah menyakitkan bagi anak-anak.

Penyakit ini juga akan menyebabkan peradangan telinga luar (otitis), radang otak (ensefalitis), pneumonia (radang paru), kebutaan hingga kematian.

2. Dampak Penyakit Rubella

Dampak dari penyakit Rubella biasanya cukup sulit dideteksi pada anak. Seperti dijelaskan sebelumnya, Rubella sangatlah berbahaya untuk wanita hamil terutama di awal kehamilan.

Penyakit Rubella dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan permanen pada bayi (Congenital Rubella Syndrome) berupa ketulian, gangguan penglihatan hingga kebutaan, kelainan jantung dan pengecilan otak.

4 dari 4 halaman

Gejala Penyakit Campak dan Rubella

  1. Demam tinggi
  2. Batuk-batuk
  3. Coryza, atau hidung berair dan bersin-bersin
  4. Conjungtivitis, yang merupakan infeksi pada membran luar mata. Akibatnya, mata berwarna merah dan berair
  5. Fotofobia, yaitu, mata secara fisik sensitif terhadap cahaya
  6. Enanthem hadir (yaitu ruam yang terletak di membran yang menghasilkan lendir)
  7. Bintik Koplik (ruam kecil) pada membran epitel yang melapisi bagian dalam mulut
  8. Ruam maculopapular (merah datar yang memiliki tonjolan kecil)
  9. Ruam ini menyebar dari kepala ke bawah hingga ke anggota badan.
Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer