Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola Tanah Air kembali berduka atas kepulangan pemain Timnas Indonesia U-16, Alfin Farhan Lestaluhu. Pemain asal Ternate itu mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10/2019) malam.
Seperti dilansir dari laman resmi PSSI, Alfin Lestaluhu meninggal lantaran terserang penyakit ecephalitis (infeksi otak) dengan hypoalbuminemia.
Advertisement
Lantas, apa sih penyakit encephalitis yang menyerang pemain muda berbakat tersebut?
Encephalitis adalah peradangan otak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi yang dapat menyerang otak, bisa terjadi pada anak-anak hingga orang tua yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah.
Seperti dikutip dari situs Encephalitis, penyakit ini tercatat lebih dari 6.000 kasus di Inggris setiap tahunnya. Bahkan, di Amerika Serikat sebanyak 250.000 pasien dirawat di rumah sakit dengan diagnosis encephalitis.
Encephalitis termasuk ke dalam penyakit langka yang berisiko mengancam jiwa seseorang. Penyakit ini harus segera ditangani, karena encephalitis bisa mengakibatkan terjadinya gangguan pada kemampuan berbicara, memori (ingatan), hingga kematian.
Berikut adalah penyebab dan gejala penyakit encephalitis, seperti dirangkum dari Kids Health dan Encephalitis.info, Jumat (1/11/2019).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala Penyakit Encephalitis
Penyakit encephalitis atau radang otak biasanya menimbulkan tanda dan gejala yang serupa dengan flu ringan, demam dan sakit kepala.
Selain itu, tanda-tanda encephalitis bisa menyerupai flu dalam tingkat yang lebih parah. Penyakit ini juga bisa menyebabkan pengidapnya kerap sulit berpikir, mengalami kejang-kejang, atau memiliki masalah dengan sistem indra tubuh. Berikut berbagai encephalitis yang bisa berkisar dalam kategori ringan hingga berat.
Gejala radang otak ringan yang menyerupai flu, yakni:
- Demam
- Sakit kepala
- Nafsu makan menurun
- Mual dan muntah
- Leher terasa kaku
- Nyeri pada otot atau persendian
- Kehilangan energi dan mudah lemas
Gejala encephalitis yang lebih parah, yakni:
- Demam lebih tinggi, bisa mencapai 40 derajat celcius
- Sakit kepala parah
- Mual dan muntah
- Leher kaku
- Sering merasa kebingungan
- Mengalami halusinasi
- Mengalami kejang-kejang
- Perubahan gerakan motorik tubuh yang menjadi lebih lambat
- Mudah marah
- Kehilangan kesadaran
- Sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
- Mengalami masalah dengan kemampuan berbicara dan mendengar
- Kehilangan kemampuan untuk merasakan atau kelumpuhan di area wajah dan tubuh
- Kehilangan kemampuan indra pengecap
- Perubahan mental, seperti linglung, mengantuk, disorientasi
- Hilang ingatan
- Mudah mengantuk
- Koma
Advertisement
Penyebab Encephalitis
Seperti dilansir Kids Health, tiga kelompok virus adalah penyebab umum ensefalitis atau peradangan adalah sebagai berikut:
1. Virus herpes, seperti cacar air, EBV (irus Epstein-Barr, yang menyebabkan mono), dan herpes simpleks (yang menyebabkan luka dingin ).
2. Virus dan kuman lain yang ditularkan oleh serangga, seperti virus West Nile (menyebar melalui gigitan nyamuk) dan kuman yang menyebabkan penyakit Lyme dan Rocky Mountain melihat demam (menyebar melalui gigitan kutu).
3. Virus yang menyebabkan infeksi pada masa kanak-kanak yang umum, seperti campak dan Rubella, gondog. Penyakit ini sangat langka dan jarang dialami oleh beberapa orang yang rajin melakukan imunisasi.
4. Penyebab lainnya:
- Disebabkan infeksi dari bakteri, seperti meningitis bakteri
- Komplikasi penyakit menular lainnya seperti sifilis
- Akibat menumpuknya parasit dalam tubuh, seperti toksoplasmosis (ditemukan pada kotoran kucing yang terinfeksi) pada orang dengan sistem kekebalan yang melemah.