Bola.com, Fuzhou - Tunggal putra Jepang, Kento Momota, menambah pundi-pundi gelarnya menjadi 10 titel pada tahun ini. Catatan apik itu ditorehkan Momota setelah mengalahkan pemain Chinese Taipei, Chou Tien Chen, dalam pertarungan tiga gim 21-15, 17-21, 21-18, di final Fuzhou China Terbuka 2019, Minggu (10/11/2019).
Selain juara di Fuzhou China Terbuka, kento Momota juga naik podium tertinggi di Jerman Terbuka, All England, Singapura Terbuka, Kejuaraan Asia Bulutangkis, Jepang Terbuka, Kejuaraan Dunia Bulutangkis, China Terbuka, Korea Terbuka, dan Denmark Terbuka.
Advertisement
Kento Momota juga menyamai prestasi legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei. Momota menyamai rekor Lee Chong Wei yang meraih gelar tujuh turnamen super series/super 500+ dalam setahun kalender turnamen pada 2010 dan 2013.
Setelah laga final, Kento Momota mengungkapkan rahasia di balik performa fantastisnya pada tahun ini. Ternyata, momen di Indonesia Masters 2019 jadi pemicunya.
Kento Momota mengaku terlecut setelah kalah dari pemain Denmark, Anders Antonsen, pada final Indonesia Master 2019.
"Saya sedang dalam performa apik di Indonesia dan saya sangat kecewa ketika kalah," kata Kento Momota setelah final Fuzhou China Terbuka 2019, seperti dilansir situs BWF.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi Motivasi
"Saya menggunakan kekalahan itu sebagai motivasi untuk bekerja keras. Saya tak ingin lagi kalah di final. Jadi saya selalu berusaha keras (supaya tidak mengalami lagi kekalahan pahit seperti itu)," kata Momota.
“Hari ini pertandingan ketat. Saya bermain sangat baik pada gim ketiga, terutama ketika poin sangat ketat. Chou tak pernah menyerah dan dia mencoba mengejar seberapa jauh pun ketinggalan dari saya,.” imbuh pemain berusia 25 tahun tersebut.
Di Indonesia Masters 2019, Kento Momota takluk dari Anders Antonsen dalam pertarungan tiga gim 16-21, 21-14, 16-21.
Kekalahan tersebut mengejutkan karena Momota sangat difavoritkan dan menempati unggulan pertama. Di sisi lain, Antonsen hanya menempati peringkat ke-20 dunia. Namun, Antonsen bermain sangat ulet pada laga tersebut sehingga membuat Momota akhirnya harus mengakui kekalahannya.
Advertisement