Bola.com, Solo - Satria Muda Pertamina sukses meraih gelar juara Piala Presiden 2019 setelah mengalahkan Amartha Hangtuah 51-43 pada laga final di GOR Sritex Arena, Minggu (24/11/2019).
Dimotori Arki Dikania Wisnu, Satria Muda langsung tancap gas sejak awal permainan. Satria Muda perkasa di kuarter pertama dan unggul 13-5. Memasuki kuarter dua, Satria Muda mampu memperlebar jarak. Satria Muda unggul 22-11 menutup babak pertama.
Baca Juga
Advertisement
Amartha Hangtuah baru bisa bangkit pada kuarter ketiga. Abraham Wenas dan kawan-kawan sempat memangkas jarak menjadi tiga poin lewat tembakan tiga angka Kelly Purwanto. Pertarungan semakin ketat di kuarter tiga meski Satria Muda tetap unggul 38-30.
Amartha Hangtuah mati-matian mengejar pada kuarter empat. Namun, Satria Muda mampu mempertahankan keunggulan delapan poin hingga laga berakhir.
Arki menjadi bintang kemenangan Satria Muda dengan mencetak 13 poin. Tim juara berhak mendapatkan hadiah senilai Rp150 juta, Rp100 juta untuk runner-up, dan peringkat ketiga Rp75 juta.
Menpora Zainudin Amali yang menghadiri partai final, memberikan apresiasi tinggi penyelenggaraan Piala Presiden bola basket 2019. Ia berharap, melalui ajang Piala Presiden, prestasi olahraga Indonesia semakin maju. Tidak menutup kemungkinan, ajang yang sama akan digelar untuk cabang lain.
"Selamat untuk tim juara, sangat menarik. Semoga turnamen ini bermanfaat terutama untuk olahraga basket di Indonesia ke depannya. Hadiahnya tahun depan lebih besar lagi dan penonton tambah semarak," kata Zainudin Amali kepada wartawan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Menggunakan Uang Negara
Sementara itu, Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden, Maruarar Sirait, memastikan hadiah uang tunai segera diselesaikan maksimal hari Rabu (27/11/2019).
"Sesuai tarwah turnamen ini dan pesan dari Presiden Indonesia, bahwa penyelenggaraan turnamen tidak sepeserpun menggunakan uang negara," kata Maruarar Sirait.
Advertisement