Bola.com, Jakarta - Apakah Anda pernah mendengar penyakit sifilis? Sifilis adalah infeksi bakteri yang menyebar melalui kontak seksual. Penyakit ini berawal dari luka pada alat kelamin, dubur atau mulut seseorang.
Penyakit ini juga bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kulit atau kontak selaput lendir ketika kulit terluka.
Advertisement
Sifilis bisa disembuhkan dengan suntikan penisilin. Jika tidak segera diobati, sifilis bisa mengancam kesehatan jantung, otak, dan organ tubuh lainnya. Bahkan penyakit tersebut juga bisa mengancam jiwa. Sifilis bisa ditularkan dari ibu hamil kepada anak dalam kandungannya.
Orang yang rentan terkena penyakit sifilis adalah mereka yang melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom, seks dengan banyak pasangan, pria yang bersetubuh dengan sesama jenis, serta terinfeksi HIV/AIDS.
Penyakit sifilis berkembang secara bertahap, dan gejalanya bervariasi tergantung pada tahapannya. Lalu, bagaimana gejalanya?
Berikut adalah gejala penyakit sifilis beserta tahapannya yang jarang disadari bagi mereka yang berhubungan seksual, seperti dirangkum dari Mayo Clinic, Kamis (28/11/2019).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala Sifilis Beserta Tahapannya
1. Sifilis Primer
Sifilis primer memiliki gejala luka kecil yang disebut chancre, biasanya luka muncul di area alat kelamin. Sehingga bakteri akan mudah masuk ke dalam tubuh melalui luka tersebut.
Kemudian rasa sakit akan muncul di tempat di mana bakteri masuk ke tubuh. Kondisi itu biasanya terjadi dalam waktu 3-6 minggu, dengan kisaran antara 10-90 hari. Sifilis primer dapat sembuh tanpa pengobatan tetapi akan meninggalkan bekas luka.
2. Sifilis Sekunder
Sifilis sekunder memiliki gejala ruam yang muncul selama 2-12 minggu setelah luka berkembang. Ruam pada tahapan itu bisa menyebar ke seluruh tubuh, termasuk tangan dan kaki.
Ruam pada tahapan sekuder memiliki warna coklat kemerahan, kecil, padat, datar, hingga sedikit membengkak. Namun ruan ini tak seperti masalah kulit pada umumnya. Terparah, luka ini bisa berisi nanah. Ruam ini bisa sembuh dalam kurun waktu dua bulan tanpa bekas luka. Namun kendati lukanya sudah sembuh, sifilis tetap bisa menular kepada orang lain.
Ketika sifilis telah menyebar ke seluruh tubuh, seseorang juga bisa mengalami gejala seperti demam, sakit tenggorokan, mudah lemas, berat badan menurun, rambut rotok (terutama pada alis, bulu mata, dan kulit kepala), pembengkakan kelenjar getah bening, leher terasa kaku, sakit kepala, cepat marah, hingga lumpuh.
3. Sifilis Laten
Jika sifilis tidak segera diobati, maka penyakit itu bisa menjadi ke tahap tersembunyi (laten). Tahapan itu bisa berlangsug selama bertahun-tahun tanpa gejala seperti tahapan lainnya. Tahapan ini hanya bisa didiagnosis melalui tindakan medis, termasuk tes darah.
4. Sifilis Tersier
Sekitar 15-30 persen orang yang terinfeksi sifilis tidak bisa mendapatkan pengobatan akan mengalami komplikasi yang dikenal sebagai sifilis terlambat (tersier). Pada tahap lanjut, penyakit ini bisa merusak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan persendian. Kondisi tersebut bisa terjadi akibat sifilis yang didiamkan selama bertahun-tahun.
Advertisement
Penyebab Penyakit Sipilis
Ada beberapa hal yang dapat membuatmu terjangkit penyakit sifilis atau Raja Singa ini, di antaranya:
1. Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri yang disebut Treponema pallidum. Biasanya penularan penyakit ini adalah melalui kontak dengan orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual.
2. Bakteri Treponema pallidum juga dapat memasuki tubuh melalui luka kecil atau lecet di kulit atau selaput lendir.
3. Sifilis juga dapat menyebar melalui aktivitas seperti berciuman atau melalui ibu hamil yang terinfeksi kepada bayinya selama masa kehamilan atau persalinan.
4. Penyakit sifilis tidak dapat menyebar melalui penggunaan toilet umum, bak mandi, pakaian, peralatan makan, gagang pintu, kolam renang atau kolam air panas.
5. Setelah sembuh dari sifilis, biasanya gejala penyakit ini tidak akan kambuh lagi. Namun, Anda bisa terinfeksi kembali jika memiliki kontak dengan seseorang yang terjangkit penyakit tersebut.
Sumber: Mayo Clinic