Bola.com, Jakarta - Setiap hari manusia melakukan berbagai aktivitas, satu di antaranya duduk. Duduk merupakan aktivitas umum saat bekerja, bersosialisasi, belajar, atau bepergian.
Duduk penting untuk mengistirahatkan tubuh setelah berdiri cukup lama. Tapi, aktivitas yang mengharuskan duduk dalam waktu lama dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Advertisement
Tak jarang, seseorang harus duduk sangat lama. Bahkan pekerja kantoran bisa duduk hingga lebih dari 8 jam sehari. Bagi Anda yang bekerja atau beraktivitas yang mengharuskan duduk dalam waktu lama, penting untuk mengubah pola aktivitas ini.
Duduk terlalu lama dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan. Aktivitas tersebut nampaknya tidak berbahaya, tapi jika terus dilakukan ini berpotensi mematikan. Waktu duduk sangat berkorelasi dengan sindrom metabolik, diabetes, obesitas, hipertensi, peningkatan trigliserida, dan penurunan kolesterol HDL.
Berikut penyakit yang dapat timbul akibat duduk terlalu lama seperti dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (3/12/2019).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rawan Terkena Penyakit Jantung dan Obesitas
Jantung
Para ahli mengatakan orang yang duduk lebih banyak memiliki risiko 147 persen lebih tinggi menderita serangan jantung atau stroke. Beberapa peneliti menyimpulkan duduk terlalu lama berdampak pada risiko kardiovaskular yang setara dengan merokok.
Menurut Harvard Health Publishing, sebuah studi baru menunjukkan orang yang duduk selama 10 jam atau sehari lebih cenderung mengalami serangan jantung atau stroke daripada mereka yang duduk lima jam atau lebih sedikit setiap hari.
Obesitas
Bergerak menyebabkan otot melepaskan molekul seperti lipoprotein lipase, yang membantu memproses lemak dan gula yang dikonsumsi. Saat seseorang menghabiskan sebagian besar hari dengan duduk, pelepasan molekul-molekul ini berkurang dan berpotensi menaikkan berat badan. Inilah sebabnya perilaku kurang bergerak sangat erat kaitannya dengan obesitas.
Faktanya, penelitian menunjukkan orang dengan obesitas duduk rata-rata dua jam lebih lama setiap hari daripada orang dengan berat badan normal.
Advertisement
Duduk Terlalu Lama Bisa Sebabkan Diabetes dan Varises
Diabetes
Orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu duduk juga memiliki risiko diabetes meningkat 112 persen. Obesitas yang dialami orang yang kurang gerak juga menjadi faktor utama pengembangan diabetes.
Dalam satu studi yang melihat efek dari orang yang hanya lima hari istirahat, para peneliti melihat peningkatan resistensi insulin, penyebab diabetes. Para ahli menyimpulkan duduk dapat mengubah cara tubuh bereaksi terhadap insulin, hormon yang membantu membakar gula dan karbohidrat untuk energi.
Varises
Duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan darah terkumpul di kaki. Ini dapat menyebabkan varises. Biasanya, otot-otot kaki berfungsi sebagai pompa untuk mengarahkan darah vena ke jantung.
Ketika duduk terlalu lama, gravitasi dapat menyebabkan darah menggenang di kaki. Tanpa bantuan kontraksi otot untuk memompa darah kembali ke atas, varises dapat terbentuk. Dalam kasus yang jarang terjadi, varises dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti pembekuan darah.
Rawan Sakit Ginjal dan Ambeien
Ginjal
Orang-orang yang duduk selama beberapa jam sehari tidak hanya berisiko obesitas dan sakit pada anggota badan, tetapi juga meningkatkan peluang terkena penyakit ginjal. Ginjal menyaring darah untuk mengeluarkan produk limbah dan membuat urin.
Orang yang duduk dalam jangka waktu lama dan berulang memiliki kecenderungan menderita penyakit ginjal kronis. Kondisi ini bisa lebih parah jika orang tersebut tidak melakukan olahraga rutin.
Ambeien
Duduk dalam waktu lama bisa memberi tekanan pada pembuluh darah. Ini membuat otot di pembuluh darah meregang dan membentuk ambeien.
Posisi duduk terlalu lama juga memberi tekanan besar pada otot punggung, leher, dan tulang belakang. Tak cuma duduk, berdiri terlalu lama tanpa istirahat juga dapat mengembangkan ambeien. Bangunlah dan bergeraklah selama satu atau dua menit setiap setengah jam untuk menjaga struktur tubuh tetap sehat.
Advertisement
Kecemasan dan Trombosis Vena
Kecemasan
Selain efek fisik, duduk terlalu lama juga bisa memengaruhi efek mental. Risiko depresi dan kecemasan lebih tinggi pada orang yang paling banyak duduk. Ini bisa jadi karena manfaat kesehatan mental dari kebugaran kurang ketika seseorang menghabiskan hari-hari mereka duduk daripada bergerak.
Deep Vein Thrombosis (DVT)
Deep Vein Thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah jenis bekuan darah yang paling umum di kaki. Ketika bagian dari gumpalan ini pecah, ia dapat memutus aliran darah ke bagian-bagian lain dari tubuh seperti paru-paru yang menyebabkan emboli paru.
Duduk terlalu lama, bahkan dalam perjalanan jauh, dapat menyebabkan DVT. Trombosis vena merupakan keadaan darurat medis yang dapat menyebabkan komplikasi besar atau bahkan kematian.
Kanker dan Kolesterol
Kanker
Penelitian yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa duduk dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker jenis tertentu, termasuk kanker paru-paru, rahim, dan usus besar. Kanker bisa dipicu oleh kondisi yang disebabkan oleh duduk terlalu lama seperti obesitas dan kurang olahraga. Waktu yang dihabiskan untuk duduk memiliki dampak negatif pada kadar hormon tubuh dan cara kerja sistem kekebalan tubuh.
Kolesterol
Kelebihan berat badan dan tidak aktif juga akan menyebabkan kolesterol tinggi. Duduk terlalu lama juga dikaitkan dengan kolesterol tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Dalam sebuah penelitian di Ohio State University, para peneliti menemukan bahwa tubuh tidak dapat mengubah LDL (atau kolesterol jahat) menjadi HDL (kolesterol baik) setelah berjam-jam duduk lama.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis Anugerah Ayu Sendari/Editor Rizki Mandasari, published: 4/12/2019).
Advertisement