Bola.com, Jakarta - Minum teh menjadi tradisi yang berkembang di berbagai negara di penjuru dunia. Salah satu negara yang perlu tradisi tersebut antara lain Indonesia. Manfaat minum teh mulai banyak disadari oleh masyarakat.
Banyak jenis teh yang bisa dikonsumsi. Mulai dari teh hijau, tehi hitam, teh oolong, dan teh melati semuanya menawarkan berjuta manfaat.
Advertisement
Namun, banyak orang yang mengonsumsi teh dengan gula. Gula memang memberi rasa manis pada teh yang aslinya hambar dan cenderung pahit.
Padahal gula adalah faktor timbulnya berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes.
Minum teh dengan gula memang tidak masalah jika sesekali. Tapi, berbeda jika kebiasaan ini diterapkan tiap hari dan menjadi rutinitas. Mengonsumsi teh tawar adalah cara paling sehat untuk mendapatkan manfaat baik teh.
Teh tawar juga membuat efek antioksidan dari teh tidak rusak dan dapat diserap dengan baik oleh tubuh. Teh adalah minuman rendah kalori, gula akan merusak manfaat dari minuman ini. Berikut 10 manfaat minum teh tanpa gula, dirangkum dari berbagai sumber, Jumat(6/12/2019).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Manfaat Minum Teh Tanpa Gula: Bantu Penurunan Berat Badan
Minum teh jenis apapun tanpa gula dapat membantu penurunan berat badan. Polifenol pada teh telah terbukti meningkatkan pengeluaran kalori dan mengurangi lemak tubuh.
Selain polifenol, teh juga merupakan sumber kafein. Kafein membantu tubuh membakar kalori dan lemak. Meminumnya tanpa gula juga dapat mencegah risiko obesitas.
Advertisement
2. Manfaat Minum Teh Tanpa Gula: Gigi Lebih Kuat
Streptococcus mutans adalah bakteri berbahaya utama di mulut. Bakteri ini menyebabkan pembentukan plak dan merupakan kontributor utama untuk gigi berlubang dan kerusakan gigi. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa teh dapat mengurangi bau mulut.
Konsumsi teh dikaitkan dengan peningkatan kesehatan gigi dan risiko karies yang lebih rendah. Manfaat ini pastinya akan berjalan jika mengonsumsinya tanpa gula. Gula dikaitkan sebagai penyebab kerusakan gigi dan mulut.
3. Manfaat Minum Teh Tanpa Gula: Cegah Diabetes
Antioksidan dalam teh dapat mencegah munculnya diabetes. Mengonsumsi teh tawar dapat membantu menghilangkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel dalam tubuh.
Kelompok polifenol, termasuk katekin, theaflavin, dan thearubigin, merupakan sumber antioksidan utama dalam teh yang bisa mencegah diabetes. Minum teh tanpa gula juga bisa mencegah obesitas penyebab diabetes.
Advertisement
4. Manfaat Minum Teh Tanpa Gula: Cegah penyakit jantung
Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke, adalah penyebab kematian terbesar di dunia. Studi menunjukkan teh hijau dapat meningkatkan beberapa faktor risiko utama untuk penyakit ini.
Teh hitam juga mengandung kelompok antioksidan lain yang disebut flavonoid, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Mengkonsumsinya secara teratur tanpa tambahan gula dapat membantu mengurangi banyak faktor risiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, peningkatan kadar trigliserida dan obesitas.
5. Manfaat Minum Teh Tanpa Gula: Turunkan kolesterol
Beberapa penelitian telah menemukan mengonsumsi teh dapat membantu mengurangi kolesterol LDL. Satu studi acak menemukan bahwa minum lima porsi teh hitam per hari mengurangi kolesterol LDL sebesar 11 persen.
Para peneliti menyimpulkan bahwa teh hitam membantu meningkatkan kadar kolesterol pada individu yang berisiko terkena penyakit jantung atau obesitas. Manfaat ini didapat dari mengonsumsi teh tanpa gula.
Advertisement
6. Manfaat Minum Teh Tanpa Gula: Cegah Kanker
Temuan yang dikutip oleh National Cancer Institute (NCI) menunjukkan bahwa polifenol dalam teh dapat menurunkan risiko pertumbuhan tumor. Minum teh seperti teh hitam tanpa gula bisa membantu mengurangi risiko kanker kulit, payudara, paru-paru, dan prostat.
Ini berkat antioksidan dalam teh yang sangat melimpah. Manfaat ini jauh lebih efektif jika teh dikonsumsi tanpa gula.
7. Manfaat Minum Teh Tanpa Gula: Sehatkan otak
Kafein dalam teh dikenal sebagai stimulan otak. Apa yang dilakukan kafein di otak adalah memblokir neurotransmitter penghambat yang disebut Adenosine.
Kafein telah dipelajari secara intensif sebelum dan secara konsisten mengarah pada perbaikan dalam berbagai aspek fungsi otak, termasuk peningkatan suasana hati, kewaspadaan, waktu reaksi, dan memori.
Advertisement
8. Manfaat Minum Teh Tanpa Gula: Cegah Alzheimer
Tak hanya menyehatkan otak, teh juga bisa mencegah penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang paling umum pada manusia dan merupakan penyebab utama demensia.
Berbagai penelitian menunjukkan senyawa katekin dalam teh hijau dapat memiliki berbagai efek perlindungan pada neuron dalam tabung reaksi dan model hewan. Manfaat teh hijau ini berpotensi menurunkan risiko Alzheimer dan Parkinson terutama jika dikonsumsi tanpa gula.
9. Manfaat Minum Teh Tanpa Gula: Buat Panjang Umur
Mengingat peminum teh hijau berisiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan kanker, masuk akal bahwa mengonsumsi teh ini bisa membantu hidup dalam jangka waktu yang lama.
Dalam sebuah penelitian terhadap 40.530 orang dewasa di Jepang, mereka yang minum teh hijau paling banyak (5 atau lebih cangkir per hari) secara signifikan lebih kecil kemungkinannya meninggal selama periode 11 tahun. Di sini orang Jepang lebih sering meminum teh tanpa gula.
Advertisement
10. Manfaaat Teh Tanpa Gula: Sehatkan kulit
Efek antioksidan dalam teh mampu menjaga kesehatan kulit. Polifenol dalam teh, dapat menekan beberapa komponen seluler yang dapat merusak jaringan serat yang membantu kulit tetap kencang.
Antioksidan melindungi kulit dari kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas, dan menjaganya dari jerawat. Minum teh tanpa gula juga sangat bermanfaat untuk keseimbangan kulit. Gula berlebih dikaitkan dengan kulit kusam, berjerawat, dan kering.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis Anugerah Ayu Sendari/Editor Nanang Fahrudin, published 6/12/2019)