Sukses


8 Penyebab Diabetes, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Bola.com, Jakarta - Diabetes merupakan salah satu jenis penyakit yang disebababkan oleh tingginya kadar gula dalam darah. Beberapa orang menganggap diabetes hanya dialami oleh orang tua.

Namun dalam beberapa kasus, diabetes juga bisa terjadi pada orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Penyakit ini harus segeara diatasi dan tidak bisa dianggap sepele. 

Diabetes merupakan penyakit yang berlangsung lama atau kronis. Penyakit ini ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. 

Glukosa yang menumpuk di dalam darah dikarenakan tidak diserap sel tubuh dengan baik, sehingga akan menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh lainnya. Jika gula darah tidak terkontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa pengidapnya.

Diabetes memiliki jenia berbeda, yakni tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Kondisi itu akan mengakibatkan peningkatan kadar glukosa dalam darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. 

Sedangkan diabetes tipe 2 adalah jenis yang lebih sering terjadi. Diabetes disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin tidak dapat digunakan dengan baik.

Meski memiliki jenia berbeda, penyebab diabetes hampir sama pada umumnya. Penyakit ini juga memiliki gejala dan cara mengatasi secara alami, seperti berikut.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penyebab Diabates

1. Obesitas

Obesitas adalah salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan orang rentan terkena diabetes. Obesitas atau berat badan berlebih akan mencegah tubuh merespons insulin. Kondisi ini bisa terjadi pada anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lanjut usia.

2. Malas Beraktivitas Fisik

Sebagian besar pasien diabetes adalah orang yang terkadang malas beraktivitas fisik dan sulit meluangkan waktu untuk berolahraga. Padahal, olahraga atau bergerak aktif akan membantu mengontrol kadar gula dalam darah. 

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Prediksi tersebut berkaca dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, bisa berlipat ganda. Masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda atau berjalan kaki.

3. Terlalu Sering Mengonsumsi Teh Manis

Tingginya asupan gula dalam teh manis dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Menurut beberapa penelitian, satu gelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). 

Sebenarnya, wanita dewasa hanya membutuhkan sekitar 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Banyak orang yang memilih meminum teh manis selepas makan, padahal makan nasi beserta lauk pauk bisa menambah kalori lebih. Sebagai solusinya, Anda bisa memilih meminum air putih, teh tanpa gula, atau jus buah alami tanpa pemnis.

4. Gemar Ngemil

Sebagian besar orang tentu suka ngemil seperti mengonsumsi biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya yang mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan tersebut tergolong dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi yang bisa menyebabkan diabetes. 

Selain itu, gula dan tepung yang terkandung di dalam camilan mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah, sehingga akan memicu obesitas dan penyakit diabetes. Anda bisa mengganti buah segar kaya serat sebagai camilan sehari-hari.

5. Kurang Tidur

Diabetes bisa disebabkan oleh kurang tidur karena dapat mengganggu metabolisme tubuh. Menurut penelitian dari University of Chicago, kurang tidur selama tiga hari dapat mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.

6. Stres

Stres merupakan gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan diabetes. Ketika dilanda stres, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan memiliki cadangan energi untuk beraktivitas. Namun, jika gula darah terus terpicu tinggi karena stres, maka dapat berisiko bagi kesehatan tubuh dan terserang diabetes.

7. Kecanduan Rokok

Rokok tidak hanya menyebabkan kanker dan serangan jantung, tetapi juga bisa berisiko terkena diabetes. Hasil penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita, menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes mencapai 22 persen. Sebagai solusinya, makanlah permen bebas gula dan berhenti merokok.

8. Mengonsumsi Minuman Bersoda dan Alkohol

Selain teh manis, kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda dan alkohol juga bisa menyebabkan diabetes. Sebuah penelitian dari The Nurses Health Study II, menemukan minuman bersoda dapat membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Sebagai gantinya, konsumsilah minuman sehat seperti jus atau susu murni bebas gula.

3 dari 4 halaman

14 Gejala Diabetes

Diabetes tipe 1 bisa berkembang cepat hanya dalam beberapa hari atau minggu. Sedangkan pasien diabetes tipe 2, terkadang tidak menyadari mereka telah mengidap diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Namun ada beberapa gejala diabetes secara umum seperti berikut ini:

- Mulut kering dan sering haus

- Sering buang air kecil, terutama pada malam hari

- Mudah lapar

- Berat badan turun tanpa sebab

- Berkurangnya massa otot

- Terdapat keton dalam urine, yakni produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat gula tidak dapat dijadikan sebagai sumber energi

- Mudah lemas

- Padangan kabur

- Terdapat luka yang sulit sembuh

- Sering mengalami infeksi pada gigi, kulit, vagina. atau saluran kemih

- Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki

- Gatal-gatal

- Mudah tersinggung

- Terdapat bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Diabetes

- Mengonsumsi makanan yang kaya makanan segar dan bergizi, seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, susu rendah lemak, dan sumber lemak sehat seperti kacang-kacangan.

- Hindari makanan tinggi gula yang rendah kalori, atau kalori yang tidak memiliki gizi lain, seperti soda manis, makanan yang digoreng, dan makanan penutup berasa manis.

- Menahan diri agar tidak mengonsumsi minuman alkohol.

- Bergerak aktif setidaknya 30 menit berolahraga setiap hari, seperti jalan kaki, jogging, senam aerobik, bersepeda, atau berenang.

- Mengenali tanda-tanda gula darah rendah saat berolahraga, termasuk pusing, kebingungan, lemah, dan berkeringat banyak.

 

Sumber: Health Line, Medical News Today, WebMD

Video Populer

Foto Populer