5 Makanan Penyebab Bau Mulut, Ketahui Cara Mengatasinya

Ini 5 Mitos yang Sering Bikin Tidak Percaya Diri Saat Puasa — Bau Mulut.

Bola.com, Jakarta - Apakah Anda pernah mengalami masalah bau mulut? Sebagian besar orang tentu pernah mengalami masalah tersebut. Bau mulut atau bau napas tak segar bisa membuat orang kurang percaya diri ketika berbicara dengan orang lain.

Berdasarkan data dari Academy of General Dentistry, lebih dari 80 juta orang mengalami bau mulut kronis. Masalah ini bisa disebabkan berbagai faktor seperti faktor makanan dan minuman, kurang minum air putih, dan kurang menjaga kebersihan rongga mulut.

Kurang menjaga kebersihan gigi bisa menyebabkan bau mulut karena sisa makanan terjebak di sel gigi dan gusi, sehingga membuat bakteri menumpuk.

Akibatnya, bakteri akan menghasilkan gas yang bau seperti telur busuk. Solusinya, Anda harus menggosok gigi secara rutin.

Namun, rajin sikat gigi belum tentu Anda terbebas dari bau mulut. Masalah napas tak sedap ini bisa disebabkan oleh faktor makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari.

Tanpa disadari, mungkin Anda kerap mengonsumsi makanan penyebab bau mulut. Apa saja makanan tersebut? Berikut adalah sejumlah makanan penyebab bau mulut beserta cara mengatasinya, seperti Bola.com rangkum dari MSN, Kamis (12/12/2019).

2 dari 3 halaman

Makanan Penyebab Bau Mulut

1. Bawang-bawangan

Bawang merupakan salah satu sayuran yang bisa menyebabkan bau mulut, seperti bawang merah, bawang putih, hingga bawang bombay. Bahkan, daun bawang juga bisa menyebabkan bau napas tak sedap.

Bawang memang menjadi penyedap rasa yang sempurna. Namun, aroma bawang yang tajam bisa menimbulkan bau tak sedap yang cukup lama pada mulut. Mengapa demikian?

Ketika mengonsumsi makanan yang tercampur dengan bawang, maka bawang otomatis akan ikut diserap ke dalam aliran darah. Setelah itu, aromanya langsung menembus saluran pernapasan dan keluar melalui mulut.

2. Susu

Apakah Anda gemar meminum susu? Susu merupakan minuman sehat yang sangat baik untuk tubuh. Namun ternyata susu juga dapat memicu munculnya bau tak sedap pada mulut.

Masalah ini terjadi akibat bakteri alami yang ada di lidah memakan asam amino dalam susu atau produk olahan susu seperti keju. Akibatnya, akan menghasilkan aroma tak sedap yang keluar dari mulut.

3. Daging Merah dan Telur

Daging merah dan telur kerap disajikan saat Lebaran yang dimasak menjadi rendang, opor, semur, hingga sup. Namun, kedua makanan ini mengandung protein cukup tinggi.

Saat protein tersisa di sela-sela gigi dan lidah, kemudian akan menarik bakteri-bakteri yang ada di mulut, sehingga akan mengeluarkan bau tak sedap.

4. Kopi

Apakah Anda pencinta kopi? Minuman ini mengandung asam dan enzim yang akan bertemu dengan air liur dalam mulut. Kemudian, rongga mulut akan menghasilkan aroma yang tidak sedap. Kopi juga akan meninggalkan plak dan menjadikan warna gigi menguning.

5. Permen

Sebagian besar orang mengira memakan permen bisa menghilangkan bau mulut. Tetapi justru sebaliknya. Permen memang bisa menghilangkan bau mulut sementara, tetapi setelah itu justru menyebabkan bau napas tak segar. Permen bisa merusak gigi lantaran yang terkandung dalam permen bisa mengeluarkan bau tak sedap ketika bertemu dengan bakteri-bakteri di mulut.

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi Bau Mulut

Bau mulut atau napas tak segar sering mengganggu dan menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang. Namun tak perlu khawatir, Anda bisa mengatasi bau mulut dengan cara seperti berikut ini:

- Rajin sikat gigi minimal dua kali sehari

- Perbanyak minum air putih

- Batasi porsi makanan yang berpotensi mengeluarkan bau kurang sedap seperti yang dijelaskan sebelumnya

- Perbanyak makan buah dan sayur segar

- Bersihkan lidah dengan alat khusus

- Rutin berkumur dengan mouthwash

- Pelihara kesehatan gusi dan gigi

- Berhenti merokok

- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan bersoda

- Minum teh hijau tanpa gula

Sumber: MSN

Sahabat Fimela, bau mulut menjadi masalah yang paling sering dialami oleh setiap orang saat berpuasa. Tidak jarang seseorang menjadi tidak percaya diri dalam berinteraksi dan berbicara dengan orang lain ketika berpuasa.