Sukses


Dua Strategi Jitu PB Perbakin Bawa Indonesia Menembus Dunia

Bola.com, Jakarta - Di balik kesuksesan cabang olahraga menembak menyapu emas SEA Games 2019 Filipina, ada dua strategi jitu yang telah disiapkan PB Perbakin. Dua strategi tersebut yakni Sport Diplomation dan Sport Intelegence.

Cabang olahraga menembak membuat kejutan pada SEA Games 2019 Filipina. Padahal, pada SEA Games Kuala Lumur 2017 hanya satu medali emas yang berhasil direngkuh Tim Menembak Indonesia. Kini, sebanyak 7 medali emas, 6 perak dan 2 perunggu yang disumbangkan bagi Kontingen Indonesia sekaligus menempatkan Tim Menembak Indonesia sebagai pemegang gelar juara umum pada pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara tersebut.

Itu semua tidak terlepas dari strategi yang dilakukan PB Perbakin. Sekjen PB Perbakin, Firtian Judiswandarta yang ditemui di Philipines Marine Shooting Range Manila, Filipina, Senin, 9  Desember 2019 mengungkapkan ada dua strategi yang dijalankan itu yakni Sport Diplomation dan Sport Intelegence.

Menurut Firtian Judiswandarta, Sport Diplomation itu hanya bisa dilakukan dengan menempatkan personil Indonesia untuk duduk dalam organisasi menembak Asia (Asian Shooting Confederation-ASC). "Kebetulan Saya dipercaya sebagai Anggota Komite Eksekutif ASC. Jadi, setiap kegiatan ASF dipastikan Indonesia ikut ambil bagian seperti program peningkatan kualitas pelatih dan wasit/juri internasional. Makanya,kita harus banyak menempatkan personil di ASC ke depannya," ujarnya.

Dengan posisi sebagai Anggota Komite Eksekutif ASC, kata Firtian Judiswandarta, dirinya  bukan hanya bisa lebih banyak mengetahui nomor-nomor apa saja yang dipertandingkan tetapi juga bisa menempatkan personil Indonesia sebagai Juri cabang menembak SEA Games Filipina 2019.

"Keberadaan personil Indonesia dalam kepanitian SEA Games 2019 Filipina itu sangat penting dalam menjaga agar tidak merugikan kepentingan petembak Indonesia. Perlu dicatat bahwa Singapura dan Malaysia selama ini paling banyak menempatkan personilnya di ASC," tandasnya.

Sama halnya dengan SEA Games Filipina 2019, kata Firtian Judiswandarta, dengan posisi sebagai Anggota Komite Eksekutif ASC dirinya langsung menawarkan bantuan kepada organisasi menembak Vietnam yang menjadi tuan rumah SEA Games 2021 Vietnam.

"Ya, saya sudah menawarkan bantuan kepada Asosiasi menembak Vietnam untuk membantu mensukseskan pelaksanaan SEA Games Vietnam 2021. Lewat bantuan itu kita bisa mengetahui nomor apa saja yang bakal dipertandingkan sehingga kita bisa melakukan persiapan lebih baik lagi. Pola ini sama dengan Sport Intelegence yang dijalankan negara-negara lainnya," ungkapnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Berharap ISSF Menambah Kuota Asia

Tidak puas dengan kepentingan Indonesia, Firtian JudiSwandarta sedang menghimpun kekuatan untuk mengusulkan kepada Federasi Menembak Internasional (International Shoting Sport Federation-ISSF) agar menambah jatah Quota bagi atlet menembak Asia untuk meraih tiket ke Olimpiade. Pasalnya, selama ini jatah itu lebih didominasi Eropa dan Amerika sementara perkembangan olahraga menembak di kawasan Asia jauh lebih baik.

"Asia itu hanya mendapat kuota lebih sedikit dibandingkan jumlah populasi penduduknya. Jika rasio populasi yang dijadikan sebagai alasan penetapan kuota petembak untuk Olimpiade maka ISSF harus menambah kuota khusus negara Asia. Pertimbangannya, jumlah penduduk Asia itu lebih besar dimana perkembangan olahraga menembak cukup bagus dengan banyaknya berdiri lapangan tembak. Selain itu, sponsorship Olimpiade juga banyak perusahaan raksasa dari Asia. Ini kan tidak fair," tandasnya.

Hal yang paling krusial lainnya, kata Firtian Judiswandarta, yakni ISSF menghentikan atau menghapus nomor-nomor Olimpiade yang dikuasai petembak Asia pada Olimpiade. "ISSF lebih mengutamakan kepentingan Eropa dan Amerika karena nomor-nomor cabang menembak yang dikuasai petembak Asia tidak bisa lama bertahan pada setiap pelaksanaan Olimpiade. Ini kan perlu diperjuangkan untuk memberikan kesempatan lebih banyak petembak Asia untuk menjadi juara Olimpiade," ungkapnya.

Video Populer

Foto Populer