Bola.com, Jakarta - Berbagai momen mengesankan menghiasi persaingan di kancah bulutangkis dunia sepanjang 2019. Pencinta bulutangkis dunia disuguhi beragam pertandingan yang berkelas, ketat, dan kadang hasilnya mengejutkan.
Turnamen-turnamen bergengsi masih menjadi tontonan primadona, seperti Kejuaraan Dunia, BWF World Tour Finals hingga turnamen berlabel Super 1000, seperti All England dan Indonesia Open.
Baca Juga
Advertisement
Drama kerap tersaji pada turnamen-turnamen besar tersebut. Pemain biasanya rela berjuang lebih keras untuk menyabet hasil terbaik di kejuaraan-kejuaraan besar.
Namun, bukan berarti turnamen lain menjadi tidak menarik. Setiap turnamen punya cerita tersendiri. Para pebulutangkis juga tak pernah bermain setengah-setengah di turnamen apa pun.
Tak heran, pada 2019 mencuat beberapa pertandingan sensasional dan penuh gereget, baik di turnamen besar maupun tidak.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sudah memilih lima pertandingan paling sensasional sepanjang 2019, dua di antaranya ternyata melibatkan ganda Indonesia.
Berikut ini lima pertandingan bulutangkis paling sensasional di masing-masing nomor sesuai dengan versi BWF, seperti dilansir di situsnya Rabu (1/1/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Chou Tien Chen Vs Anders Antonsen di Indonesia Open
Pertandingan tunggal paling sensasional tersaji di final Indonesia Open, ketika pemain Chinese Taipei, Chou Tien Chen, menghadapi Anders Antonsen dari Denmark.
Duel berlangsung sengit, dan baru berakhir setelah 91 menit. Kedua pemain langsung membaringkan diri ke lapangan setelah merampungkan duel berat tersebut.
Final tersebut menyuguhkan performa epik Chou, yang berhasil selamat dari empat pertandingan rubber game secara beruntun. Tiap pertandingan rata-rata baru selesai dalam 1 jam 15 menit.
Chou memenangi final dengan skor 21-18, 24-26, 21-15 dan menjadi pencapaian terbesar dalam kariernya.
Advertisement
Matsumoto / Nagahara Vs Fukushima / Hirota di Kejuaraan Dunia
Pada 2018, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota menelan pil pahit setelah gagal menyabet gelar juara dunia yang sudah ada di depan mata. Sempat dua kali mencapai match point, Fukushima/Hirota malah kehilangan medali emas setelah ditikung kompatriot mereka, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Pada 2019, Fukushima/Hirota lagi-lagi menelan pil pahit. Mereka juga sempat membukukan championship point. Namun, gelar tetap saja melayang. Matsumoto/Nagahara lagi-lagi mengalahkan rekan senegara mereka dengan skor 21-11, 20-22, 23-21.
Tai Tzu Ying Vs Pusarla V Sindhu di Kejuaraan Dunia
Tai Tzu Ying mengantongi rekor kemenangan 10-4 ketika menghadapi pemain India, Pusarla Venkata Sindhu, pada perempat final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019. Dia diunggulkan bakal memenangi pertandingan tersebut.
Pada gim pertama, pemain Chinese Taipei tersebut benar-benar memborbardir Sindhu dengan serangan demi serangan.
Namun, Sindhu tak patah arang meskipun kehilangan gim pertama. Dia bangkit pada dua gim selanjutnya dan berhasil meredam Tai. Pertandingan itu dimenanginya dengan skor 12-21, 23-12, 21-19.
Langkah Sindhu pada dua babak selanjutnya cukup mulus. Dia akhirnya bisa menyabet gelar juara untuk kali pertama di ajang bergengsi tersebut.
Advertisement
Praveen / Melati Vs Wang / Huang di Denmark Terbuka
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, menunjukkan comeback kemenangan yang manis untuk meraih gelar besar pertama mereka sebagai pasangan.
Pasangan China, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, sempat mendulang 12 poin beruntun pada gim ketiga, sehingga membuat Praveen/Melati tertinggal 7-14. Pasangan Indonesia itu sepertinya akan kalah.
Namun, Praveen/Melati mampu melakukan comeback heroik dan menang atas pasangan China nomor dunia dunia tersebut dengan skor 21-18, 18-21, 21-19.
Chia / Soh Vs Fajar / Rian di All England
Ada beberapa duel hebat di ganda putra sepanjang 2019. Namun, pertandingan antara pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik melawan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sangat sulit dilupakan terutama dari sisi kecepatan dan intensitas laga sejak awal hingga akhir.
Pertandingan berintensitas tinggi tersebut akhirnya dimenangi pasangan Malaysia lagi. Mereka menang 12-21, 22-20, 21-19 dan menembus partai final.
Advertisement