Bola.com, Jakarta - Kabar baik datang dari pebulutangkis asal China, Shi Yuqi. Tunggal putra berusia 23 tahun itu diketahui telah berangsur pulih dari cedera pergelangan kaki yang menghantamnya beberapa waktu lalu. Tentu ini bisa menjadi kabar yang kurang baik bagi tunggal putra asal Jepang, Kento Momota.
Besar kemungkinan, Shi Yuqi bakal comeback dengan peforma yang lebih menjanjikan pada musim 2020. Pulihnya Shi Yuqi dari cedera ternyata membuat ketar-ketir Kento Momota.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sektor tunggal putra, Kento Momota hampir tak memiliki rival berat pada musim 2019. Alasan itu membuat pria berusia 25 tahun itu begitu superior.
Kento Momota dengan mudah mengalahkan dua wakil Indonesia, yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie. Sebagai contoh, pada laga terakhir Grup A BWF World Tour Finals 2019, Momota hanya perlu 38 menit untuk mengalahkan Jonatan Christie.
Jojo kalah dalam dua gim dengan skor 14-21 dan 14-21 dari pebulutangkis Jepang tersebut. Sementara Anthony Ginting menyerah dari Kento Momota pada partai puncak BWF World Tour Finals 2019 pada 15 Desember 2019.
Ginting kalah setelah bermain tiga gim dengan skor 21-17, 17-21, dan 14-21. Laju Kento Momta tak terbendung musim ini. Namun, dominasi Kento Momota diyakini akan terusik setelah Shi Yuqi resmi comeback dari cederanya.
Bola.com telah merangkum 3 cara bagaimana Shi Yuqi bisa usik dominasi Kento Momota pada kompetisi musim 2020.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Manfaatkan Pukulan Mematikan
Shi Yuqi memiliki teknik yang cukup ditakuti Kento Momota. Tunggal putra asal China itu disebut ahli dalam pukulan rendah.
Setidaknya itulah yang dikatakan Kento Momota setelah BWF World Tour Finals pada 2018. Menurut Kento Momota, teknik pukulan rendah ala Shi Yuqi itu cukup merepotkan.
"Shi adalah rival yang kuat. Saya akan berhati-hati untuk pukulan rendahnya dan mencoba untuk mengamankan wilayah belakang saya pada laga nanti,” terang Momota, seperti dilansir dari Xinhua News.
Komentar Momota itu bukan tanpa alasan. Shi Yuqi berhasil mencundanginya pada kejuaraan BWF World Tour Finals 2018. Dalam laga itu, Shi Yuqi menang dalam dua gim langsung dengan skor 21-12 dan 21-11.
Advertisement
2. Upayakan Perbaikan Ranking
Shi Yuqi resmi menyatakan mundur dari turnamen bulutangkis Korea Terbuka 2019 pada September 2019 lalu. Itu berarti, tunggal putra China itu telah beristirahat selama lebih dari tiga bulan.
Tak berlebihan jika beberapa suporter menyebut comeback Shi Yuqi bakal mengejutkan pada musim 2020. Apalagi, tunggal putra asal China itu ingin memperbaiki peringkatnya yang turun drastis pada 2019.
Saat ini, Shi Yuqi menjadi pebulutangkis berperingkat delapan dunia. Peringkat tersebut menjadi yang paling buruk bagi Shi Yuqi sepanjang musim 2019.
3. Konsistensi
Cara yang bisa digunakan Shi Yuqi untuk mengusik dominasi Kento Momota adalah dengan terus bermain secara konsisten. Dengan konsistensi, pria berusia 23 tahun itu diyakini bisa menjadi rival terberat Kento Momota pada musim 2020.
Pendapat itu bukan omong kosong, pelatih tunggal putra Jepang, Yosuke Nakanishi, menganggap Shi Yuqi adalah salah satu rival terberat Kento Momota musim ini. Menurut Nakanishi, baik Kento atau Shi Yuqi memiliki kualitas yang sama baiknya.
"Pesaing terbesar Momota adalah Shi Yuqi. Tidak ada banyak perbedaan dalam kekuatan dan kemampuan di antara mereka," ujar Yosuke Nakanishi melansir dari The Star.
Mengacu hal tersebut, tak belebihan jika Shi Yuqi bisa jadi momok menakutkan bagi Kento Momota jika dia bisa menunjukkan konsistensi bermain yang apik.
Advertisement