Bola.com, Jakarta - Indonesia selalu melahirkan atlet-atlet bulutangkis kelas dunia. Mulai dari Liem Swie King, Susy Susanti hingga Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Tidak terhitung lagi gelar juara dari gelaran bulutangkis dunia selalu mengalir dari atlet-atlet Tanah Air. Indoneisa juga memiliki tradisi emas cabang olahraga bulutangkis untuk ajang multievent seperti Olimpiade, Asian Games atau SEA Games.
Advertisement
Atlet-atlet Indonesia juga selalu masuk jajaran peringkat atas dunia. Bahkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon belum tergeser dari rangking satu dunia sektor ganda putra sejak 28 September 2017.
Kurang lebih 119 pekan mereka telah berada di posisi tersebut. Itu berhasil melampaui catatan mantan ganda putra Korea Selatan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong yang bertahan 117 pekan.
Torehan membanggakan ini akan menjadi kenangan tersendiri bagi para atlet bulutangkis Indonesia setelah pensiun. Pasalnya tidak jarang setelah gantung raket, mantan-mantan atlet ini pindah profesi dari dunia yang membesarkan namanya.
Bahkan mantan atlet bulutangkis Indonesia sempat mencoba peruntungan dengan masuk dunia politik.
Berikut 3 legenda bulu tangkis Indonesia yang terjun ke dunia politik setelah pensiun dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (1/2/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Taufik Hidayat
Peraih emas Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat sempat mencoba peruntungan dengan masuk partai politik tahun 2018. Ia bergabung dengan partai Demokrat.
Taufik Hidayat sempat berada dalam daftar calon legislatif sementara dapil Jawa Barat II untuk DPR RI dengan menempati nomor urut 2.
Hanya saja saat daftar caleg tetap diumumkan nama Taufik Hidayat menghilang.
Advertisement
2. Icuk Sugiarto
Icuk Sugiarto merupakan juara dunia bulutangkis tunggal putra tahun 1983. Ia gantung raket pada 1989.
Setelah pensiun, Icuk sempat menjadi pelatih di PB Pelita Bakrie dan masuk dalam pengurus PBSI. Pria asal Solo ini juga pernah menjadi staf ahli menpora era Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.
Icuk juga sempat mencoba menjadi anggota DPR pada 2019 melalui partai Hanura. Namun, ia gagal lolos ke Senayan karena hanya mengumpulkan 7.972 suara.
3. Ricky Subagja
Ricky Subagja merupakan peraih medali emas Olimpade 1996 bersama Rexy Mainaky di ganda putra. Setelah pensiun, ia mencoba peruntungan di dunia politik.
Ia maju dalam pemilu legislatif sebanyak dua kali. Sayangnya ia selalu gagal tembus.
Pada 2014 ia mencoba menjadi caleg DPR RI dari Partai Nasdem. Sementara 2019 ia maju melalui Partai Demokrat untuk Dapil Jabar I.
Advertisement
4. Haryanto Arbi
Haryanto Arbi merupakan juara dunia tunggal putra pada 1995. Pemain jebolan PB Djarum ini mendapat julukan Smash 100 Watt.
Haryanto Arbi juga pernah mencoba peruntungan menjadi anggota DPR RI melalui Partai Solidaritas Indonesia. Ia maju di Dapil I Jawa Tengah.
Namun, peroleh suara PSI tidak memenuhi ambang batas parlemen sebanyak 4 persen. Dengan begitu, langkah Haryanto Arbi ke Senayan pun gagal.