Bola.com, Jakarta - Diabetes atau penyakit gula banyak dialami masyarakat Indonesia, baik laki-laku maupun perempuan. Diabetes bisa memunculkan beberapa gejala pada tubuh.
Biasanya, gejala diabetes yang kerap terjadi muncul pada bagian kulit. Terdapat beberapa perubahan atau masalah di kulit yang bisa muncul seiring berkembangnya diabetes.
Advertisement
Oleh karena itu, Anda perlu mengenal beberapa gejala diabetes. Beberapa gejala diabetes yang umum terjadi adalah sering buang air kecil, mudah haus, cepat lapar, atau bahkan kesemutan.
Selain itu, diabetes atau kencing manis juga bisa memengaruhi kondisi kulit. Ada beberapa perubahan atau masalah kulit yang mungkin merupakan tanda diabetes sehingga kamu perlu mewaspadainya.
Berikut kondisi kulit yang bisa menjadi tanda Anda mengidap diabetes yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (21/2/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bercak Kuning, Kemerahan, atau Cokelat
Kondisi kulit yang jadi tanda mengidap diabetes pertama adalah bercak kuning, kemerahan, atau cokelat. Kondisi kulit ini sering disebut sebagai necrobiosos lipoidica yang diawali dengan benjolan kecil yang tampak seperti jerawat.
Seiring perkembangannya, benjolan tersebut akan berubah menjadi bercak kulit yang terlihat bengkak dan teraba keras. Bercak tersebut bisa berwarna kuning, kemerahan, atau cokelat.
Bukan hanya kondisi tersebut, namun kamu juga akan menemukan kulit di sekitarnya tampak seperti porselen yang mengilap, terlihat penampakan pembuluh darah, kulit gatal dan nyeri, dan masalah kulit ini sifatnya kambuhan.
Advertisement
Kulit Menggelap dan Ketika Disentuh seperti Beludru
Kondisi kulit berikutnya yang menandakan sedang mengidap diabetes adalah area kulit menggelap dan saat disentuh akan terasa seperti beludru. Kondisi ini menggambarkan acanthosis nigricans. Guratan hitam tersebut biasanya muncul di ketiak, leher, selangkangan, lutut, siku, bibir, tangan, dan tumit.
Selain itu, seseorang yang memiliki berat badan berlebih dan menderita diabetes tipe 2 dapat mengelami acanthosis nigricans. Kondisi ini dapat terjadi karena hormon insulin yang tinggi merangsang aktivitas sel-sel pada kulit, sehingga dapat menyebabkan banyak perubahan. Acanthosis nigricans dapat menandakan seseorang mengalami resistansi insulin.
Kulit Keras dan Menebal
Apabila kulit keras dan menebal di jari tangan, kaki, atau keduanya maka kondisi tersebut dinamakan digital sclerosis.
Kondisi ini terjadi karena kurangnya aliran darah. Kulit di jari kaki, jari tangan, dan tangan akan menebal, tampak seperti lilin, dan kencang. Digital sclerosis juga dapat membuta sendi jari kaku dan sulit digerakkan.
Kulit yang keras, tebal, dan tampak bengkak ini bisa menyebar ke lengan bawah dan lengan atas. Masalah kulit ini juga bisa berkembang di punggung atas, bahu, dan leher. Terkadang, penebalan kulit juga bisa menyebar ke wajah, pundak, dan dada.
Pada kasus yang jarang terjadi kulit di lutut, pergelangan kaki, atau siku juga menebal membuatnya sulit untuk meluruskan kaki, jinjit, atau menekuk lengan. Di mana pun penebalan kulit ini terjadi, sering kali penampilannya seperti kulit jeruk.
Masalah kulit ini biasanya berkembang pada penderita diabetes yang mengalami diabetes atau diabetes yang sulit diobati.
Advertisement
Luka Melepuh
Meski jarang terjadi, tetapi kulit penderita diabetes bisa mengalami luka melepuh tiba-tiba. Bisa jadi satu luka lepuh berukuran besar, beberapa luka yang berkelompok, atau keduanya.
Luka melepuh cenderung muncul di tangan, kaki, atau lengan bawah dan luka lepuh yang muncul seperti luka bakar cukup parah. Bedanya dengan luka lepuh akibat paparan suhu panas, luka lepuh jenis ini tidak terasa sakit.
Luka Terbuka
Kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu lama bisa membuat sirkulasi buruk dan menyebabkan kerusakan saraf, sehingga luka jadi sulit sembuh, terutama di kaki. Kondisi ini dinamakan diabetic ulcers atau ulkus diabetik.
Ulkus terjadi karena berbagai perubahan pada saraf, kulit, dan pembuluh darah ketika diabetes tidak terkontrol. Dalam jangka panjang, gula darah yang tinggi membuat kaki terasa baal, aliran darah tidak lancar, dan kulit rapuh. Kombinasi tersebut membuat ulkus diabetik sulit sembuh.
Selain luka terbuka, ulkus diabetik biasanya juga mengeluarkan nanah dan bau. Apabila tidak dirawat dengan semestinya, bisa terjadi infeksi bakteri yang tersebar di seluruh peredaran darah.
Advertisement
Shin Spot
Kondisi kulit lainnya adalah shin spot. Ciri-ciri shin spot atau diabetic dermopathy ini adalah bintik-bintik gelap yang kadang bisa juga tampak seperti garis. Kondisi ini umumnya muncul di tulang kering. Pada kasus yang jarang, masalah kulit ini juga bisa muncul di lengan, paha, torso, atau area lainnya di tubuh.
Bintik yang umumnya berwarna cokelat ini tidak menimbulkan gejala, sehingga banyak yang mengiranya sebagai bintik normal akibat penuaan. Beda dengan bintik akibat penuaan, shin spot ini biasanya akan memudar setelah 18-24 bulan, atau bisa juga menetap di kulit secara permanen.
Benjolan Kuning Kemerahan
Kondisi kulit ini sering dikira jerawat. Namun bedanya, benjolan ini akan berubah warna menjadi kekuningan. Benjolan dengan istilah medis eruptive-xanthomatosis ini biasa ditemukan di bokong, paha, lekuk siku, atau bagian belakang lutut tetapi sebenarnya bisa muncul di mana saja. Benjolan ini biasanya teraba lunak dan gatal.
Advertisement
Ruam dengan Benjolan Kemerahan
Kondisi kulit ruam dengan benjolan kemerahan yang bentuknya mirip cincin ini disebut dengan granuloma annulare. Kondisi ini merupakan penyakit kulit akibat diabetes yang sifatnya kronis, terdiri dari ruam dengan benjolan kemerahan yang bentuknya mirip lingkaran atau cincin.
Plak Berwarna Kekuningan di Area Mata
Kondisi ini merupakan xanthelasma, yaitu plak berwarna kekuningan yang sering kali terjadi di dekat sudut mata bagian tengah kelopak mata. Kondisi ini berkembang bila seseorang memiliki kadar lemak yang tinggi dalam darah.
Ini juga merupakan tanda bahwa kondisi diabetes tidak terkontrol.
Advertisement
Skin Tag
Kondisi kulit skin tag merupakan pertumbuhan kulit yang sering terjadi. Benjolan bersifat jinak, tunggal, berukuran kecil, menyerupai balon lunak yang tergantung pada tangkai yang ramping.
Kondisi kulit ini biasa terjadi pada orang dewasa usia pertengahan, orang-orang yang kelebihan berat badan, wanita hamil, serta penderita diabetes tipe 2 akibat kadar insulin yang terlalu banyak.
Benjolan di kulit ini umumnya muncul di kelopak mata, leher, dan selangkangan. Apabila Anda mengalami satu atau beberapa kondisi kulit di atas, kamu perlu segera konsultasi dengan dokter.
Pasalnya, kondisi kulit tersebut bisa menjadi tanda atau gejala diabetes yang tidak terdiagnosis atau prediabetes atau bahkan penyesuaian atau perubahan pada pengobatan dianetes.
Disadur dari: Liputan6 (Penulis Nisa Mutia Sari/Nanang Fahrudin, published: 20/2/2020)