Bola.com, Jakarta - Kepercayaan diri seseorang bisa tergerus karena masalah bau mulut. Masalah ini umum dialami, bersifat ringan hingga berat.
Bau mulut yang parah bisa menimbulkan ketidaknyamanan tak cuma bagi diri sendiri, tapi juga orang lain.
Advertisement
Ada banyak faktor penyebab bau mulut. Kondisi yang memiliki istilah medis halitosis ini bisa disebabkan oleh mulut kering, gigi berlubang, atau penyakit tertentu seperti diabetes. Makanan dan minuman pun juga bisa menyebabkan bau mulut.
Pecahnya partikel makanan di dalam dan di sekitar gigi dapat meningkatkan bakteri dan menyebabkan bau busuk. Selain itu, jika bau mulut disebabkan oleh kondisi tertentu, sejumlah makanan dapat memperburuk bau mulut.
Terkadang, makanan-makanan ini tak disadarai bisa menyebabkan bau mulut. Jika Anda memiliki bau mulut yang tak menyenangkan, ada baiknya untuk mengecek makanan apa saja yang telah dimakan.
Berikut 10 makanan yang bisa sebabkan bau mulut, dirangkum dari berbagai sumber, Senin (2/3/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Bawang
Bawang merah dan bawang putih merupakan makanan penyebab bau mulut yang sangat terkenal. Keduanya sangat tinggi sulfur yang menyebabkan bau mulut.
Sulfur bisa masuk masuk ke aliran darah setelah makan dan keluar melalui paru-paru. Ini yang membuat seseorang bisa merasakan bau bawang pada nafas dan tubuhnya selama berhari-hari setelah memakannya.
Advertisement
2. Tomat
Tomat bersifat asam di mana bakteri penghasil bau tumbuh subur di lingkungan yang asam. Sama seperti buah jeruk, keasaman dari tomat dapat menyebabkan penumpukan asam di mulut dan menumbuhkan bakteri. Sebaiknya hindari mengonsumsi makanan asam seperti saus tomat dalam jumlah berlebihan.
Tomat juga tidak disarankan bagi para penderita asam lambung karena dapat menyebabkan refluks asam. Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, kondisi ini juga bisa menyebabkan bau mulut. Setelah mengonsumsi tomat, sebaiknya minum air putih segera untuk mengendalikan bakteri di dalam mulut.
3. Kopi
Kopi dan produk olahan yang mengandung kopi atau kafein juga berpotensi menimbulkan bau mulut. Kopi memiliki efek pengeringan pada mulut, yang mengurangi aliran air liur dan memungkinkan bakteri penyebab bau mulut tumbuh.
Air liur berperan membilas bakteri dari mulut. Mulut kering adalah salah satu faktor risiko bau mulut karena mendorong pertumbuhan bakteri di mulut.
Advertisement
4. Susu
Susu mengandung asam amino yang bereaksi dengan bakteri oral untuk menghasilkan senyawa sulfur. Di dalam mulut lidah, gigi dan langit-langit dilapisi dengan jutaan bakteri.
Setelah minum susu, mikroba ini bekerja mencerna sisa laktosa, lipid dan protein yang melapisi mulut. Seiring waktu, proses pencernaan ini menghasilkan kelebihan hidrogen sulfida di mulut, yang dapat menyebabkan bau asam pada napas.
Selain itu, intoleransi laktosa juga bisa menyebabkan bau mulut. Orang-orang yang tidak toleran laktosa harus sangat waspada dengan efek ini. Ini karena mereka tidak memiliki enzim untuk memecah laktosa, konsumsi susu menyebabkan penumpukan asam amino dan sebagai hasilnya, senyawa belerang berbau lebih buruk.
5. Gula
Tak cuma merusak gigi, gula berlebih juga menyebabkan bau mulut. Gula adalah sumber bahan bakar yang sangat mudah bagi bakteri untuk berkembang biak.
Bakteri yang menyebabkan bau mulut menggunakan gula sebagai bahan bakar untuk berkembang. Ini menciptakan senyawa sulfur yang lebih ofensif, membuat bau mulut menjadi lebih buruk.
Advertisement
6. Keju
Keju, sama seperti susu yang mengandung asam amino yang menghasilkan sulfur pada mulut. Saat bakteri di mulut memakan keju, mereka menciptakan hidrogen sulfida berlebih yang menyebabkan bau.
Segera sikat gigi usai mengonsumsi keju. Atau, cobalah untuk minum air putih untuk membantu menghilangkan bakteri dan partikel yang menetap.
7. Ikan
Ikan, terutama ikan yang dikemas dalam kaleng dapat menyebabkan bau mulut. Menyimpan ikan di lingkungan logam gelap meningkatkan oksidasi, suatu proses yang mengarah pada produksi senyawa berbau yang kurang menyenangkan.
Bau ini bisa menempel di mulut, memberi bau amis yang tidak menyenangkan. Ikan juga tinggi protein, di mana protein dapat menyebabkan bau mulut.
Advertisement
8. Daging Merah
Daging merah dikemas dengan protein, yang terbuat dari asam amino. Mirip dengan susu, nutrisi ini bereaksi dengan bakteri.
Tetapi karena daging merah memiliki lebih banyak protein daripada susu dan keju, masakan daging merah bisa menghasilkan lebih banyak senyawa sulfur yang menyebabkan bau mulut parah.
9. Selai Kacang
Selai kacang juga merupakan sumber protein yang tinggi. Konsistensinya yang lengket membuatnya sulit bagi air liur untuk memecah protein begitu mereka berada di mulut.
Ini membuat selai kacang bisa bertahan di dalam mulut selama beberapa waktu. Bakteri berkembang dengan baik pada protein, sehingga kelimpahan yang disediakan oleh selai kacang membuatnya menjadi penyebab utama bau mulut
Advertisement
10. Makanan Rendah Karbohidrat
Ketika tidak makan karbohidrat yang cukup, tubuh membakar lemak dan protein untuk bahan bakar. Proses ini disebut dengan ketosis.
Sayangnya, proses ketosis dapat menyebabkan bau mulut yang tidak menyenangkan. Mengurangi dosis protein harian dan meningkatkan asupan karbohidrat dapat mengatasi masalah ini.
Disadur dari: Liputan6 (Penulis Anugerah Ayu Sendari/Editor Rizki Mandasari, published: 29/2/2020)