Bola.com, Jakarta - Masalah jerawat kerap menjadi gangguan yang sulit diabaikan, termasuk yang letaknya di kepala. Penyebab jerawat di kepala terjadi saat pori-pori atau folikel rambut mengalami penyumbatan, sama seperti jerawat pada umumnya.
Sumbatan ini disebabkan menumpuknya sel-sel kulit mati atau minyak yang menutupi pori-pori. Akibatnya, sel-sel kulit mati tadi tidak bisa keluar, meradang, dan memicu jerawat.
Advertisement
Jerawat yang biasanya tumbuh di wajah atau punggung, juga dapat menganggu di bagian kepala Anda. Walaupun tidak terlihat, jerawat di kepala atau folikulitis ini terasa sakit, gatal, dan mengganggu ketika menyisir rambut.
Penyebab jerawat di kepala karena berbagai faktor seperti perawatan rambut hingga kondisi kesehatan. Biasanya jerawat di kepala timbul karena beberapa organisme yang dapat menginfeksi kulit kepala dan menyebabkan peradangan seperti bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes), Staphylococcus epidermidis, tungau, dan jamur.
Berikut rangkuman dari berbagai sumber, Jumat (6/3/2020), tentang penyebab jerawat di kepala
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Kesalahan saat Keramas dan Menunda-nunda Keramas setelah Berolahraga.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab jerawat di kepala ada berbagai faktor. Faktor kebiasaan dalam merawat rambut kepala dan kondisi medis menjadi penyebab jerawat di kepala yang utama.
Timbul karena infeksi berbagai organisme yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan mengalami peradangan, penyebab jerawat di kepala dipengaruhi oleh beberapa kebiasaan berikut:
Penyebab jerawat di kepala yang pertama dipengaruhi oleh kesalahan saat keramas. Tidak membilas rambut dengan bersih adalah salah satu kesalahan saat keramas yang paling umum. Hal ini menyebabkan sisa-sisa sampo menumpuk dan menyumbat pori-pori kepala.
Begitu juga saat selesai olahraga dan rambut terasa lembap, kulit rambut akan rentan berjerawat karena keringat. Maka itu, segeralah keramas dengan bersih untuk mencegah timbulnya jerawat di kepala.
Advertisement
2. Penggunaan Produk Sampo, Minyak Rambut, Hairspray, dan Produk Rambut Lainnya Secara Berlebihan.
Beberapa produk rambut, seperti hairspray atau gel rambut, bisa penyebab jerawat di kepala muncul. Pasalnya, produk-produk tersebut dapat merangsang produksi minyak di kepala jadi berlebihan dan menyebabkan jerawat.
3. Memakai Penutup Kepala, seperti Topi atau Helm, Terlalu Lama.
Terlalu lama memakai penutup kepala seperti topi, helm, atau ikat kepala dapat menghambat aliran oksigen pada kulit kepala. Akibatnya, kulit kepala jadi berkeringat dan kelenjar minyak akan memproduksi sebum lebih banyak.
Lama-kelamaan, jerawat di kulit kepala akan muncul dan terasa sakit. Selain itu mengenakan penutup kepala yang ketat atau dengan bahan yang menyebabkan keringat berlebih juga dapat menjadi penyebab jerawat di kepala.
Advertisement
4. Berikut 3 Penyebab Lain Jerawat di Kepala
4. Tidak menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala, jarang dan malas mencuci rambut.
Tentunya salah satu penyebab jerawat di kepala yang paling utama adalah tidak menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala. Kamu juga harus benar-benar memperhatikan agar tidak mandi berendam pada bath tub yang tidak bersih maupun saat mencukur atau waxing.
Selain itu, ada pula sejumlah faktor lainnya yang membuat kamu rentan terhadap jerawat di kepala, antara lain:
5. Kondisi medis yang membuat kamu rentan terhadap infeksi, misalnya diabetes, leukemia kronis, dan HIV/AIDS.
6. Penggunaan obat tertentu, seperti kortikosteroid dan antibiotik salep jangka panjang. 4 dari 5 halaman Cara Mengatasi Jerawat di Kepala
Berikut Beberapa Cara Mengatasi Jerawat di Kepala yang Dapat Anda Ikuti:
- Gunakan produk sampo yang tepat. Untuk jerawat ringan dan sedang, Anda bisa mencoba produk sampo yang mengandung asam salisilat, asam glikolat, ketoconazole atau ciclopirox, tea tree oil, serta minyak jojoba. Asam salisilat dan asam glikolat berguna untuk mengelupaskan sel-sel kulit mati dan membunuh bakteri. Sedangkan ketoconazole atau ciclopirox adalah bahan antijamur dalam sampo antiketombe.
- Sebaiknya hindari pemakaian produk rambut seperti wax, sampo, pomade, minyak rambut, dan hairspray yang dapat menyumbat pori-pori kulit kepala (komedogenik).
- Hindari memencet jerawat di kepala dengan jari atau alat apa pun karena dapat menyebabkan infeksi makin parah.
- Cuci rambut dan kulit kepala dua kali sehari dengan air hangat dan sampo atau sabun antibakteri.
- Mengompres kulit kepala dengan air garam hangat. Usap kulit kepala dengan air hangat yang sudah dicampur dengan satu sendok teh garam sebelum keramas. Selain air garam hangat, Anda juga bisa mencoba menggunakan cuka putih.
- Hindari iritasi di kulit kepala yang disebabkan oleh pisau cukur, pelurus dan pengeriting rambut, serta produk perawatan rambut berbahan kimia.
- Periksakan ke dokter jika sudah parah.
Advertisement
Cara Mencegah Jerawat di Kepala
Berikut beberapa cara mencegah munculnya jerawat di kepala:
Langsung keramas setelah berkeringat. Rutin bersihkan rambut dan kulit kepala dengan produk pembersih berbahan ringan dan lembut. Segera keramas setelah bekerja, berolahraga, menggunakan topi atau penutup kepala, serta setelah berkeringat.
Selesai berkegiatan terutama di bawah sinar matahari, kulit kepala biasanya cenderung berkeringat dan berminyak. Jika dibiarkan terlalu lama, hal ini bisa membuat kotoran jadi mudah menempel dan menyumbat pori. Oleh karenanya, tak perlu menunda untuk segera mandi dan keramas agar kulit kepala kembali bersih.
Jaga kebersihan tempat tidur. Ganti sarung bantal dan sprei, serta bersihkan riasan sebelum tidur.
Terapkan pola makan sehat. Batasi asupan makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat. Perbanyak asupan vitamin A, D, asam lemak omega-3, makanan berserat, antioksidan, dan seng (zinc).
Mengenakan topi atau penutup kepala yang longgar. Topi atau penutup kepala yang longgar memungkinkan kulit kepala untuk tetap dapat dilewati oleh udara. Hal ini membuat kulit kepala bisa tetap kering sehingga risiko pori akan tersumbat pun lebih rendah.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis Husnul Abdi, Editor Nanang Fakhrudin, published: 5/3/2020)