Jakarta - Mencegah penyakit stroke perlu dilakukan sejak dini. Faktor risiko dari penyakit ini bisa diminimalkan, bahkan bisa dihalau dari jauh-jauh hari dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Penyakit stroke lebih berisiko pada orang yang telah lanjut usia. Namun, penyakit stroke bisa menghampiri siapapun di segala usia. Terlebih bagi mereka dengan riwayat keluarga yang memiliki hipertensi dan stroke juga berisiko tinggi.
Advertisement
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian 140.000 orang Amerika setiap tahunnya. Bukan penyakit yang bisa dianggap sepele, maka penting untuk melakukan gaya hidup sehat untuk mencegah munculnya penyakit stroke.
Melakukan beberapa tindakan pencegahan penyakit stroke bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Berikut beberapa langkah pencegahan penyakit stroke yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (16/3/2020).
Saksikan video pilihan berikut ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berhenti Merokok
Pencegahan penyakit stroke pertama bisa dilakukan dengan berhenti merokok. Merokok dapat mempercepat pembekuan darah, namun dengan cara yang berbeda. Jika darah mengental akibat merokok, hal itu bisa meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri.
Advertisement
Mencegah Diabetes
Pencegahan penyakit stroke berikutnya dengan mencegah diabetes. Memiliki kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu, sehingga gumpalan-gumpalan darah lebih mungkin terbentuk pada tubuh.
Untuk meminimalkan risiko stroke, kamu perlu memantau gula darah, menerapkan diet seimbang dan sehat, dan olahraga secara teratur. Bila memang disarankan oleh dokter, minumlah obat-obatan yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah.
Menurunkan Berat Badan
Pencegahan penyakit stroke selanjutnya dengan menjaga berat badan agar tetap stabil. Seseorang dengan obesitas, serta komplikasi yang terkait dengannya, termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes, meningkatkan kemungkinan kamu mengalami penyakit stroke.
Jika kamu memiliki bobot tubuh yang berlebih, menurunkannya minimal 4-5 kg nyatanya bisa menurunkan risiko stroke di kemudian hari. Karena indeks massa tubuh yang ideal adalah 25 atau kurang (disesuaikan dengan kondisi tubuh), cobalah untuk tidak makan lebih dari 1.500-2.000 kalori per hari. Tingkatkan juga frekuensi serta intensitas olahraga harian.
Advertisement
Rutin Berolahraga
Berolahraga berkontribusi untuk menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, dan mencegah terjadinya penyakit stroke. Agar olahraga bisa memberikan efek maksimal terhadap pencegahan penyakit stroke, kamu bisa melakukan langkah-langkah seperti berjalan-jalan di sekitar lingkungan tempat tinggal setiap pagi setelah sarapan, mengikuti klub kebugaran dengan teman-teman.
Saat berolahraga raihlah tingkatan intensitas latihan hingga napas terengah-engah tapi masih tetap bisa bicara. Ini berarti intensitas olahraga kamu sudah tepat.
Jika kamu tinggal atau bekerja di lantai yang tidak terlalu tinggi, gunakan tangga ketimbang elevator. Jika kamu tidak memiliki waktu 30 menit untuk berolahraga, ganti menjadi 10-15 menit per sesinya, tetapi lakukan lebih dari sekali dalam sehari.
Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi merupakan faktor yang bisa melipatgandakan risiko penyakit stroke, baik pada pria maupun wanita apabila tidak terkontrol. Oleh karena itu, pemantauan dan pengobatan tekanan darah adalah langkah pencegahan terpenting yang bisa kamu lakukan terhadap kesehatan pembuluh darah.
Pertahankan tekanan darah kurang dari 135/85 mmHg atau 140/90 mmHg dengan cara mengurangi garam dalam diet hingga tidak lebih dari 1.500 mg dalam sehari (sekitar setengah sendok teh), menghindari makanan tinggi kolesterol, seperti burger, keju, es krim, dan lain-lain.
Selain itu, konsumsi 4-5 cangkir buah dan sayuran dalam sehari, satu porsi ikan 2-3 kali seminggu, serta beberapa porsi harian gandum utuh dan susu rendah lemak. Lakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit sehari. Menghindari rokok dan bila perlu, minum obat penurun tekanan darah yang diresepkan oleh dokter.
Advertisement
Menghindari Makanan Tinggi Kolesterol
Pencegahan penyakit stroke selanjutnya dengan menghindari makanan tinggi kolesterol. Makanan yang mengandung anti-inflamisi seperti berry atau makanan sehat lainnya seperti salmon dapat menurunkan tekanan darah secara alami.
Faktanya, mengonsumsi diet sehat tersebut dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 11 mm Hg. Ketika kamu menurunkan konsumsi garam, kamu juga dapat menurunkannya sebanyak 5 hingga 6 mm Hg.
Konsumsi Makanan Tinggi Potasium
Untuk menurunkan tekanan darah, seseorang biasanya akan berpikir untuk membatasi asupan sodium. Padahal, ada potassium yang memiliki peran penting.
"Saat air yang berada di tubuh terlalu banyak, tekanan darah meningkat. Sodium memberitahu tubuh untuk mengonsumsi lebih banyak air. Namun, potassium merupakan kunci untuk menyeimbangkan asupan garam tubuh karena dapat meregulasi keseimbangan cairan," kata Robert Segal selaku Spesialis Penyakit Jantung.
Kamu bisa menambahkan makanan kaya potasium ke dalam diet seperti alpukat dan ubi. Selain itu, Segal mengingatkan untuk menghindari konsumsi potasium dalam bentuk suplemen.
Advertisement
Membatasi Konsumsi Makanan dengan Sodium
Makanan tinggi sodium seperti sup kaleng, jus sayur instan dan lainnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Menghindari konsumsi makanan olahan merupakan salah satu bentuk pencegahan penyakit stroke. Dengan begitu, kamu dapat menghindari konsumsi sodium berlebih dan menurunkan risiko terkena penyakit stroke.
Sumber asli: Dari berbagai sumber
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis Nisa Mutia Sari/ Septika Shidqiyyah, Published 17/3/2020)