Bola.com, Jakarta - Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Kamis (19/3/2020), virus Corona atau (SARS-CoV-2) sudah menjangkiti lebih dari 209 ribu orang di 168 negara. Angka kematian mencapai 8778.
Hingga Sabtu (21/3/2020), virus Corona masih menunjukkan bakal mereda. Sekalipun di daerah di mana virus ini kali pertama muncul, Wuhan, sudah mulai terkendali. Namun, WHO masih melabeli wabah virus Corona COVID-19 ini sebagai pandemi.
Advertisement
Hal itu menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Informasi perihal COVID-19 mendapat perhatian. Banyak yang ingin mengetahui lebih banyak perihal virus satu ini, termasuk bagaimana gejala penyakit COVID-19.
Merasa sedikit tak enak di tenggorokan, bahkan bersin sekalipun dapat memicu kekhawatiran tentang gejala klinis virus Corona. Terutama bagi penderita alergi atau asma yang gejalanya hampir mirip.
Seperti dilansir dari Huffpost.com, Kamis (19/3/2020), kendati alergi musiman dan virus Corona covid-19 memiliki gejala tertentu yang mirip, seperti sesak napas dan batuk, ada beberapa tanda lain yang membedakan keduanya.
Contohnya demam, gejala pembeda yang paling nyata, karena seseorang dengan alergi tidak akan mengalami demam sama sekali.
Banyak kasus COVID-19 yang terdokumentasi dikaitkan dengan suhu tubuh yang tinggi. Tidak ada yang pasti, namun sebagian besar kasus virus Corona covid-19 memiliki demam sebagai gejalanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Riwayat Alergi
Selain itu, gatal juga sama sekali tidak terkait dengan COVID-19 dan virus Corona dapat menyebar dari orang ke orang. Alergi tidak seperti itu. Ada juga durasi gejalanya.
Virus Corona dapat bertahan selama beberapa minggu. Sedangkan alergi dapat bertahan lebih lama dari itu, ada beberapa orang yang menderita alergi sepanjang tahun.
Satu di antara cara agar tetap sadar terhadap gejala yang dialami adalah mengingat riwayat di masa lalu dengan alergi.
Pertimbangkan pola alergi Anda. Para ahli percay peradangan dan masalah pada saluran udara seseorang dapat meningkatkan risiko orang tersebut untuk terinfeksi.
Tindakan pencegahan yang layak dilakukan adalah agar mematuhiimbauan yang ada, seperti menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan rajin membersihkan permukaan barang-barang yang sering disentuh.
Tindakan-tindakan ini harus kerap dilakukan demi menghindari serangan virus Corona COVID-19.
Merawat tubuh agar tidak terkena alergi adalah langkah yang sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi virus Corona.
Intinya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko infeksi diri sendiri dan orang lain, salah satunya adalah merawat kondisi kesehatan yang ada saat ini dan pastikan untuk mendapatkan vaksin, seperti vaksin flu.
Sumber: Liputan6.com, Published: 19/3/2020)
Advertisement