Bola.com, Jakarta - Berbagai cara dilakukan untuk mengisi waktu selama menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing seiring masuknya virus Corona SARA-CoV-2 di Indonesia.
Imbauan untuk tetap berada di rumah, setidaknya selama 14 hari, terus digaungkan karena cara ini dianggap bisa membantu mengurangi penyebaran virus Corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Lebih banyak berdiam diri di rumah, hingga dua pekan, tak mudah dilakukan bagi sebagian kalangan. Terutama buat mereka yang secara kehidupan sosial, sangat aktif.
Keinginan untuk menjalani kebiasaan normal seperti bertemu relasi, teman, sahabat, berkumpul di tempat-tempat umum, mungkin sudah tak tertahankan.
Namun, tetap saja mengurangi aktivitas berada di tempat umum dan bersama orang banyak, wajib dihindari atau dikurangi saat pandemi virus Corona seperti sekarang.
Advertisement
Baca Juga
Sebaliknya, ada pula yang justru "terlalu menikmati" keberadaan di rumah dalam masa karantina mandiri, sehingga mereka jadi kurang produktif dalam beraktivitas alias malas bergerak (mager).
Hal tersebut juga harus dihindari karena berpotensi menurunkan kekebalan tubuh (imunitas).
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) mengungkapkan hasil penelitian, malas bergerak bisa menurunkan imunitas tubuh. Alhasil, risiko terinfeksi virus jadi meningkat.
Untuk meningkatkan imunitas, sebaiknya melakukan latihan fisik dengan intensitas. Tetapi, jika melakukan latihan intensitas tinggi dengan volume tinggi justru menurunkan imunitas tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Apa bedanya intensitas sedang dan tinggi? Untuk intensitas sedang seseorang masih bisa berbicara, meski terengah-engah saat latihan fisik. Sedangkan intensitas tinggi, seseorang tidak bisa berbicara saat latihan fisik.
PDSKO merekomendasikan cara tetap hidup aktif selama pandemi virus Corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Dalam pesan singkat, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari RS Mitra Kemayoran dan Klinik Slim n Health Jakarta, Michael Triangto, menyebutkan latihan apa saja yang direkomendasikan agar tetap aktif:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Latihan Aerobik
Menurut Michael, latihan ini bisa dilakukan di dalam atau luar ruangan. Namun, tetap mengutamakan social distancing dan free touch activity. Berikut yang termasuk latihan aerobik:
- jalan cepat sekeliling rumah atau naik turun tangga di dalam rumah selama 10-15 menit sebanyak 2-3 kali per hari.
- dancing, senam aerobik via youtube, lompat tali.
Advertisement
Latihan Kekuatan Otot
2. Latihan kekuatan otot
Latihan kekuatan otot ini bisa dilakukan dengan mengunduh aplikasi di smartphone. Anda bisa melakukan gerakan seperti squat (jongkok-berdiri), lunges, dan push-up.
3. Stretching break
Selama menjalani work from home atau social distancing, hindari duduk sepanjang hari, lakukan peregangan setiap dua jam sekali. Lakukan peregangan statis dengan menahan selama 10-15 detik.
Latihan Ketika Terinfeksi
Lantas bagaimana jika tidak terinfeksi selama karantina, apa harus membatasi aktivitas fisik?
"Tak ada rekomendasi untuk membatasi aktivitas fisik apabila tidak ditemukan adanya gejala," kata Michael.
Berbeda jika terinfeksi dalam masa karantina, Michael menjelaskan apabila terinfeksi tanpa gejala, bisa melakukan latihan fisik intensitas sedang, namun selalu perhatikan gejala sebagai panduan.
"Jika mengalami demam, batuk, sesak napas, segera setop latihan dan pergi ke fasilitas kesehatan yang ditunjuk," imbuh Michael.
Advertisement