Sukses


Ada 9 Mitos Virus Corona Covid-19 yang Beredar Luas, WHO Berikan Penjelasan

Jakarta - Pandemi virus Corona COVID-19 yang menyerang nyaris di seluruh dunia, membuat banyak orang berspekulasi terkait obat maupun cara pencegahannya agar tidak tertular.

Beberapa mitos beredar luas di masyarakat terkait tindakan pencegahan agar tidak tertular COVID-19. Hal ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO bersikap agar mitos tersebut tidak menyesatkan.

WHO menjawab sembilan mitos mengenai apa yang bisa dan tidak bisa untuk mencegah kita dari terinfeksi virus Corona COVID-19. WHO berharap penjelasan ini dapat mencerahkan masyarakat, mengingat begitu banyak rumor yang tersebar luas.

Sampai hari ini (24/3/2020), lebih dari 160 negara telah melaporkan temuan kasus positif virus corona COVID-19. Berdasarkan data John Hopkins University per Selasa (24/3/2020) pagi WIB, jumlah total kasus infeksi virus corona COVID-19 di dunia telah mencapai 378.287 kasus.

Dari jumlah tersebut, 16.497 pasien atau sebesar 4,36 persen dari total kasus dinyatakan meninggal dunia. Sementara, 100.958 pasien di antaranya atau sekitar 26,69 persen dari total kasus dinyatakan sembuh.

Berikut ini adalah penjelasannya WHO, seperti dilansir Indianexpress, soal mitos virus Corona COVID-19.

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Lemon atau Kunyit

1. Bolehkah Menggunakan Kolam Renang?

Pada dasarnya kolam renang yang terawat dengan baik dan diklorinasi dengan baik akan aman digunakan. Namun disarankan untuk menjauh dari semua area yang ramai termasuk kolam renang yang padat pengunjung.

Menjaga jarak satu meter dari orang yang bersin atau batuk bahkan di arena berenang.

2. Makan Asam atau Kari

WHO menyatakan jika kedua hal tersebut tidak terbukti ilmiah untuk mencegah Anda dari infeksi virus corona.

3. Tidak Perlu Minum Setiap 15 Menit

Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa sering minum air putih dapat melindungi Anda dari COVID-19 atau menghilangkan virus. Namun, dianjurkan bahwa seseorang harus memiliki sekitar delapan gelas air setiap hari.

4. Lemon atau Kunyit Tidak Dapat Mencegah Virus Corona

Menurut WHO, tidak ada bukti ilmiah bahwa lemon atau kunyit mampu mencegah COVID-19. Namun secara umum, WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi buah dan sayuran yang cukup sebagai bagian dari diet sehat.

 

3 dari 3 halaman

Sinar Matahari

5. Sinar Matahari Tidak Dapat Membunuh Virus Corona

Sesuai keterangan WHO, tidak ada bukti sinar matahari dapat membunuh virus corona baru Covid-19.

6. Anda Boleh Makan Makanan Beku dan Es krim

Tidak ada bukti ilmiah bahwa makan-makanan beku yang dibuat secara higienis dan es krim dapat menyebarkan virus corona baru.

7. Batuk Kering Bukan Satu-satunya Gejala Virus Corona

Beberapa pasien yang terinfeksi virus corona juga menunjukkan gejala seperti pilek atau dahak.

8. Makan Ayam

Pada saat orang menghindari konsumsi daging, WHO menekankan, "Makan ayam yang dimasak secara higienis dan dimasak dengan baik adalah aman dan tidak menyebabkan penyebaran virus corona baru."

9. Makan Mangga

Tidak Bisa Membunuh Virus CoronaTidak ada bukti ilmiah bahwa mangga membunuh virus corona baru. Namun, WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi buah dan sayuran yang memadai sebagai bagian dari diet sehat.

 

Sumber asli: Berbagai sumber

Disadur dari: Liputan6.com (Windi Wicaksono/Edu Krisnadefa, Published 25/3/2020)

 

Disclaimer:

Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.

Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer