Bola.com, Jakarta - Di tengah perhatian yang tertuju pada virus Corona yang sudah berstatus pandemi, publik dihadapkan dengan kemunculan Hantavirus. Sama halnya virus Corona, Hantavirus juga muncul di China.
Seorang laki-laki meninggal dunia di Provinsi Yunnan, China, Senin (23/3/2020), setelah dinyatakan positif terjangkit Hantavirus.
Sejauh ini baru satu kasus itu yang ditemukan. Meski, puluhan orang lainnya masih dalam tahap menjalani tes.
Advertisement
Baca Juga
Harapannya, tentu tak ada kasus-kasus lain yang bermunculan.
Anda juga tak perlu panik. Ada beberapa alasannya, satu di antaranya, Hantavirus masuk keluarga virus yang dibawa oleh tikus.
Hal itu diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Global Times melaporkan, pria di Provinsi Yunnan tersebut meninggal dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong.
"Dia dites positif untuk Hantavirus. 32 orang lainnya dalam bus diuji," demikian kicauan dari Global Times.
Cuitan tersebut telah dibagikan lebih dari 15.000 kali.
Sejauh ini tidak ada indikasi Hantavirus menjadi ancaman kesehatan bagi masyarakat global, seperti virus Corona penyebab COVID-19 yang telah berstatus pandemi dan menjangkiti lebih dari 370 ribu orang di lebih dari 190 negara.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gejala Terinfeksi Hantavirus
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus-kasus Hantavirus jarang terjadi, dan virus menyebar sebagai akibat dari kontak yang dekat dengan urin hewan, kotoran atau air liur.
Apabila terinfeksi, Hantavirus dapat menyebabkan sindrom paru, masalah pernapasan parah yang bisa berakibat fatal.
CDC menjelaskan gejalanya terinfeksi Hantavirus meliputi kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut. Batuk dan sesak napas dapat terjadi kemudian.
Demam berdarah dengan sindrom ginjal, sebagian besar ditemukan di Eropa dan Asia, juga dapat terjadi, yang menyebabkan rasa sakit, demam, kedinginan, mual, dan penglihatan kabur.
Gejala yang lebih serius termasuk gagal ginjal akut.
Kasus-kasus di Amerika Serikat (AS) biasanya terkonsentrasi di negara bagian barat dan barat daya.
Dari 1993 hingga 2017, hanya ada 728 kasus hantavirus yang dikonfirmasi di Amerika Serikat, dan sebagian besar tidak fatal, menurut data CDC.
Sumber Asli: Berbagai sumber
Disadur dari: Liputan6 (Teddy Tri Setio Berty/Tanti Y. Published: 25/3/2020)
Disclaimer:
Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.
Advertisement