Bola.com, Jakarta - Mencuci tangan selama 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir mungkin jadi hal yang paling sering Anda lakukan belakangan ini, terutama setelah dunia masuk dalam masa pandemi Virus Corona.
Hanya dengan mencuci tangan selama 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir di waktu-waktu tertentu, kita bisa menurunkan risiko terhindar dari terpapar virus Corona penyebab COVID-19.
Tak hanya itu, dengan membiasakan diri mencuci tangan secara tepat, kita bisa ikut membantu meredam penyebaran virus yang telah menginfeksi lebih dari 400 ribu orang di seluruh dunia itu.
Advertisement
Baca Juga
Itulah mengapa, sekalipun tangan Anda mungkin sudah mulai terasa kering, mengkerut, dan mulai capek atau bosan mencuci tangan selama 20 detik, tolong jangan hentikan kebiasaan itu. Tetap lakukan.
Ingat bahwa ketika Anda sedang menggosok, Anda juga membunuh sejumlah bakteri jahat lain dan virus yang berpotensi mematikan, yang telah mengganggu manusia selama berabad-abad, termasuk influenza dan sejumlah virus Corona jenis yang berbeda.
"Ada empat virus Corona yang beredar pada manusia secara teratur, hampir setiap tahun," kata Dr. John Williams, ahli virologi yang menjabat sebagai Kepala Divisi Kesehatan Anak Penyakit Menular di Rumah Sakit Anak Pusat Kedokteran Universitas Pittsburgh.
"Virus-virus ini utamanya menyebabkan flu. Faktanya, mereka menyebabkan sekitar sepertiga flu biasa. Mereka tidak menyebabkan orang meninggal," jelasnya, dikutip dari CNN International, Selasa (24/3/2020).
Virus corona bukan satu-satunya parasit jahat yang bisa dilawan dengan sabun dan air. Influenza, yang membunuh jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun, dan virus metapneumo, yang menyebabkan infeksi pernapasan yang dapat menyebabkan pneumonia, juga bisa hancur dan mati.
Bagaimana hal sederhana seperti sabun dan air hangat, dan pembersih berbasis alkohol, memperoleh kekuatan sedemikian besar terhadap parasit-parasit ini?
Jawabannya ada pada "kulit" mereka dan teknik menggosok Anda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ini yang Sabun dan Air Hangat Lakukan
Di bawah mikroskop, virus Corona tampaknya ditutupi dengan menara runcing, membuat penampakan virus ini seperti mahkota atau "corona", asal muasal namanya.
Di bawah mahkota adalah lapisan luar virus, yang terdiri dari lipid atau sejenis lemak.
Sekarang bayangkan virus ini adalah makanan bermentega, ditutupi dengan lemak mentega.
"Anda mencoba mencuci piring mentega Anda dengan air saja, tapi mentega itu tidak hilang dari piring," jelas Williams.
"Anda perlu sabun untuk melarutkan minyak. Jadi, sabun atau alkohol sangat, sangat efektif melawan melarutkan lapisan cairan berminyak dari virus."
Apakah menyingkirkan lapisan luar itu berdampak terhadap kuman?
"Secara fisik menonaktifkan virus sehingga tidak dapat mengikat dan memasuki sel manusia lagi," ujar Wllliams.
Advertisement
Bagaimana sabun memiliki kekuatan demikian?
Ini berkaitan dengan bagaimana molekul sabun terbentuk, masing-masing sangat mirip sperma kecil, dengan kepala dan ekor. Kepala berikatan dengan air, tetapi ekor menolaknya, lebih suka minyak dan lemak.
Dengan panik mencoba melepaskan diri dari air, ujung sabun ditarik ke lapisan luar virus yang berlemak dan mulai membukanya, seperti kita mungkin menggunakan linggis untuk memisahkan dua potong kayu.
Setelah virus atau bakteri membelah, ia menumpahkan isi perutnya ke dalam air sabun dan mati.
Air dan menggosok dengan tangan Anda penting untuk proses ini karena kombinasi ini menciptakan lebih banyak busa sabun, yang mengganggu ikatan kimia yang memungkinkan bakteri, virus, dan kuman lainnya menempel di permukaan.
Anda menggosok, berbusa dan menggosok lagi, masuk ke setiap celah dan celah tangan dan jari Anda, termasuk kuku, selama 20 detik, yang kira-kira sama waktu yang diperlukan saat menyanyikan 'Selamat Ulang Tahun' dua kali.
Sekarang, ketika Anda membilas tangan Anda, semua kuman yang terluka, terperangkap atau terbunuh oleh molekul sabun, dihanyutkan.
"Semua gelembung dan busa itu, benar-benar membunuh kuman dan membasuhnya," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Sekolah Kedokteran Universitas di Nashville.
Anda sering mendengar bahwa air harus hangat, mengapa?
Tetapi, bahkan air panas tidak membunuh bakteri atau virus, sampai Anda mencapai suhu yang bisa membuat kulit melepuh.
"Air dingin akan ampuh, tapi Anda harus memastikan berusaha keras menggunakan sabun dan berbusa," kata ahli kimia Bill Wuest, seorang profesor di Universitas Emory yang mempelajari desinfektan.
Untuk melakukan itu, Anda mungkin perlu menyanyikan 'Selamat Ulang Tahun' tiga kali, bukan dua kali.
"Air hangat dengan sabun hingga mendapa busa, jauh lebih baik, lebih banyak gelembung," kata Wuest.
"Itu indikasi bahwa sabun itu, mencoba merangkum kotoran dan bakteri serta virus di dalamnya," lanjutnya.
Cara Kerja Hand Sanitizer Berbasis Alkohol
William Schaffner menambahkan hand sanitizer berbasis alkohol bisa seampuh sabun jika digunakan dengan baik.
"Setidaknya harus mengandung 60 persen alkohol. Alkohol itu yang menjadi pembunuh virus," jelasnya.
Hanya meneteskan sedikit di telapak tangan dan menyeka dengan cepat tidak cukup baik. Anda harus menggunakan cukup banyak dan menggosokkannya di seluruh permukaan. Gosokkan ke seluruh tangan Anda, di antara jari-jari dan di punggung tangan Anda.
"Itu karena alkohol memiliki sifat kimia yang berbeda," timpal Wuest.
"Ini membantu memecah membran kuman, tapi Anda harus memastikan kuman itu bersentuhan langsung dengan bakteri atau virus."
Tetapi ada situasi di mana sabun dan air adalah yang terbaik, kata Williams, karena kemampuan sabun dan air untuk menjebak dan membersihkan mikroorganisme.
"Alkohol cukup efektif membunuh kuman, tapi tidak membersihkan mikroorganisme lain," katanya.
"Jadi Anda tahu, jika seseorang bersin ke tangannya, dan tangannya ditutupi lendir, mereka harus menggunakan lebih banyak alkohol untuk menonaktifkan bakteri atau virus itu."
"Jadi, jika tangan seseorang terlihat jelas terkontaminasi, sabun dan air lebih baik," kata Williams.
Hal itu sangat penting karena ada kuman dan bakteri jahat di luar sana yang tidak memiliki perut berlemak yang dapat menyerang gelembung sabun, seperti virus hepatitis A, virus polio, meningitis, dan pneumonia.
Jadi, lain kali Anda mencuci tangan untuk yang kesekian kalinya, berbanggalah dengan semua gelembung sabun yang Anda ciptakan, dan nikmati kesenangan membayangkan makhluk-makhluk mikroskopis yang mati mengelilingi saluran pembuangan.Â
Â
Sumber Asli: Berbagai sumber
Disadur dari: Merdeka.com (Hari Ariyanti. Published: 25/3/2020)
Disclaimer:
Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.
Advertisement