Bola.com, Jakarta - Penyebaran virus Corona yang menyebabkan COVID-19 masih meluas. Namun, China dan masyarakat dunia sudah kaget dengan kemunculan virus baru bernama Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). Ini adalah penyakit pernapasan yang parah dan dapat berujung fatal pada manusia akibat infeksi hantavirus.
Kasus terkuak setelah seorang pria meninggal dunia di Tiongkok pada Senin, 23 Maret dan dinyatakan positif Hantavirus. Berdasarkan informasi Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, hantavirus ditularkan melalui tikus.
Advertisement
Siapa pun yang bersentuhan dengan tikus yang membawa hantavirus berisiko terkena HPS. Hewan pengerat di dalam dan sekitar rumah tetap menjadi risiko utama paparan hantavirus. Bahkan orang sehat pun berisiko terkena infeksi HPS jika terpapar virus.
Sampai saat ini, tidak ada kasus HPS yang telah dilaporkan, khususnya di Amerika Serikat, yang mana ditularkan dari satu orang ke orang lain. Adapun fakta seputar Hantavirus yang dihimpun dari CDC, sebagai berikut:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lokasi Paparan - Hewan Peliharaan
1. Lokasi potensial paparan hantavirus
Kasus infeksi hantavirus manusia terjadi secara sporadis, biasanya di daerah pedesaan yang masih terdapat hutan, ladang, dan peternakan. Lokasi ini menawarkan habitat yang cocok untuk inang hewan pengerat virus.
Area di sekitar rumah atau tempat kerja hewan pengerat dapat hidup, misalnya, rumah, lumbung, bangunan tambahan, dan gudang jadi lokasi potensial orang mungkin terpapar virus.
Beberapa hantavirus lain mampu menyebabkan infeksi hantavirus di AS. Hantavirus New York, yang dibawa oleh tikus berkaki putih, dikaitkan dengan kasus HPS di AS timur laut. Hantavirus Black Creek, yang dibawa oleh tikus kapas, ditemukan di AS bagian tenggara.
Kasus HPS telah dikonfirmasi di tempat lain di Amerika, termasuk Kanada, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Panamá, Paraguay, dan Uruguay.
2. Bisakah hewan peliharaan jadi media penularan HPS ke manusia?
Hantavirus yang menyebabkan penyakit pada manusia di Amerika Serikat tidak diketahui ditularkan oleh hewan jenis lain apa pun, selain spesies hewan pengerat tertentu. Anjing dan kucing tidak diketahui membawa hantavirus.
Namun, hewan peliharaan dapat membawa tikus yang terinfeksi hantavirus jika menangkap hewan-hewan tersebut dan membawanya pulang.
Advertisement
Cara Penularan - Kelompok Berisiko Terinfeksi
3. Cara penularan hantavirus
Di Amerika Serikat, jenis tikus rusa, tikus kapas, dan tikus padi di negara bagian tenggara dan tikus putih di timur laut adalah reservoir hantavirus. Hewan pengerat menumpahkan virus ke dalam urine, kotoran, dan air liur.
Virus ini ditularkan kepada manusia ketika mereka menghirup udara yang terkontaminasi oleh virus. Tatkala urine hewan pengerat, kotoran, atau bahan bersarang bercampur, tetesan kecil yang mengandung virus masuk ke udara. Proses ini dikenal sebagai transmisi udara.
Ada beberapa cara lain tikus dapat menyebarkan hantavirus kepada manusia, yaitu:
Jika tikus dengan hantavirus menggigit seseorang, virus mungkin menyebar ke orang itu, tetapi jenis penularannya jarang terjadi.
Para ilmuwan percaya, manusia mungkin tertular hantavirus jika mereka menyentuh sesuatu yang telah terkontaminasi dengan urin tikus, kotoran, atau air liur. Kemudian menyentuh hidung atau mulut sendiri.
Para ilmuwan juga menduga, manusia bisa jatuh sakit jika mereka makan makanan yang terkontaminasi oleh urin, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi hantavirus.
4. Kelompok orang yang berisiko terinfeksi hantavirus
Siapa pun yang bersentuhan dengan tikus yang membawa hantavirus berisiko terkena HPS. Orang sehat pun berisiko terkena infeksi HPS jika terpapar virus.
Setiap aktivitas yang membuat Anda harus bersentuhan dengan kotoran tikus, air seni, air liur, atau bahan bersarang tikus membuat berisiko terinfeksi. Hantavirus menyebar saat partikel-partikel yang mengandung virus dari urine tikus, kotoran, atau air liur bercampur ke udara.
Penting untuk menghindari tindakan yang menimbulkan debu beterbangan, seperti menyapu atau menyedot debu. Infeksi hantavirus terjadi ketika Anda menghirup partikel virus di udara.
Gejala Awal dan Terlambat Muncul
5. Gejala awal dan terlambat muncul
Dari informasi yang terbatas, gejala hantavirus dapat berkembang antara 1 sampai 8 minggu setelah terpapar urine, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi.
Gejala Dini
Gejala awal termasuk kelelahan, demam, dan nyeri otot, terutama pada kelompok otot besar (paha, pinggul, punggung, bahu). Gejala-gejala ini bersifat umum.
Ada juga yang mengalami sakit kepala, pusing, kedinginan, dan masalah perut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Sekitar setengah dari semua pasien HPS mengalami gejala-gejala tersebut.
Gejala yang Terlambat Muncul
Empat hingga 10 hari setelah fase awal gejala yang muncul, gejala HPS yang terlambat dapat muncul. Ini termasuk batuk dan sesak napas. Paru-paru dapat dipenuhi cairan.
Advertisement
Apakah hantavirus fatal?
Betul. HPS bisa berakibat fatal dengan tingkat kematian 38 persen.
Diagnosis - Pengobatan
6. Diagnosis HPS
Mendiagnosis HPS pada individu yang baru terinfeksi beberapa hari terbilang sulit. Ini karena gejala awal seperti demam, nyeri otot, dan kelelahan mirip dengan influenza.
Tetapi jika individu tersebut mengalami demam dan kelelahan serta riwayat potensi paparan hewan pengerat di pedesaan, diiringi sesak napas, akan mengarah pada HPS.
Jika individu tersebut mengalami gejala-gejala ini, mereka harus berkonsultasi ke dokter dan menyebutkan potensi paparan hewan pengerat.
7. Pengobatan HPS
Tidak ada perawatan khusus, pengobatan atau vaksin untuk infeksi hantavirus. Namun, kita tahu bahwa jika orang yang terinfeksi diketahui lebih awal dan menerima perawatan medis di unit perawatan intensif, kondisi akan membaik.
Dalam perawatan intensif, pasien diintubasi dan diberikan terapi oksigen untuk membantu gejala kesulitan bernapas yang parah. Semakin awal pasien dibawa ke perawatan intensif, semakin baik.
Oleh karena itu, jika Anda berada di sekitar hewan pengerat dan alami gejala demam, nyeri otot dalam, dan napas pendek, segera temui dokter. Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda berada di sekitar hewan pengerat.
Cara ini akan mengingatkan dokter untuk mencari dengan cermat segala penyakit yang dibawa hewan pengerat, seperti HPS.
Disadur dari : Liputan6.com
Penulis : Defri Saefulloh