Bola.com, Jakarta - Tindakan waspada alias preventif menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia di tengah pandemi virus Corona penyebab COVID-19. Satu di antara langkah tersebut adalah disiplin dalam menggunakan hand sanitizer. Namun, tak mudah mendapatkan barang tersebut sekarang.
Oleh karena itu, pilihan bagi pencegahan virus Corona penyebab COVID-19 tersebut adalah membuat secara mandiri. Hand sanitizer mampu membersihkan dan mengurangi kuman yang ada di tangan.
Advertisement
Namun, hand sanitizer atau cairan pembersih tangan ini sebaiknya hanya digunakan saat dalam kondisi terbatas, seperti saat kesulitan menemukan air bersih. Selain itu, perlu diingat, agar selalu membeli produk hand sanitizer di pasaran yang telah terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Sebagai cara mengatasi kelangkaan hand sanitizer seiring tingginya permintaan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mempublikasi cara membuat hand sanitizer yang mudah dilakukan. Dilansir dari laman CDC, hand sanitizer harus mengandung setidaknya 60 persen alkohol untuk bekerja secara efektif.
Ada dua formula yang diberikan oleh WHO, yakni menggunakan bahan gliserol dan etanol. Bahan gliserol digunakan sebagai humektan (menjaga kelembaban) kulit. Kemudian dicampur dengan hidrogen peroksida yang mampu mengatasi bakteri yang terkontaminasi.
Selain gliserol, WHO juga menyarankan penggunaan etanol. Sebagai catatan, perlu diperhatikan cara membuat hand sanitizer, karena menggunakan bahan kimia.
Mengacu pada proses pembuatan versi WHO, Anda harus menunggu sekitar 72 jam hingga hand sanitizer buatan sendiri itu siap dipakai. Bola.com telah merangkum dari WHO, cara membuat hand sanitizer versi Badan Kesehatan Dunia tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-19, Senin (23/3/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bahan-Bahan
Digunakan untuk membuat 10 Liter Hand Sanitizer
Formula 1
- Etanol 96 persen sekitar 8.333 ml
- Hidrogen peroksida 3 persen sekitar 417 ml
- Gliserol 98 persen sekitar 145 ml
- Air suling (distilasi) atau air matang yang sudah dingin
Formula 2
- Isopopil alkhol 99,8 persen sekitar 7,515 ml
- Hidrogen peroksida 3 persen sekitar 417 ml
- Gliserol 98 persen sekitar 145 ml
- Air suling (distilasi) atau air matang yang sudah dingin
Advertisement
Alat-Alat
Alat-alat yang Diperlukan
- Gelas atau botol palstik berukuran 10 liter dengan sumbat ulir
- Jerigen plastik berukuran 50 liter polythylene, yang tembus pandang untuk melihat tingkat cairannya
- Tangki stainless steel dengan kapasitas 80-100 liter
- Sodet kayu, plastik, atau logam untuk mengaduk adonan
- Tabung pengukur
- Gelas takar, corong plastik atau logam
- Botol plastik dengan tutup anti bocor berukuran 100 ml
- Botol kaca atau plastik berukuran 500 ml dengan tutup sekrup
- Alkohol meter, skala suhu di bagian bawah dan konsentrasi etanol (presentase v/v) di bagian atas
Cara Pembuatan
Cara membuat hand sanitizer sesuai standar dari WHO:
- Siapkan 10 botol kaca atau plastik berukuran 10 liter dengan tutup sekrup.
- Pilih formula yang ingin dibuat sesuai takaran ke dalam jerigen.
- Tambahkan hidrogen peroksida ke dalam jerigen.
- Tambahkan gliserol ke dalam jerigen. Gliserol memiliki sifat yang kental dan lengket pada gelas ukur.
- Bersihkan gelas ukur dengan air distilasi atau air matang.
- Tuangkan ke dalam jerigen sekitar 10 liter, dan tambahkan 1 liter air distilasi.
- Aduk hingga tercampur rata.
- Terakhir, segera bagi ke botol plastik berukuran 500 atau 100 ml. Simpan hingga 72 jam sebelum digunakan.
Dengan telah mengetahui cara alternatif versi WHO, Anda bisa terapkan di rumah di saat kesulitan mendapatkan kondisi hand sanitizer atau mengalami kenaikan harga.
Sekali lagi ditegaskan, hand sanitizer hanya sebagai alternatif pengganti jika sulit menemukan air dan sabun untuk membersihkan tangan.
Penggunaan hand sanitizer dalam jangka panjang akan membuat kulit Anda mengalami gangguan kesehatan, seperti kulit kering dan sensitif. Hand sanitizer memiliki berbagai kandungan bahan kimia yang berisiko menyebabkan gangguan pada fungsi otot kerangka dan jantung manusia.
Alkohol juga dipercaya mampu meningkatkan resisten bakteri. Maka dari itu, penggunaan hand sanitizer lebih baik digunakan ketika sulit mencari air dan sabun.
Sumber: WHO, CDC, Popsci
Disclaimer:
Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.
Advertisement