Bola.com, Jakarta - Virus Corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 masih menjadi perhatian publik dunia. Hal itu disebabkan penyebaran COVID-19 yang relatif cepat.
Penyebaran yang sudah global membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah menyematkan wabah COVID-19 ini sebagai pandemi. Meski begitu, masyarakat diminta tetap santai dan jangan terlalu panik terkait kondisi tersebut.
Advertisement
Himbauan pun diberikan berbagai pihak agar penyakit COVID-19 tidak semakin meluas. Satu di antaranya ialah mengimbau agar tetap di rumah.
Tak hanya itu, masyarakat pun diminta melakukan upaya pencegahan seperti selalu mencuci tangan, jaga jarak atau Physical Distancing, memakai masker hingga menjaga kebersihan. Hal tersebut dilakukan agar korban COVID-19 tak semakin bertambah.
Di sisi lain, fenomena virus corona COVID-19 bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental sesorang. Kecemasan berlebihan akan terjadi karena takut terinfeksi irus corona SARS-CoV-2.
Lantas, bagaimana cara mengatasi rasa ketakutan yang berlebihan di tengah pandemi virus corona COVID-19? Berikut ini Bola.com merangkumnya dari berbagai sumber.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanda-tanda Masalah Kesehatan Mental
Tanda-tanda masalah kesehatan mental yang dapat terjadi menurut CDC.
- Takut dan khawatir tentang kesehatan Anda sendiri.
- Perubahan pola tidur atau makan.
- Kesulitan tidur atau berkonsentrasi.
- Memburuknya masalah kesehatan kronis.
- Peningkatan penggunaan alkohol, tembakau, atau obat-obatan lainnya.
Advertisement
Tips Menjaga Kesehatan Mental
Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Virus Corona, seperti dilansir ui.ac.id.
1. Memilah Sumber Informasi Terpecaya
Berbagai informasi seputar virus corona SARS-CoV-2 beredar di lini masa media sosial. Meski banyak, informasi tersebut perlu dipilah-pilah dan lebih hati-hati karena bukan tidak mungkin berita tersebut hoaks.
Jadi, pastikan selalu memantau info mengenai virus corona COVID-19 melalui sumber-sumber terpercaya, seperti dari situs WHO, Kementerian Kesehatan RI, dan media terpercaya.
2. Gunakan Teknologi untuk Jalin Silaturahmi
Agar virus corona COVID-19 tak meluas, sebisa mungkin menghindari kontak fisik atau physical distancing. Namun, hal tersebut jangan membuat hubungan Anda dengan orang terdekat menjadi jauh.
Anda bisa memakai media sosial seperti Whatsapp, Instagram, Line, Telegram, Facebook Twitter dll sebagai alternatif untuk tetap menjalin komunikasi. Tak hanya itu, media sosial tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai komunikasi antar rekan kerja, bagi orang-orang yang melakukan sistem Work from Home (WFH).
3. Tetap Aktif di Rumah
Saat berada di rumah, sebisa mungkin melakukan kegiatan yang membuat tubuh dan pikiran nyaman. Hal tersebut penting, terutama bagi Anda yang sedang melakukan isolasi mandiri. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan ialah menonton film, membaca buku, mendengarkan musik, dan mengakses konten positif di media sosial.
Kemudian konsumsi makanan sehat dan seimbang serta minum air putih. Perhatikan durasi tidur dan lakukan olahraga saat sudah bangun. Anda bisa melakukan gerakan olah tubuh seperti peregangan otot, atur pernapasa, atau bermeditasi.
4. Terus Berkomunikasi dengan Keluarga
Bagi sebagian orang yang tinggal sendirian demi melakukan social distancing/physical distancing dapat membuat seseoramh kesepian. Bagi Anda yang merasakan hal tersebut, cobalah mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran perihal pandemi yang tengah dihadapi bersama orang-orang tertentu yang paling dipercaya, seperti keluarga, kekasih, atau sahabat.
Sementara, bagi keluarga yang mengisolasi diri dalam satu tempat tinggal, upayakan komunikasi tetap terjaga. Bagi orang tua dianjurkan meluangkan waktu untuk berbicara dengan anaknya tentang pandemi corona dan memberikan rasa aman terhadap mereka.
5. Coba berempati dan tidak mendiskriminasi
Kita tidak perlu mengaitkan virus ini dengan etnis atau negara tertentu. Jangan beri label pada orang yang positif Covid-19 sebagai 'korban', mari sebut mereka 'pejuang' yang sedang berusaha sembuh.
Karena siapa saja bisa terinfeksi dan menyebarkan virus. Jadi, stop diskriminasi dan beri dukungan!
6. Tidak Panik dan Tetap Waspada
Menghadapi wabah corona tanpa terpancing kepanikan maupun ketakutan, niscaya dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik di tengah krisis kesehatan global ini. Pengaruhnya pun tak hanya baik untuk Anda pribadi, tapi juga orang-orang di sekitar.
Sumber: CDC, ui.ac.id