Bola.com, London - Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda setahun rencananya akan digelar pada 23 Juli 2021.
Menurut laporan The New York Times, Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan mengadakan pertemuan darurat dewan eksekutif pengambilan keputusan pada Minggu (29/3/2020) untuk membahas keputusan tersebut.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Direktur Komunikasi IOC, Mark Adams, mengatakan tanggal tersebut baru spekulasi. IOC dan panitian penyelenggara punya pekerjaan besar untuk mengatur tanggal kejuaraan karena padatnya agenda pada 2021.
Selain itu, IOC juga menghindari puncak musim panas. Pasalnya, penyelenggaraan Olimpiade pada puncak musim panas akan memunculkan masalah baru, yakni cuaca. Pada musim panas, suhu di Tokyo bisa mencapai 38 derajat celcius.
Ini juga menjadi pekerjaan baru bagi Jepang karena muncul wacana Olimpiade digelar di wilayah utara yang suhunya lebih dingin, apabila ajang digelar pada puncak musim panas.
Akan tetapi, Jepang merasa keberatan karena mereka telah mempersiapkan banyak venue di Tokyo. Bila menggeser venue ke utara, tentu akan menambah beban.
Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya digelar pada 24 Juli-9 Agustus. Ajang ini terpaksa ditunda akibat pandemi virus Corona. Ini merupakan penundaan Olimpiade pertama kali dalam 124 tahun.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menambah Beban Anggaran
Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori mengatakan, IOC federasi-federasi internasional harus menentukan siapa yang akan menanggung pembiayaan akibat mundurnya Olimpiade.
"Beban ekstra bakal meningkat akibat penundaan ini. Itu pasti," tulis Mori dalam surat yang ditujukan kepad 33 federasi olahraga internasional, dikutip Reuters dari laman insidethegames.biz.
Jepang sudah menginvestasikan 12 miliar dolar AS untuk ajang ini.
Sumber: The New York Times, Insidethegames.biz via Reuters/Antara
Advertisement