Bola.com, Jakarta - Pandemi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 650 ribu orang membuat masyarakat dunia harus bertindak cepat dalam mengatasi penyebaran virus ini. Mengisolasi diri di rumah menjadi satu di antara langkah utama pencegahan penyebaran virus ini.
Advertisement
Baca Juga
Mengisolasi diri selama 14 hari membuat orang memiliki risiko terserang gangguan kesehatan fisik dan mental, termasuk mengalami stres.
Dilansir dari laman Alo Dokter, stres adalah reaksi tubuh yang muncul ketika seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan.
Stres berkepanjangan bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Padahal, kondisi tersebut merupakan manifestasi dari rasa cemas berlebihan, bukan akibat terinfeksi virus.
Virus corona penyebab COVID-19 rentan menyerang orang yang mengalami sistem kekebalan tubuh yang lemah. Namun, ada cara mudah untuk mengatasi stres ketika isolasi diri di rumah, satu di antaranya dengan membaca buku.
Membaca buku dapat dipraktikkan semua golongan, anak-anak hingga orang dewasa.
Membaca buku tidak hanya menghilangkan kebosanan, akan tetapi memiliki manfaat lain yang sangat baik untuk kesehatan tubuh dan kesejahteraan mental Anda maupun orang-orang yang Anda kasihi.
Seperti inilah penjelasan mengenai dampak positif membaca buku pada otak dan tubuh Anda, seperti hasil rangkuman Bola.com dari berbagai sumber, Selasa (31/3/2020).
Setelah mengetahui manfaatnya, kira-kira buku apa yang bakal Anda baca untuk mengisi waktu selama menjalani isolasi diri selama masa pandemi virus corona?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Meningkatkan Kecerdasan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anne Cunningham dan Keith Stanovich menyatakan bahwa membaca buku sejak kecil mampu memengaruhi kuantitas membaca seseorang dari tahun ke tahun. Membaca buku dapat memperluas wawasan dalam hidup seseorang.
Membaca buku sejak kecil dipercaya mampu meningkatkan kecerdasaan secara keseluruhan.
Advertisement
2. Meningkatkan Daya Ingat serta Konsentrasi
Selain berolaharaga, membaca buku mampu mempertahankan fungsi kognitif dari otak. Dengan membaca buku membantu meningkatkan kemampuan daya ingat serta konsentrasi.
Rutin membaca buku, otak distimulasi untuk terbiasa mengolah pikiran, memori, dan fokus terhadap suatu hal dalam beberapa waktu.
3. Mengurangi Stres
Manfaat membaca buku selanjutnya adalah mampu mengatasi stres. Terbukti, membaca buku mampu menyumbang 68 persen untuk menurunkan stres.
Rasa stres bisa mengakibatkan timbulnya penyakit sebesar 60 persen.
Diketahui, membaca buku mengalahkan musik dan berjalan kaki untuk meredakan stres. Setidaknya enam menit membaca buku bisa menurunkan detak jantung maupun ketegangan otot.
Advertisement
4. Meningkatkan Kualitas Tidur
Selama ini, aktivitas sebelum tidur adalah bermain gawai. Anda bisa mengganti kebiasaan tersebut dengan membaca buku.
Telah terbukti, membaca buku dipercaya mampu meningkatkan kualitas tidur. Kebiasaan membaca buku dapat memudahkan transisi tubuh untuk mengantuk.
5. Memperpanjang Usia
Kebiasaan membaca buku setidaknya tiga jam dalam satu minggu dipercaya memiliki usia hidup yang lebih lama.
Dilansir dari SehatQ, penelitian selama 12 tahun dengan sekitar 3.000 responden telah terbukti membaca buku mampu membuat panjang umur.
Orang yang memiliki hobi membaca buku memiliki harapan hidup sekitar 23 persen atau dua tahun lebih lama dibandingkan yang tidak membaca buku.
Sumber: Berbagai Sumber
Disclaimer:
Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.
Advertisement