Bola.com, Jakarta - Akibat pandemi virus corona, Olimpiade Tokyo 2020 harus ditunda dan baru akan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Penundaan ini tentu mengubah program latihan yang dilakukan banyak pihak untuk menyiapkan atlet. Tak terkecuali skuat ganda putra bulutangkis Indonesia.
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI Herry Iman Pierngadi telah mengatakan bahwa dirinya bakal menyiapkan program baru untuk Olimpiade 2021.
Menurut hematnya, pasangan senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bakal jadi pasangan ganda putra yang mendapat sorotan lebih.
"Akan ada susunan program baru, khususnya untuk Hendra/Ahsan yang sudah senior, semakin bertambah usia kan stamina semakin menurun, ini yang harus dijaga," kata Herry IP-begitu sapaan akrabnya pada rilis yang diterima Bola.com.
"Program khusus ada, tapi sekarang belum bisa dibicarakan karena masih terkendala libur karena wabah corona," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harus Dijaga
Saat ini ganda putra Indonesia punya tiga wakil di peringkat sepuluh besar dunia. Dua peringkat dunia tertinggi ditempati Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, disusul Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Sedangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto ada di peringkat keenam. "Kalau dilihat dari performa, memang dua ganda putra kita khususnya Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan sedang di peak performance," jelas Herry IP.
"Mereka ada di rangking satu dan dua dunia dan ini sangat menguntungkan untuk pengundian di olimpiade," tambahnya.
Herry tak menampik bahwa program menuju olimpiade yang telah ia rencanakan harus disesuaikan lagi dengan situasi dan kondisi saat ini.
"Memang sudah disiapkan untuk peak-nya di bulan Juli ini, tapi keadaannya seperti ini. Saya rasa (keputusan olimpiade ditunda) kan demi kebaikan bersama," ujar Herry.
Advertisement