Bola.com, Jakarta - Penyebaran virus corona penyebab COVID-19 membuat masyarakat terus waspada. Peningkatan atensi tersebut tergambar dari beraneka langkah untuk mencegah terpapar si virus itu.
Satu di antara langkah preventif tersebut adalah mengenakan masker. Sayang, ketika pandemi virus corona penyebab COVID-19 terjadi, masyarakat susah mencari masker yang proporsional.
Advertisement
Walhasil, efek kondisi terdesak tersebut, banyak kalangan yang membuat masker sendiri, terutama dari bahan kain. Masker kain buatan sendiri memang tidak sepenuhnya bisa mencegah tertular virus corona.
Kemampuan masker ini hanya 70 persen untuk menangkat virus corona. Dengan stok masker medis yang terbatas, masker kain ini lebih baik digunakan daripada tidak sama sekali.
Penyebaran virus yang sangat cepat dan kepanikan sejumlah masyarakat yang menimbun masker kesehat telah membuat tenaga medis kekurangan pasokan. Raina Maclntyre, Kepala Program Penelitian Biosecurity di Universitas New South Wales di Australia mengatakan, tragedi pandemik ini menyebabkan kematian di masyarakat dan tenaga medis makin tinggi karena mereka tak mendapatkan masker medis yang layak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, (CDC) merekomendasikan penggunaan masker kain buatan rumah jika tak ada pilihan lain. Meski kemampuan penyaringan virus oleh masker ini tak sepenuhnya mengurangi risiko terpapar corona karena biasanya kain cenderung lembab dan sering digunakan kembali.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Beberapa Atensi
Melansir dari Live Science, peneliti dari Australia itu mengatakan jika masker kain adalah pilihan terakhir yang harus digunakan timmedis ketika merawat pasien. Hal ini lebih baik daripada merawat pasien tanpa menggunakan masker sama sekali.
Sementara laporan The Journal Disaster Medicine and Public Health Preparedness, menemukan, masker bedah tiga kali lebih efektif daripada masker kain untuk mencegah penyebaran flu. Karena masker kain lebih longgar, tidak seperti masker N95 yang dirancang ketat untuk menyaring partikel virus yang sangat kecil.
Kesimpulan dari jurnal tersebut adalah masker kain buatan sendiri hanya dijadikan sebagai upaya terakhir, karena lebih baik daripada tidak menggunakan sama sekali.
Peneliti dari Universitas Cambridge di Inggris menerbitkan instruksi tentang aturan pakai masker kain agar maksimal cegah virus corona. Berikut ini beberapa di antaranya :
1. Pastikan Sahabat Bola.com terhindar dari kontak dekat dengan orang yang kelihatan tidak sehat atau yang sedang sakit demam dan batuk.
2. Jika Sahabat Bola.com batuk dan bersin usahakan untuk menutupi hidung dengan tangan atau tisu, jangan lupa tisu bekas bersin segera dibuang.
3. Jangan lupa untuk mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air untuk mengurangi penyebaran virus dari tangan ke tangan.
4. Bersihkan permukaan benda keras seperti gagang pintu dengan pembersih.
5. Apabila Sahabat Bola.com sedang merawat seorang penderita flu, gunakan masker untuk menutupi hidung dan mulut untuk mengurangi risiko penularan.
Sumber : Live Science
Disadur dari : Dream.co.id
Penulis : Arini Saadah (1/4/2020)
Disclaimer:
Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.
Advertisement