Bola.com, Jakarta - Sejak kali pertama ditemukan di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019, virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi lebih dari 900 ribu orang di seluruh dunia, dengan angka kematian tercatat 45.693 orang. Kasus positif COVID-19 hampir terjadi di setiap negara di dunia.
Demikian data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Kamis malam WIB (2/4/2020).
Melihat data itu, bisa dibilang penyebaran virus corona sangat cepat. Itulah mengapa, WHO juga telah melabeli wabah virus corona sebagai pandemi.
Kini, virus corona juga telah masuk ke Indonesia. Per Jumat (3/4/2020) pukul 09.00 WIB, kasus positif 1.790 (naik 113 kasus) dan angka kematian mencapai 170 (9,5 persen).
Advertisement
Baca Juga
Meski gejalanya mirip flu biasa, seperti batuk kering, pilek, dan demam, virus corona ini dinyatakan sangat berbahaya untuk kesehatan. Seperti dilansir dari Fimela, Jumat (3/4/2020), menurut dr. Erni Juwita Nelwan, MD, FACP, FINASIM penyakit ini merupakan penyakit infeksi.
Erni menjelaskan mengapa virus ini berbahaya.
"COVID-19 adalah penyakit infeksi yang virusnya begitu agresif sehingga penting sekali untuk masyarakat berada di rumah saja," kata Erni di acara sharing session Fimelahood from Home in Collaboration with the Conversation Indonesia, Kamis (26/3/20).
Berikut ini beberapa alasan kenapa virus corona dinyatakan sangat berbahaya bagi kesehatan dan nyawa seseorang.
Anda tak perlu khawatir dan menjadi cemas berlebihan. Patuhi imbauan yang diberikan pemerintah seperti tetap berada di rumah, menjaga jarak (physical distancing), dan rajin mencuci tangan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Agresif
1. Penularan lewat droplet
Erni menjelaskan, penularan virus Corona melalui percikan/tetasan (droplet) yang ukurannya berbagai macam. Ada droplet besar dan kecil. Droplet besar ini akan memindahkan virus lewat tangan. Seperti ketika bersin, batuk, yang kemudian orang sakit tersebut memegang benda-benda di sekitarnya.
Sementara droplets kecil menularkan virus dari orang positif COVID-19 ke orang lain secara langsung.
Droplet besar bisa berpindah dalam jarak kurang dari satu meter. Berbeda dengan droplet kecil, yang bisa berpindah dalam jarak lebih dari satu meter, sehingga penting sekali bagi Anda untuk menjaga jarak minimal dua meter dengan orang lain.
2. Agresif
Virus Corona merupakan virus agresif dengan tingkat penularan yang tinggi. Meski SARS dinyatakan virus mematikan, perbedannya dengan virus corona ada pada kecepatan penularan virus. Virus Corona menular lebih cepat dari SARS.
3. Penularan lewat interaksi
Dilansir dari Liputan6, penularan virus Corona juga bisa lewat berkumpul atau beraktivitas di tengah kerumunan. Sebab, virus Corona dapat menempel secara kasat mata pada pakaian dan benda yang dibawa orang lain.
Advertisement
Komplikasi
4. Gejala ringan
COVID-19 memiliki gejala ringan seperti gangguan pernapasan atau penyakit flu biasa sehingga agak sulit untuk mengetahui gejalanya tanpa melakukan pemeriksaan atau tes di rumah sakit khusus.
Adapun beberapa gejalanya, antara lain batuk kering, demam, pilek, sakit tenggorokan, gangguan pernapasan, letih, serta lesu.
5. Riwayat Penyakit
Bagi orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti diabetes dan penyakit jantung, lebih rentan terkena virus corona dan mengalami komplikasi parah ketika positif COVID-19.
Sumber Asli: Berbagai sumber
Disadur dari: Fimela.com (Penulis: Karla Farhana. Published: 2/4/2020)
Disclaimer:
Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.