Bola.com, Jakarta - Buah delima, yang kerap dianggap sebagai buah ajaib ini diyakini berasal dari Iran pada 1600 SM. Dianggap buah ajaib karena delima memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh, termasuk meningkatkan sistem imunitas tubuh untuk membantu mencegah terinfeksi virus corona.
Seperti diketahui, Indonesia dan hampir seluruh negara di dunia saat ini sedang menghadapi pandemi COVID-19 sebagai akibat penyebaran virus corona SARS-CoV-2 yang masif.
Advertisement
Baca Juga
Buah delima, yang juga diyakini umat Islam sebagai buah kesukaan Nabi Muhammad SAW, dianggap sebagai buah surga dan sangat dihormati sebagai sumber makanan penting dan juga obat pada masa itu.
Dilansir dari Healthline, buah delima bahkan dianggap sebagai buah tersehat di bumi.
Buah yang memiliki ukuran sekitar 5-12 cm ini mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti protein, karbohidrat, serat, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, termasuk vitamin C, vitamin B kompleks, folat, vitamin E, serta vitamin K.
Selain itu, buah delima juga mengandung berbagai macam mineral, seperti kalium, magnesium, zinc, dan tembaga.
Buah delima memiliki kadar kalori dan lemak yang rendah memungkinkan aman dikonsumsi setiap hari.
Beberapa penelitian menyimpulkan buah delima memiliki manfaat menurunkan risiko berbagai penyakit dan memberikan efek positif bagi tubuh. Buah yang memiliki nama laitu Punica granatum bisa diolah menjadi jus, selain dikonsumsi langsung.
Mengonsumsi buah delima tak hanya meningkatkan sistem imunitas tubuh menjadi kuat untuk mencegah terinfeksi COVID-19, namun juga banyak manfaat lainnya bagi kesehatan tubuh. Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber, berbagai manfaat buah delima, Senin (6/4/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Meningkatkan Sistem Imunitas Tubuh
Manfaat buah delima yang pertama adalah meningkatkan sistem imunitas tubuh. Buah delima memiliki sifat antiinflamasi yang mampu mengatasi gangguan kesehatan bagi penderita yang mengalami rheumatoid arthritis dan osteoartritis.
Rheumatoid arthritis dan osteoartritis adalah penyakit gangguan sistem imunitas tubuh.
Mengonsumsi buah delima yang kaya akan vitamin C mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh dan terhindar dari risiko terinfeksi berbagai penyakit.
Advertisement
2. Agen Antiinflamasi
Sifat antiinflamasi yang ada dalam buah delima mampu mengatasi peradangan kronis yang bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, Alzheimer, dan kegemukan.
Kandungan punicic acid asam lemak yang ada pada buah delima mampu membantu tubuh meningkatkan kesehatan jantung dan menjaga kesehatan pembuluh darah tubuh tetap lancar.
Sementara, sifat antioksidan yang ada dalam buah delima akan merangsang sel darah putih untuk menetralisasi racun di tubuh sehingga meningkatkan sistem imun tubuh.
3. Cegah Kanker
Mengonsumsi buah delima secara rutin mampu menghentikan pertumbuhan sel kanker yang ada dalam tubuh penderita. Dilansir dari Medical News Today, buah delima memiliki sifat antiinflamasi yang cukup untuk atasi pertumbuhan sel kanker penyebab kanker prostat.
Buah delima juga mampu mengurangi radikal bebas yang ada dalam tubuh dengan sifat antioksidan yang tinggi. Buah delima menginduksi apotosis atau kematian sel yang ada di dalam sel kanker dan menurunkan risiko kematian.
Advertisement
4. Mengatasi Infeksi Bakteri dan Jamur
Manfaat selanjutnya dari buah delima adalah mampu melawan mikroorganisme berbahaya dalam tubuh, termasuk atasi bakteri Candida albicans.
Sifat antibakteri dan antijamur yang ada dalam buah delima melindungi tubuh dari infeksi peradangan di mulut, seperti gingivitis, periodontitis, dan denture stomatitis.
5. Mengatasi Stres
Buah delima memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hormon kortisol berperan dalam mengelolah gula atau glukosa dan lemak dalam metabolisme tubuh dalam memberikan energi.
Hormon kortisol juga berfungsi mengendalikan stres yang dapat dipengaruhi oleh kondisi infeksi, cedera, aktivitas berat, serta stres fisik dan emosional.
Sumber: Berbagai Sumber
Advertisement