Bola.com, Jakarta - Italia menjadi satu di antara negara 'zona merah' dalam pandemi virus corona penyebab COVID-19. Banyak korban yang berasal dari kalangan sipil dengan beragam latar belakang gejala, baik yang sehat maupun bawaan sakit.
Oleh karena itu, infeksi virus corona penyebab COVID-19 dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun jenis kelamin. Namun, virus corona lebih berisiko menyerang orang-orang dengan kondisi medis tertentu.
Advertisement
Pada kelompok tersebut, virus yang ada di tubuh cenderung dapat menimbulkan komplikasi dan gejala yang lebih berat sehingga berakibat fatal berupa kematian. Tidak semua orang yang terinfeksi virus corona akan mengalami gejala COVID-19 yang parah berupa sesak napas, nyeri dada, dan demam tinggi.
Ada sebagian penderita COVID-19 yang hanya mengalami gejala ringan seperti flu. Bahkan, ada juga yang tidak mengalami gejala sama sekali walau sudah positif Covid-19.
Berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan, gejala berat dan komplikasi serius akibat COVID-19 lebih sering dialami oleh orang lanjut usia dan orang dengan kondisi medis tertentu. Italia menjadi negara dengan angka korban jiwa yang cukup tinggi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hipertensi dan Penyakit Jantung
Ada data menarik terkait karakteristik pasien dari National Institute of Health Italia yang dirilis pada 17 Maret 2020. Sebanyak 99 persen pasien COVID-19 yang meninggal di negara itu memiliki setidaknya satu kondisi penyakit tertentu sebelumnya.
Berikut daftar jenis penyakit yang diketahui menyumbang faktor kematian di Italia terhadap pasien yang terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 :
1. Hipertensi
Di Italia, 76,1 persen pasien yang meninggal karena Covid-19 mengalami hipertensi, atau tekanan darah tinggi. Sedangkan menurut Riset Kesehatan Dasar Kemenkes, data pada 2018 lebih dari 63 juta orang Indonesia menderita hipertensi, sedangkan angka kematian akibat hipertensi tanpa terinfeksi virus corona penyebab COVID-19, sebesar 427.218 kasus. Ini berarti beberapa masyarakat Indonesia mungkin lebih rentan mengalami kondisi serius hingga fataljika terinfeksi covid-19.
2. Penyakit Jantung (Kardiovaskular)
Sepertiga dari pasien COVID-19 yang meninggal di Italia menderita penyakit jantung. Sementara ini, para ahli tidak yakin tentang mengapa orang dengan kesehatan jantung yang buruk berisiko lebih tinggi meninggal akibat virus, dokter percaya bahwa tekanan Covid-19 pada paru-paru dapat membebani jantung juga.
Orang-orang dengan masalah jantung mungkin juga memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, dan virus itu dapat memiliki efek negatif pada mereka yang menderita plak di pembuluh darah mereka.
Segala jenis kondisi kardiovaskular dapat membuat pasien lebih rentan terhadap penyakit parah akibat virus. Sedangkan dari data Kemenkes tahun 2016, kardiovaskular menyumbang 36,9 persen penyebab kematian Indonesia tanpa terinfeksi COVID-19.
Advertisement
Kena Diabetes
3. Denyut Jantung Tidak Normal (Fibrilasi Atrium)
Sekitar seperempat dari orang yang meninggal akibat COVID-19 di Italia mengalami fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium adalah detak jantung yang bergetar atau tidak teratur yang dapat menyebabkan pembekuan darah, stroke, gagal jantung, dan komplikasi terkait jantung lainnya.
4. Diabetes
Diabetes adalah kondisi paling umum kedua, di antara pasien COVID-19 yang meninggal, sebanyak 35,5 persen memiliki penyakit diabetes. Tom Hanks, yang dites positif COVID-19 bersama istrinya, Rita Wilson, menderita diabetes tipe 2.
Kondisi ini dapat memperburuk COVID-19 karena beberapa virus berkembang dengan kadar glukosa darah yang lebih tinggi, dan orang-orang dengan diabetes juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu. Sedangkan sebelum adanya covid-19, jumlah kematian di Indonesia akibat diabetes sebanyak 23,7 persen dari data kemkes tahun 2016.
Kanker dan Ginjal
5. Kanker
Dari mereka yang meninggal di Italia, 20,3 persen memiliki kanker aktif dalam lima tahun terakhir. Hal ini diduga penyakit kanker dan perawatannya dapat merusak sistem pernafasan dan membuat seseorang mengalami gangguan imun. Di Indonesia kasus kematian karena kanker sebelumnya sebanyak 1,3 persen menurut data dari riskesdas 2013.
6. Penyakit Ginjal Kronis
Italia menemukan bahwa 18 persen orang yang meninggal akibat Covid-19 memiliki penyakit ginjal kronis.
Advertisement
Penyakit Paru
Penyakit Paru Obstrutif Kronis (PPOK) seperti emfisema kronis dan bronkitis ditemukan pada pasien covid-19 di Italia sebanyak 13,2 persen dari orang yang meninggal. Orang dengan penyakit paru-paru seperti emfisema atau bronkitis memiliki paru-paru yang lebih lemah ketika mencoba melawan infeksi pernapasan. Sedangkan Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru yang dapat menyerang paru-paru.
Infeksi ini menyebabkan peradangan pada lapisan paru-paru dan iritasi pada saraf di sekitarnya. Virus ini juga dapat menyebabkan peradangan di kantung udara di bagian bawah paru-paru. Itu dapat menyebabkan pneumonia, yakni paru-paru terisi oleh cairan.
Kantung udara yang meradang juga mencegah paru-paru mendapatkan oksigen yang cukup ke dalam aliran darah dan mengeluarkan karbon dioksida. Peradangan seperti itu dapat menyebabkan kegagalan organ vital dan berakibat fatal. Sedangkan dari data Riskesdas tahun 2013 sebanyak 3,7 orang Indonesia mengalami kematian akibat PPOK.
Stroker dan Demensia
8. Stroke
Orang yang sebelumnya mengalami stroke menyumbang 9,6 persen dari pasien Covid-19 yang meninggal di Italia. Menurut Asosiasi Stroke, banyak dari mereka yang mengalami stroke termasuk dalam kategori berisiko jika terinfeksi covid-19. Sedangkan di Indonesia sebanyak 12,1 persen yang mengalami kematian akibat stroke.
9. Demensia
Di Italia, 6,8 persen dari COVID-19 pasien yang meninggal menderita demensia.Kemungkinan demensia itu sendiri tidak meningkatkan risiko COVID-19 atau gejala yang parah, tetapi lebih pada karakteristik orang dengan kondisi tersebut, seperti berusia lanjut atau lupa untuk mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh.
10. Penyakit Hati Kronis (Liver Kronis)
Penyakit hati kronis adalah kondisi ke 10 yang paling umum di antara pasien COVID-19 yang meninggal di Italia. Di Italia, sebanyak 3,1% pasien yang meninggal karena COVID-19 menderita penyakit ini.
Sumber : Bussinessinsider
Disadur dari : Dream.co.id
Penulis : Reni Novita Sari (3/4/2020)
Disclaimer:
Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus Corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.
Advertisement