Bola.com, Jakarta - Sesuai data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Senin malam WIB (6/4/2020), kasus positif COVID-19 di seluruh dunia sudah mencapai lebih dari satu juta. Kasus baru yang terdeteksi mencapai 80 ribu lebih.
Sejauh ini belum ada tanda-tanda pandemi virus corona ini seegera mereda. Padahal, hingga sekarang vaksin untuk penyakit yang telah merenggut lebih dari 64 ribu jiwa ini, belum ditemukan.
Secara khusus, di Indonesia, terjadi peningkatan kasus positif setiap harinya. Hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri.
Pemerintah terus menggalakkan imbauan untuk mencegah penyebaran virus corona makin meluas. Terbaru, pemerintah meminta seluruh warga mengenakan masker, terutama masker kain, saat beraktivitas di luar rumah atau tempat umum.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini karena virus corona terbilang virus yang berbahaya karena penularannya terbilang mudah, melalui droplet maupun sentuhan, dan bersifat agresif sehingga harus diantisipasi sedetail mungkin.
Setiap orang diminta untuk berkontribusi mencegah penularan virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, China, ini sehingga tak mudah tertular maupun menulari sesamanya.
Di sisi lain, virus corona SARS-CoV-2 juga memiliki "kelemahan". Kelemahan ini yang harus dimanfaatkan sehingga kita bisa memutus mata rantai atau meredam dan mencegah penyebaran penularan virus corona.
Apa saja kelemahan virus corona tersebut? Bola.com mencoba sampaikan seperti dilansir dari Fimela, Selasa (7/4/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Hancur dengan Menggunakan Sabun dan Air Mengalir
Kelemahan virus corona yang pertama ialah mudah dihancurkan dan mati jika terkena sabun dan dibersihkan dengan air mengalir.
Itulah alasannya mengapa pemerintah dan lembaga terkait gencar melancarkan kampanye agar masyarakar rajin mencuci tangan, sebelum beraktivitas maupun sesudah beraktivitas.
Kandungan senyawa sabun menghancurkan tiga bagian yang ada pada virus corona yakni :
- DNA atau RNA yang menjadi inti dari virus.
- Protein yang merupakan bahan baku virus untuk menggandakan diri.
- Lapisan lemak sebagai pelindung luarnya.
Ketiga bagian tersebut tidak terikat secara kuat satu dengan yang lainnya sehingga saat lapisan lemak hancur karena bertemu dengan senyawa sabun, virus corona pun akan hancur dan mati.
Itulah mengapa untuk memutus penyebaran COVID-19, Anda harus rajin mencuci tangan karena tindakan ini ampuh menghancurkan virus. Cuci tangan Anda dengan benar dan dibersihkan dengan air mengalir sehingga tangan anda tetap sehat dan steril, virus pun akan sulit menginfeksi.
Advertisement
2. Kalah dengan Imunitas Kuat
Virus corona mudah dikalahkan dengan antibodi manusia yang sehat. Virus sejatinya akan sulit masuk dan menginfeksi tubuh manusia jika manusia tersebut memiliki sistem imunitas atau antibodi yang kuat.
Sistem imun yang baik didapatkan dari pola hidup sehat misalnya, rajin berolahraga dan rajin mengkonsumsi sayur-sayuran serta buah-buahan. Nutrisi yang ada dalam makanan dapat memberikan banyak manfaat yang berpengaruh pada sistem imunitas tubuh.
Kabar bahwa salah satu di antara kelemahan virus corona ialah sulit menginfeksi tubuh dengan antibodi yang kuat Iini dibenarkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Australia.
Mereka membuat sejumlah eksperimen dengan pasien COVID-19 dan memantau kadar antibodinya setiap hari.
Hal ini memang masih memerlukan banyak pembuktian secara ilmiah dan dalam skala yang lebih besar, apakah virus ini benar-benar memiliki kelemahan dengan antibodi yang sehat. Namun, setidaknya penelitian ini mengingatkan kita untuk terus menjaga pola hidup sehat dan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang berbagai penyakit
3. Mudah Dibasmi dengan Disinfektan
Virus corona yang menyebabkan COVID-19 cukup lemah jika dihadapkan dengan bahan disinfektan. Hal ini serupa dengan virus corona lainnya, yang menyebabkan SARS dan MERS.
Berdasarkan hasil penelitian, virus tersebut dapat dinonaktifkan dengan bahan disinfektan yakni, alkohol dengan kadar 60-70 persen, hidrogen peroksida 0,5 persen, atau sodium hipoklorit dengan kadar 0,1 persen dalam waktu satu menit.
Hal ini juga merupakan alasan mengapa saat ini digencarkan penyemprotan disinfektan secara massal baik penyemprotan disudut-sudut kota hingga di properti pribadi seperti di dalam rumah.
Anda juga bisa menggunakan disinfektan untuk membersihkan beberapa barang ataupun peralatan yang digunakan sehari-hari agar terhindar dari infeksi virus.
Advertisement
4. Mudah Lemah dalam Suhu Panas
Virus corona ditengarai mudah melemah pada suhu panas. Hanya, belum ada penelitian yang betul-betul membuktikan teori ini, yakni COVID-19 lemah terhadap panas.
Tetapi, pada virus corona yang menyebabkan penyakit SARS, suhu panas terbukti dapat melemahkan virus. Hal ini juga serupa dengan data yang diterbitkan oleh WHO bahwa virus penyebab SARS bisa terbunuh pada suhu 56 celsius.
5. Tak Bertahan Lama di Permukaan
Virus corona memang bisa bertahan beberapa hari di permukaan benda. Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini tidak lagi cukup kuat untuk bisa menimbulkan infeksi sehingga baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tidak melarang aktivitas pengiriman paket antarnegara karena risiko penularan melalui media pengiriman paket tersebut sangat rendah.
Â
Disadur dari: Fimela.com (Penulis: Imelda Rahma, Editor: Ayu Puji Lestari. Published: 6/4/2020)
Â
Disclaimer:
Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.
Advertisement