Bola.com, Jakarta - Berbagai cara dilakukan masyarakat dunia untuk meredam peredaran virus corona. Penggunaan disinfektan dan antiseptik merupakan salah satu cara untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Banyak orang memburu cairan disinfektan dan antiseptik untuk mencoba membunuh virus. Produk-produk disinfektan dan antiseptik pun diburu masyarakat.
Advertisement
Tak jarang masyarakat menganggap disinfektan dan antiseptik sama. Meski sama-sama membunuh mikroorganisme, disinfektan dan antiseptik tak bisa disamakan begitu saja. Keduanya dipakai untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Antiseptik dan disinfektan sangat mirip karena keduanya digunakan untuk membunuh mikroorganisme. Padahal, dalam penggunaan dan susunannya, disinfektan dan antiseptik punya perbedaan.
Penting untuk mengetahui perbedaan antara disinfektan dan antiseptik. Ini karena jika salah penggunaan, disinfektan dan antiseptik justru bisa berbahaya bagi kesehatan.
Berikut perbedaan antara antiseptik dan disinfektan, dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (7/4/2020). Keduanya kini dipakai masyarakat untuk mencegah virus corona.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penggunaan Disinfektan
Disinfektan diterapkan pada benda dan bahan mati seperti instrumen dan permukaan untuk mengendalikan dan mencegah infeksi. Contoh disinfektan diantaranya adalah klorin, pemutih pakaian, iodin, dan Glutaraldehyde.
Disinfektan digunakan pada benda-benda tak hidup, seperti permukaan meja, pegangan pintu, dan benda benda lainnya untuk membunuh mikroorganisme yang hidup di permukaan tersebut. Misalnya, dalam proses operasi bedah, tenaga kesehatan menggunakan disinfektan untuk mensterilkan meja operasi.
Advertisement
Penggunaan Antiseptik
Antiseptik digunakan pada organisme hidup, seperti kulit manusia. Cairan ini digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang hidup di permukaan tubuh.
Dibanding disinfektan, antiseptik lebih aman diterapkan pada jaringan hidup seperti kulit. Dalam pengaturan bedah, misalnya, seorang dokter akan menerapkan antiseptik ke situs bedah pada tubuh seseorang.
Manfaat Disinfektan
Membersihkan permukaan benda
Disinfektan dapat mensterilkan benda dari kuman, bakteri, dan virus. Disinfektan lebih efektif mencegah timbulnya bakteri dan mikroorganisme pada permukaan benda mati.
Membersihkan pakaian
Disinfektan juga digunakan untuk membersihkan kain atau pakaian dari virus dan bakteri. Produk disinfektan yang biasa digunakan adalah produk pemutih pakaian.
Mensterilkan alat kesehatan
Disinfektan juga digunakan untuk mensterilkan alat kesehatan. Peralatan-peralatan ini biasanya digunakan berulang kali dan harus disterilkan untuk menghilangkan mikroorganisme berbahaya.
Advertisement
Manfaat Antiseptik
Antiseptik memiliki beragam kegunaan baik di dalam maupun di luar pengaturan medis. Penggunaan antiseptik spesifik meliputi:
Mencuci tangan
Produk sabun dan hand sanitizer mengandung antiseptik untuk membunuh kuman di tangan. Mencuci tangan menggunakan sabun dapat membunuh virus penyebab COVID-19. Ini sebabnya sangat penting untuk sering cuci tangan saat ini.
Membasmi kuman selaput lendir
Antiseptik dapat diterapkan pada uretra, kandung kemih, atau vagina untuk membersihkan daerah tersebut sebelum memasukkan kateter. Antiseptik juga dapat membantu mengobati infeksi di area ini.
Membersihkan kulit sebelum operasi
Antiseptik diterapkan pada kulit sebelum segala jenis operasi untuk melindungi terhadap mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada pada kulit.
Mengobati infeksi kulit
Antiseptik yang dijual bebas dapat mengurangi risiko infeksi pada luka ringan, luka bakar, dan luka. Contohnya termasuk hidrogen peroksida dan alkohol gosok.
Mengobati infeksi tenggorokan dan mulut
Beberapa pelega tenggorokan mengandung antiseptik untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri. Antiseptik juga biasanya terdapat pada obat kumur untuk membersihkan mulut.
Bahaya Menggunakan Disinfektan pada Tubuh
Beberapa waktu ini banyak orang yang salah kaprah menggunakan cairan disinfektan pada tubuh. Penggunaan disinfektan tak boleh sembarangan. Penggunaan bilik disinfektan umumnya hanya digunakan tenaga medis untuk mensterilkan APD yang digunakan.
Untuk menggunakan disinfektan sebagai pembersih benda, cairan disinfektan harus dicairkan terlebih dahulu dengan air. Menerapkannya pun tak boleh langsung terkena kulit, harus menggunakan sarung tangan.
Beberapa kandungan senyawa yang terdapat pada cairan disinfektan dapat menimbulkan gangguan pernapasan apabila terhirup. Ini secara tidak langsung juga dapat melemahkan kekebalan tubuh.
Cairan disinfektan juga dapat menyebabkan keracunan jika masuk ke dalam tubuh. Cairan disinfektan dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila terkena selaput lendir seperti mata dan mulut.
Sumber: dari berbagai sumber
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis Anugerah Ayu Sendari/Editor Nanang Fakhrudin, published: 6/4/2020)
Disclaimer:
Bersama lebih dari 50 media nasional dan lokal, Bola.com ikut serta melakukan kampanye edukasi #amandirumah secara serentak di stasiun televisi, radio, koran, majalah, media siber, dan media sosial.
Bola.com secara intens akan memproduksi konten-konten edukasi informatif yang positif berkaitan dengan wabah virus corona COVID-19 sebagai bagian gerakan moral bersama #medialawancovid19. Tolong bantu sebar seluas mungkin info positif ini ke seluruh lapisan masyarakat agar mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia dapat diputus.
Advertisement