Sukses


Pelatnas PBSI Fokus Jaga Kebugaran, Legenda Bulutangkis Indonesia Berpesan untuk Atlet Muda

Bola.com, Jakarta - PBSI memutuskan untuk tetap mengadakan kegiatan latihan di sela karantina tertutup di area Pelatnas di Cipayung, Jakarta Timur. Akan tetapi program latihan yang berlangsung tidak seperti biasanya. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti mengatakan tujuan utama latihan di masa ini hanya untuk menjaga kebugaran atlet.

Pelatnas PBSI di Cipayung baru akan mulai menerapkan program latihan intensif mulai 2 Juni 2020 atau setelah Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada akhir Mei 2020. Latihan pada tahap ini sudah mulai normal karena para atlet akan menjalani program persiapan turnamen, seandainya turnamen sudah bisa berjalan pada Agustus 2020.

"Latihan sekarang ini tetap ada, mencakup teknik dan fisik, tapi hanya untuk jaga performa, stroke akurasi saja. Porsi latihannya sekitar 40-50 persen saja, yang terpenting saat ini menjaga kesehatan atlet, jadi menyesuaikan dengan kondisi atlet, program sesuai arahan pelatih masing-masing sektor," ujar Susy seperti dalam rilis yang diterima Bola.com.

"Program latihan normal akan berjalan setelah lebaran, semoga situasinya juga sudah normal kembali," lanjut Susy.

Peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 ini juga mengimbau para atlet untuk disiplin menjaga performa mereka, terutama atlet-atlet muda agar feel permainan mereka tidak hilang.

"Atlet muda memang harus tetap latihan stroke dan akurasi karena di bagian ini mereka masih belum matang, sehingga mereka harus lebih konsisten latihan, agar feel akurasi dan stroke tidak hilang setelah lama absen turnamen dan latihan intensif," ujar Kabid Binpres PBSI itu.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Mengatur Ulang Program Latihan

Susy Susanti juga menegaskan bahwa kondisi saat ini mengharuskan PBSI mengatur ulang program dengan seefektif dan seefisien mungkin untuk para atlet, terutama mereka yang diprioritaskan menuju olimpiade.

"Perubahan jadwal olimpiade tentu ada dampaknya buat atlet. Mereka harus mempersiapkan diri lebih lama, kondisi tubuh harus dijaga, performa nanti ditingkatkan lagi dan diatur ulang sehingga puncaknya bisa dicapai di olimpiade," jelas Susy.

Susy mengatakan hingga saat ini dirinya dan tim terkait tengah berdiskusi untuk membuat program persiapan menjelang olimpiade serta program untuk para atlet lainnya setelah pandemi COVID-19 nantinya berakhir.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer