4 Gejala Asam Urat dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Nyeri sendi jadi satu di antara gejala yang umum muncul ketika kadar asam urat dalam darah tinggi. Nyeri sendi sering terjadi di waktu malam.

Jika nyeri datang bahkan membuat sendi bengkak, merah, dan sakit, ini terjadi akibat ginjal tidak mampu mengolah asam urat yang sudah terlalu banyak.

Menumpuknya asam urat di persendian dan berubah menjadi kristal. Pengkristalan inilah yang menyebabkan sendi mengalami peradangan dan nyeri hebat dan mengakibatkan masalah tidur.

Sendi yang bermasalah karena gejala asam urat tinggi akan terlihat bengkak dan terasa lunak ketika ditekan. Gejala ini bisa dilihat dari penampilan persendian yang bermasalah.

Pembengkakan lunak terjadi karena jaringan pelapis sendi sinovium membengkak dan cairan sinovial (pelumas sendi) jumlahnya meningkat. Kondisi ini menandakan sedang terjadi proses peradangan aktif di mana sel-sel darah putih masuk banyak ke sendi.

Gejala terkena asam urat tidak hanya bengkak dan nyeri, tetapi kulitnya juga berwarna merah terang. Kelebihan kadar asam urat sulit diproses oleh ginjal dan menumpuk di persendian, yang menyebabkan peradangan.

Saat ada peradangan di sendi, aliran darah akan meningkat berjalan menuju ke bagian sendi yang terkena, ini disebut vasodilatasi. Pada akhirnya kulit di bagian sendi tersebut akan berwarna kemerahan.

Memerahnya persendian akan menyebabkan pembengkakan dan memberikan sensasi panas pada persendian. Kondisi ini merupakan efek dari proses peradangan pada sendi.

Proses peradangan akan memicu sistem imunitas tubuh melepaskan protein kecil (peptida) ke jaringan lunak di sekitar sendi. Hal tersebut membuat aliran darah jadi meningkat sehingga sendi membengkak dan terasa hangat.

• Untuk mencegah secara efektif penyakit nyeri di sendi, ada beberapa langkah, seperti memiliki gaya hidup sehat, rutin berolah raga, menghindari stres, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, mengonsumsi buah yang memiliki sifat antioksidan tinggi, dan memperbanyak minum air putih.

Sumber: Berbagai sumber