Jakarta - Badan Olahraga Tinju Dunia (WBC) berusaha menjalankan kembali roda bisnis tinju profesional yang harus terhenti karena pandemi virus corona. Untuk itu, WBC telah merancang sejumlah protokol ketat yang membantu komisi tinju dalam mempersiapkan diri menjalankan pertandingan.
Tinju menjadi salah satu cabang olahraga yang ikut terdampak penyebaran virus. Sejumlah pertandingan terpaksa dibatalkan menyusul penyebaran virus yang belum terkendali.
Advertisement
Dalam situasi seperti ini, para petinju profesional terancam kehilangan pendapatan karena terhentinnya berbagai kejuaraan tinju profesional. Sejumlah promotor saat ini tengah mencari celah untuk menghidupkan kembali bisnis ini. Karena itu, WBC telah merancang panduan yang akan menjadi panduan bagi komisi tinju yang bernaung di bawahnya dalam mengakomodir rencana tersebut.
"Dalam beberapa hari lagi, WBC akan menyelesaikan protokol yang bisa menjadi panduan para komisi tinju untuk menjalankan kembali tempat latihan saat sinyal untuk membukanya muncul. Kita harus memaksimalkan upaya dalam menjaga semuanya," ujar Presiden WBC Mauricio Sulaimán.
Menurut Sulaiman, dalam situasi seperti ini semua cabang olahraga harus bersatu. WBC juga harus menyiapkan aturan khusus saat harus menggelar pertandingan meski tanpa penonton sekalipun.
"Kami juga punya langkah yang sangat maju bagi kegiatan tinju tanpa penonton selama masalah pandemi ini yang sudah berlangsung lebih dari sebulan, tapi untuk melakukan sesuatu harus dengan penanangan yang absolut," ujar Sulaiman menambahkan seperti dilansir dari Boxing Scene.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mempersiapkan Diri
Selain mewajibkan petinju untuk melakukan tes COVID-19 dan karantina selama sebulan, menurut Sulaiman, komisi tinju juga harus bersiap jika promotor sewaktu-waktu mendapat izin dari pemerintah untuk menggelar pertandingan di tengah pandemi.
"Saya rasa kita semua harus mulai bekerja sekarang, sebab jika promotor memutuskan untuk menggelar pertandingan dan hukum mengizinkannya, komisi tinju harus bersiap untuk menaunginya, tapi dengan langkah pengamanan yang tepat," ujar Sulaiman menambahkan.
Advertisement
Terancam Punah
Sebelumnya, promotor tinju asal Inggris, Eddie Hearn, mengatakan, pandemi global virus Corona Covid-19 telah membatalkan sejumlah pertandingan di seluruh dunia. Kondisi ini berpotensi memaksa para atlet untuk meninggalkan olahrga adu jotos tersebut demi memenuhi kebutuhan finansialnya.
Kepada BBC, pemilik Matchroom Boxing yang menaungi juara dunia Anthony Joshua itu kepada BBC menjelaskan, bahwa petinju-petinju pemula yang paling sengasara dalam situas ini.
"Jika ini terus berlanjut hingga September, Oktober, November, Desember, kita akan memiliki petinju yang sama sekali tidak bertarung selama setahun," kata Hearn seperti dilansir Channel News Asia.
"Petinju di level puncak mungkin tidak apa-apa, tapi mereka yang baru memulai, petinju-petinju aula kecil, dan yang baru memulai kariernya tanpa sponsor bakal menghadapi masalah besar," katanya.
"Mereka semua akan meninggalkan tinju dan mencari pekerjaan lain di mana itu menyedihkan bagi orang yang tengah berjuang untuk menggapai mimpinya," beber Hearn menambahkan.
Sumber: Channel News Asia
Disadur dari: Liputan6.com (Marco Tampubolon, published 24/4/2020)