Bola.com, Jakarta - Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, berlatih mandiri di kampung halamannya, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, selama pelatnas diliburkan karena pandemi virus corona. Pelatih pelantnas untuk lari jarak pendek, Eni Nuraeni, mengatakan selama di Lombok Zohri diinstruksikannya berlatih lari di pantai.
Eni mengatakan tetap memantau program latihan para atletnya melalui pesan di WhatsApp. Biasanya dia meminta para atlet mengirimkan foto-foto latihan masing-masing.
Advertisement
"Karena semua perlombaan ditiadakan sampai November maka saya minta mereka latihan lebih menguatkan dasar-dasarnya lagi. Saya tetap pantau terus lewat WA," kata Eni, dalam perbincangan dengan Bola.com, Sabtu (25/4/2020).
Lalu Muhammad Zohri menjadi satu-satunya atlet atletik Indonesia yang sudah mengamankan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. Sayangnya, pelaksanaan Olimpiade 2020 dipastikan diundur tahun depan karena wabah virus corona. Selain itu, berbagai kejuaraan lari lainnya juga ditunda. Akibatnya, Zohri tidak bisa ikut turnamen untuk mengasah kemampuan.
Sama seperti atlet penghuni pelatnas lainnya, Zohri juga memutuskan pulang di tengah pandemi virus corona ini. Dia terpaksa berlatih seadanya karena tak ada fasilitas trek lari di sekitar rumahnya.
"Kalau di Lombok Utara tidak ada trek lari. Adanya di Mataram, tapi itu pun juga ditutup selama wabah virus corona. Jadi ya berlatih di dekat rumah saja," urai Eni.
Eni meminta Lalu Muhammad Zohri berlatih di pantai dan naik-turun bukit yang berada tak jauh dari rumahnya. Menurut Eni, berlatih di pantai cukup bagus karena Zohri harus berlari di pasir, yang notabene lebih berat dibanding di trek biasa," imbuh Eni.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Beradaptasi Cepat
Selain berlatih di pantai dan bukit, Lalu Muhammad Zohri juga tetap menjalani latihan penguatan, seperti sit up, push up, maupun berlatih dengan karet.
Edi menyadari dengan sesi latihan seadanya seperti itu sangat sulit mengukur perkembangan Zohri. Performa sang sprinter, terutama catatan waktunya, dipastikan juga terkoreksi menurun.
Namun, Eni bisa memaklumi itu karena Zohri tidak menjalani latihan dengan intensif seperti biasanya dan juga tidak mengikuti berbagai kejuaraan. Lagipula, kondisi serupa juga menimpa atlet-atlet lain yang menjadi pesaing Zohri.
"Nanti kalau bisa berlatih lagi seperti biasanya, semoga Zohri bisa segera menaikkan lagi catatan waktunya. Saya optimistis karena Zohri itu atlet yang cepat beradaptasi. Dulu saat baru masuk pelatnas dia juga cepat adaptasinya," urai Eni.
"Saya hanya bilang sama dia yang penting jaga kondisi dengan benar dan juga jaga makanan. Tapi, kalau di Lombok makanannya malah bagus, karena lebih banyak mengonsumsi ikan," imbuh Eni.
Advertisement