Sukses


Liliyana Natsir dan Rasa Penasaran yang Tak Terjawab hingga Akhir Karier

Bola.com, Jakarta - Kiprah Liliyana Natsir di pentas bulutangkis benar-benar sarat prestasi. Bahkan, bisa dibilang karier pemain yang akrab disapa Butet itu bisa dibilang hampir sempurna. 

Hampir semua gelar bergengsi pernah diraih pemain asal Manado tersebut, khususnya di sektor ganda campuran, baik saat berpasangan dengan Nova Widianto maupun Tontowi Ahmad.  

Koleksi gelar Liliyana Natsir antara lain medali emas Olimpiade, medali emas Kejuaraan Dunia, gelar All England, titel Indonesia Open, hingga kepingan-kepingan medali emas SEA Games. Namun, ada satu rasa penasaran yang tak terjawab Liliyana hingga akhir kariernya. 

Butet gagal mengoleksi medali emas Asian Games, pesta olahraga antar negara-negara Asia. Emas Asian Games menjadi kepingan yang hilang dari puzzle kiprah menakjubkan Liliyana Natsir di arena bulutangkis. 

Kesempatan terakhirnya datang pada Asian Games 2018, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Namun, peluang emas tersebut gagal dimaksimalkan ganda campuran Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir. Mereka terpaksa puas merebut medali perunggu.  

Liliyana Natsir total mengoleksi empat medali dari Asian Games. Pada Asian Games Guangzhou 2010, Liliyana mendulang medali perunggu dari beregu putri. 

Empat tahun berselang, tepatnya di Asian Games Incheon 2014, Tontowi/Liliyana menyabet medali perak. Pada partai final, Tontowi/Liliyana kalah dari ganda campuran China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan skor 16-21, 14-21. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Merealisasikan Target Utama

Liliyana mengakui hingga pengujung kariernya masih penasaran dengan kepingan medali emas Asian Games. 

"Saya belum kesampaian meraih emas Asian Games. Setelah mendapatkan medali perak pada 2014, saya harus menunggu empat tahun lagi untuk mendapatkan emas (tapi gagal lagi di Asian Games 2018)," kata Liliyana belum lama ini. 

"Itu bukan waktu sebentar. Tapi, saya tetap bersyukur dan puas walaupun mendapatkan medali perunggu," imbuh Butet. 

Meskipun masih penasaran medali emas Asian Games, Butet mengaku bersyukur telah merealisasikan target utamanya, yaitu medali emas Olimpiade. "Setelah mendapatkan emas Olimpiade, motivasi saya memang menurun," kata Liliyana Natsir. 

 

3 dari 3 halaman

Minta Maaf

Liliyana menyabet dua medali perunggu pada Asian Games 2018, dari nomor ganda campuran dan beregu putri. 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal meraih medali emas Asian Games 2018 setelah menelan kekalahan 13-21 dan 18-21 dari pasangan asal China, Zhang Siwei/Huang Yaqiong, di Istora Senayan, Minggu (26/8/2018) malam WIB.

"Kami meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena gagal mempersembahkan medali emas," ujar Liliyana, setelah pertandingan. 

"Padahal, salah satu target meraih medali emas dari bulutangkis lewat ganda campuran. Ya namanya juga pertandingan, ada yang menang dan ada yang kalah," lanjut perempuan 32 tahun tersebut. 

Medali emas Asian Games mungkin menyisakan rasa penasaran bagi Liliyana Natsir yang memutuskan gantung raket pada Januari 2019 setelah final Indonesia Master 2019. Tapi, dengan atau tanpa medali tersebut, Liliyana Natsir tetap sang juara sejati. Namanya akan selalu terukir indah dalam sejarah bulutangkis Indonesia dan dunia. 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer