Sukses


Mundurnya PON Papua Berdampak pada Performa dan Psikologis Atlet

Bola.com, Bandung - Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua diundur lantaran pandemi virus corona. Perhelatan akbar itu awalnya akan digelar Oktober 2020 menjadi Oktober 2021.

Mundurnya gelaran PON berdampak kepada proses pemusatan latihan cabang olahraga, tak terkecuali polo air.

Pelatih polo air putra Jabar, Rangga Wisnu Wardana mengaku harus gigit jari dengan adanya keputusan tersebut. Menurutnya, hal itu berdampak pada persiapan teknis, terutama performa dan kondisi psikologis atlet.

“Yang membuat sedikit kecewa karena pemain polo air putra Jabar sedang dalam performa yang bagus tahun ini. Mayoritas pemain polo air putra Jabar adalah pemain yang bermain di partai final Pra PON XX tahun 2019 melawan DKI Jakarta,” kata Rangga di Sekretariat PRSI Jabar, Jalan Pajajaran Bandung, Jumat (01/05/2020).

Pihaknya harus merancang ulang program latihannya. Apalagi, cabor tersebut berbeda dengan cabor lainnya karena selain latihan darat juga harus fokus latihan di air.

Menurut Rangga, tidak latihan dua hari saja bisa menurunkan hingga 30% performa. “Yang harus dirancang ulang itu dari periodisasi latihan karena berkaitan dengan peak performa yang diinginkan pada saat nanti bertanding di PON Papua," ujar Rangga.

"Sebab pada saat uji coba dengan klub Japan dan bertanding di Pra-PON hasilnya sangat positif. Dengan kondisi seperti ini kolam yang sering digunakan untuk berlatih juga harus ditutup,“ tambah Rangga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Latihan Mandiri

Dikatakan Rangga, sebelum ada pandemi virus corona, pihaknya telah mengundang klub Asia, Bourbound Water Polo Japan, dari 4-11 Desember 2019.

"Di samping itu kami juga harus membuat jadwal ulang jadwal try out dengan beberapa klub polo air Jepang yang rencananya pada September mendatang,” katanya.

Asisten pelatih tim polo air putra Jabar, Otep Baskara mengatakan, pemain tetap melakukan latihan mandiri.

"Tim pelatih telah memberikan menu latihan teknik dengan bola khusus polo air dan latihan fisik dengan banyak variasi. Lalu latihan teknik menggunakan bola dengan passing, hand grip dan ball feeling," ujarnya.

Saat latihan fisik, lanjut Otep, ada beberapa metode latihan guna menunjang peningkatan. Misalnya dengan menggunakan latihan tabata dan menggunakan alat bantu seperti loop band dan resistance band, yakni gabungan latihan kekuatan dan daya tahan.

"Ada pula latihan koordinasi tangan, pinggang, dan kaki yang sangat penting bagi pemain polo air putra. Kami asah terus gerakan ini dan kami genjot agar nanti pada saat latihan di air tidak kaku dan terbiasa dalam melakukan," ucap Otep.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer