Bola.com, Jakarta - Makanan kaleng merupakan jenis makanan yang praktis untuk dimasak sehingga menghemat banyak waktu bagi mereka yang sedang terburu-buru.
Makanan kaleng juga dapat disimpan dengan jangka waktu yang cukup lama, sehingga kita dapat mengonsumsi makanan di dalam kaleng kapan pun, saat dibutuhkan.
Advertisement
Ada berbagai macam makanan kaleng yang bisa dikonsumsi, seperti ikan sarden, jagung, ikan tuna, bahkan juga buah-buahan.
Biasanya seseorang mengonsumsi makanan kaleng sebagai hidangan utama dengan memanasinya, namun tidak sedikit pula makanan kaleng yang siap untuk langsung dimakan tanpa harus dimasak terlebih dahulu.
Anda bisa mendapatkan makanan kaleng berbagai pusat perbelanjaan atau pasar tradisional dengan varian harga, Anda bisa dapatkan sesuai kebutuhan.
Namun, perlu diwaspadai, di balik kepraktisan yang Anda dapatkan dengan mengonsumsi makanan kaleng, jenis makanan satu ini memiliki dampak tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi terlalu banyak.
Hal tersebut karena makanan kaleng dikemas dalam berbagai campuran bahan pengawet yang membuatnya dapat bertahan lama. Makanan kaleng juga dapat terkontaminasi oleh zat yang digunakan untuk menghilangkan karat pada kaleng.
Ada beberapa dampak tidak baik dengan mengonsumsi makanan di dalam kaleng terlalu sering, beberapa di antaranya menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan risiko kanker.
Berikut Bola.com merangkum dari berbagai sumber, enam dampak buruk akibat mengonsumsi makanan kaleng terlalu banyak, Senin (11/5/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Meningkatkan Risiko Kanker
1. Meningkatkan Risiko Kanker
Makanan kaleng dapat bertahan lama, para produsen juga mengklaim makanan kaleng terbebas dari bakteri yang dapat membuat makanan menjadi busuk.
Namun, di balik makanan kaleng yang dapat bertahan lama tersebut, terkandung bahan kimia yang dijadikan pengawet makanan. Terlalu banyak mengonsumsi bahan pengawet dapat mendorong pertumbuhan sel kanker, yang dapat menimbulkan risiko berbagai macam penyakit kanker.
2. Menyababkan Gangguan Pencernaan
Selain dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker pada tubuh, bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan kaleng juga dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pencernaan.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan kaleng dapat membuat saluran pencernaan terpapar bahan kimia, yang dapat menimbulkan pengedapan dalam usus, dan pada akhirnya dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, seperti diare dan sakit perut.
Advertisement
Menimbulkan Alergi
3. Menimbulkan Alergi
Dalam makanan kaleng, biasanya ditambahkan bahan makanan yang dapat meningkatkan rasa makanan dan membuat warna makanan menjadi terlihat lebih menarik.
Bahan-bahan makanan yang ditambahkan tersebut dapat membahayakan kesehatan tubuh. Pada seseorang yang cukup reaktif dengan bahan-bahan tambahan tersebut, dapat menimbulkan alergi, seperti gatal-gatal dan bercak merah pada kulit.
Sebisa mungkin jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan kaleng untuk menghindari terjadinya alergi yang berkelanjutan atau lebih parah.
4. Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes
Diabetes adalah kondisi di mana pengidapnya memiliki sensitivitas insulin yang tidak normal sehingga tidak dapat mengatur kadar gula dalam darah.
Mengonsumsi terlalu banyak makanan kaleng dapat meningkatkan risiko terkena diabetes karena makanan yang disimpan dalam kaleng dapat terpapar zat kimia yang disebut sebagai BPA, yang bertugas menghalau karat dari kaleng.
Terlalu banyak terpapar BPA dalam tubuh dapat meyebabkan gangguan pada sistem metabolisme tubuh dan mengurangi sensitivitas insulin, sehingga kadar gula darah akan terus naik.
Keracunan
5. Keracunan
Makanan kaleng yang dibiarkan dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri yang disebut clostridium. Efek dari masuknya bakteri tersebut ke tubuh, dapat mengganggu kesehatan.
Apabila makanan kaleng terus dikonsumsi dengan jumlah yang banyak, dapat menyebabkan keracunan, yang biasanya ditandai dengan munculnya gejala seperti pusing dan mual-mual.
6. Gangguan pada Saluran Kemih
Ada banyak jenis makanan kaleng yang memiliki tambahan pemanis buatan cukup signifikan, satu di anataranya adalah buah kalengan.
Pemanis buatan yang digunakan pada makanan kalengan biasanya sulit untuk dicerna oleh tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada ginjal dan saluran kemih.
Mengurangi konsumsi makanan dalam kaleng dan menggantinya dengan berbagai macam makanan segar dan bernutrisi, dapat menghindarkan Anda dari gangguan pada saluran kemih.
Sumber: Berbagai sumber
Advertisement