Bola.com, Jakarta - Beberapa media Amerika Serikat melaporkan bahwa pilot helikopter bernama Ara Zobayan yang membawa rombongan Kobe Bryant tidak dalam pengaruh narkoba.
Jenazah Ara Zobayan dan delapan korban lainnya, termasuk Kobe Bryant, diotopsi guna menemukan siapa dalang dan bagaimana kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpangnya pada akhir Januari silam.
Baca Juga
Advertisement
Sejauh ini, kecelakaan diklaim terjadi karena masalah cuaca buruk. Saat itu, kabut dan awan tebal membuat helikopter maut yang melaju pada kecepatan di atas 180 km/jam tersebut menghantam lereng bukit di Calabasas, California.
Namun, Vanessa Bryant, istri dari Kobe, serta Christopher Chester, suami dari Sarah Chester membawa kasus ini ke ranah hukum. Mereka menggugat perusahaan helikopter Island Express Helicopters.
Kantor Pemeriksa Medis Wilayah Los Angeles merilis hasil otopsi. Dinyatakan bahwa tidak ada kandungan berbahaya sejenis obat-obatan terlarang pada jenazah Ara maupun korban lainnya.
"Pengujian toksikologis tidak mendeteksi keberadaan alkohol atau obat-obatan terlarang. Zat yang diuji meliputi benzodiazepin, kokain, fentanil, heroin, ganja, opioid, phencyclidine, dan amfetamin," bunyi sebuah pernyataan dinukil dari TMZ.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ditemukan Kandungan Ritalin pada Jenazah Kobe Bryant
Sementara itu, usai dilakukan otopsi, Kobe Bryant dinyatakan sempat atau rutin mengonsumsi zat bernama ritalin. Kandungan ini biasanya terdapat dalam obat yang bekerja mengatasi masalah hiperaktif dan narkolepsi.
Data korban meninggal:
- Kobe Bryant
- Alyssa Altobelli
- Payton Chester
- John Altobelli
- Keri Altobelli
- Sarah Chester
- Christina Mauser
- Gianna Bryant
- Aza Zobayan
Sumber: BBC, TMZ
Advertisement