Bola.com, Jakarta - Jurgen Klopp membesut Liverpool sejak Oktober 2015. Sejak itu, ia mulai menjalani masa-masa indah bersama klub pujaan Kopites ini. Manajer asal Jerman ini datang menggantikan posisi Brendan Rodgers.
Masa awalnya melatih Liverpool tak begitu mulus. The Reds kalah di dua partai final, masing-masing di Piala Liga 2016, takluk dari Manchester City, serta tumbang dari Sevilla di Liga Europa 2015-2016.
Baca Juga
Advertisement
Pada Juli 2016, Jurgen Klopp dan staf pelatihnya bakal melatih Liverpool hingga 2022 setelah mendapat perpanjangan kontrak.
Peruntungan Klopp makin membaik setelah akhir musim 2016-2017. Dalam dua tahun, 2017-2019, manajer yang kini berusia 52 tahun itu membawa tim besutannya meraih titel Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan runner-up Premier League.
Selain ternama sebagai juru racik mumpuni, Klopp dikenal sebagai manajer yang mampu memotivasi pemain-pemainnya. Sosoknya juga dikenal rendah hati, dengan gaya bicara apa adanya.
Satu lagi, mantan pelatih Borussia Dortmund ini terbilang punya gaya santai dan cenderung humoris.
Dia kerap melontarkan candaan saat menjawab pertanyaan dari kalangan jurnalis, atau menjawab pertanyaan kalangan media dengan nyeleneh. Kebiasaan satu ini kerap mencairkan suasana sesi konferensi pers.
Sejak sebelum melatih Liverpool, Klopp sudah dikenal dengan pernyataan-pernyataan cerdas, berkelas, serta to the point, seperti yang dia tuturkan saat mendapatkan pertanyaan seputar pandemi virus corona beberapa waktu lalu.
Berikut Bola.com merangkum 11 kata-kata Jurgen Klop yang paling lucu dan nyeleneh yang pernah dilontarkan selama ini, dirangkum dari Sportskeeda dan Standard, Selasa (2/6/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kata-kata Lucu dan Nyeleneh dari Jurgen Klop
Saat dibandingkan dengan Jose Mourinho
"Saya 'the normal one'. Saya pria biasa saja dari Black Forest (pegunungan di kawasan barat daya Jerman). Saya dulunya juga pemain rata-rata. Saya tak membandingkan diri sendiri dengan manajer-manajer jenius di masa lalu".
Bicara seputar dirinya ketika masih jadi pemain aktif
"Saya tak pernah berhasil membawa apa yang ada di otak saya ke lapangan. Bakat saya hanya untuk main di divisi kelima, tapi pikiran untuk Bundesliga. Hasilnya, kiprah di divisi kedua".
Seputar persaingan dengan Bayern Munchen
"Kami punya busur dan anak panah, dan jika kami membidik dengan baik, kami dapat mencapai target. Masalahnya adalah, Bayern punya bazooka. Peluang mereka membidik target dengan sukses jelas lebih tinggi. Tapi, lantas saya ingat Robin Hood yang cukup sukses…"
Saat akhirnya bisa mengalahkan Bayern di Allianz Arena
"Ketika Dortmund menang di sini 19 tahun lalu, mayoritas pemain masih sedang menyusu".
Kehilangan Mario Gotze di Borussia Dortmund ke Bayern Munchen
"Dia pergi karena dia favoritnya Guardiola. Jika ingin jadi kesalahan seseorang, ini salah saya. Saya tak bisa menjadikan diri saya lebih pendek dan belajar Bahasa Spanyol".
Tentang pertandingan Premier League yang bergulir lagi, tetapi tanpa penonton akibat pandemi virus corona
"Saya mendengar satu hari yang lalu, ungkapan yang saat bagus, tentang bahwa kami memiliki suporter di kandang terbaik di dunia, dan sekarang kami membutuhkan suporter stay-at-home yang terbaik di dunia".
Saat Mats Hummels dirumorkan pindah dari Borussia Dortmund ke Manchester United
"Jika itu bukan berita bull****, maka saya akan makan sapu!"
Saat mengomentari Hummels lagi, kali ini perihal cedera yang menimpa pemainnya itu
"Kami akan menunggunya seperti istri yang baik menanti suaminya yang ada di penjara."
Saat Klopp memecahkan kacamatanya, lagi…
"Sepasang kacamata saya ada di museum Borussia Dortmunda karena kami memenangi laga untuk kali pertama melawan Bayern Munchen dan Nuri Sahin memecahkan kacamata pertama saya. Hari ini, Adam yang memecahkannya, kacamatanya rusak. Biasanya saya punya kacamata kedua, tapi sampai sekarang saya kesulitan mencarinya karena sangat sulit mencari kacamata tanpa memakai kacamata!"
Saat ditanya perihal alumnus Genk yang sekarang banyak jadi pemain bintang
"Divock Origi. Jangan lupakan dia. Ngomong-ngomong, dia itu legenda Liverpool. Sangat terkenal di sini."
Seputar rahasia kemenangannya
"Bagaimana Anda menjelaskan kepada (maaf) tunanetra seperti apa itu warna?"
Sumber: Sportskeeda, Standard
Advertisement