Bola.com, Jakarta - Imam Syafi'i merupakan seorang mufti besar Islam dan pendiri mazhab Syafi’i. Ia juga termasuk golongan kerabat dari Nabi Muhammad SAW. Imam Syafi'i termasuk Bani Muththalib. Atas dasar tersebut, kata-kata mutiara dari Imam Syafi'i kerap dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan.
Imam Syafi'i terkenal sebagai ulama besar yang sangat cerdas. Saat berusia 15 tahun, keilmuannya sudah setaraf dengan mufti.
Advertisement
Ulama besar ini juga memiliki banyak karamah atau keistimewaan.
Satu di antara keistimewaan Imam Syafi'i adalah melihat atau meneropong masa depan murid-muridnya.
Hal itu membuat kata-kata mutiara Iman Syafi'i berpandangan tentang masa yang akan datang. Dengan begitu, kata-kata Imam Iman Syafi'i juga kerap dijadikan motivasi dan bimbingan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut 20 kata-kata mutiara Iman Syafi'i yang dilansir dari Liputan6, Rabu (3/6/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kata-kata Mutiara Imam Syafi'i
1. "Ilmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan ketabahan".
2. "Singa jika tidak keluar dari sarangnya, ia tidak akan mendapatkan makanan. Begitu juga dengan anak panah, jika tidak meluncur dari busurnya, anak panah tersebut tidak akan mengenai sasaran".
3. "Aku tidak pernah berdebat dengan seseorang dengan tujuan agar dirinya mendengar apa yang salah, atau untuk mempermalukan dirinya dan menang berdebat atas dirinya. Setiap kali diriku menghadapi lawan dalam debat, aku hanya berdoa dalam hati: Ya Tuhan, tolonglah dia agar kebenaran dapat mengalir dari hati dan lidahnya, dan semoga kebenaran ada di pihakku, semoga dirinya mungkin dapat mengikutiku, tetapi apabila kebenaran ada di sisinya, maka aku mungkin akan mengikutinya".
4. "Dirimu menganggap bahwa kamu tidak lebih dari sebuah badan, sesungguhnya di dalam dirimu ada sesuatu yang lebih besar dari semesta".
5. "Pilar kepemimpinan itu ada lima: perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasihat dan menunaikan amanah".
6. "Ilmu itu adalah sesuatu yang bernilai positif, bukan yang menempel di kepala".
7. "Takabur (sombong) adalah akhlak tercela".
8. "Ketahuilah sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga akan hilang dan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan jangan terlalu banyak berangan-angan".
9. "Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukan ilmu yang hanya bertengger di kepala".
10. "Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib".
11. "Pekerjaan terberat itu ada tiga: sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit, menjauhi dosa di kala sendiri, berkata benar di hadapan orang yang ditakuti".
12. "Kesabaran merupakan akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan".
13. "Marahnya orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang bodoh terlihat dari ucapan lisannya".
14. "Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah".
15. "Satu hal yang dapat menyia-nyiakan orang yang berilmu dan yang dapat menghilangkan posisinya sebagai seorang 'alim adalah ketika ia tidak mempunyai kawan".
16. "Keridaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegangteguhlah dengan-Nya".
17. "Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari".
18. "Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berpikir".
19. "Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, yaitu cinta dunia sekaligus cinta Allah, maka dia telah berdusta".
20. "Orang bodoh yang berakal nilainya sama dengan orang cerdas yang pelupa".
Disadur dari: Liputan6.co: (Penulis: Fakhriyan Ardyanto, Editor: Septika Shidqiyyah. Published: 24/3/2020)
Advertisement