Bola.com, Kuala Lumpur - Publik Malaysia kian berharap Lee Zii Jia bisa benar-benar menjadi penerus legenda bulutangkis Negeri Jiran tersebut, Lee Chong Wei. Lee mengaku awalnya tertekan, tapi kini perlahan bisa menerima dan malah termotivasi untuk mengikuti jejak Lee Chong Wei.
Harapan publik Malaysia terhadap Lee Zii Jia melambung setelah sang pemain melejit masuk peringkat 10 besar dunia. Ia tampil mengesankan pada awal tahun sebelum seluruh turnamen dihentikan karena pandemi virus corona.
Advertisement
Pemain berusia 22 tahun tersebut berhasil mengalahkan bintang bulutangkis China, Chen Long, saat mencapai semifinal All England 2020. Dia juga menundukkan bintang China lainnya, Shi Yuqi, pada Malaysia Masters 2020.
Penampilan apiknya membuat publik Malaysia yakin telah menemukan pengganti Lee Chong Wei. Bahkan Zii Jia digandang-gadang bisa menjadi pemain pertama asal Malaysia yang merengkuh medali emas di Olimpiade.
Zii Jia memahami harapan tinggi yang tersampir di pundaknya. Namun, kini ia mengaku makin matang menghadapi tekanan besar seperti itu.
"Sejak awal setiap orang mengatakan saya adalah The Next Lee Chong Wei, bahwa saya akan menggantikannya. Itu membuat saya tertekan," kata Zii Jia, seperti dilansir Free Malaysia Today, Rabu (10/5.2020).
"Namun, sekarang perlahan saya menjadi lebih matang. Saya mulai menerima tekanan tersebut dan mengubahnya jadi motivasi," imbuh Lee Zii Jia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Emas Olimpiade
Meskipun publik menaruh harapan tinggi terhadapnya, Zii Jia emoh berpikir muluk-muluk. Dia menepis peluang meraih medali emas pad Olimpiade Tokyo yang ditunda hingga tahun depan.
Jika berhasil merengkuh medali emas, Zii Jia akan melampaui raihan Lee Chong Wei. Legenda bulutangkis Malaysia itu belum pernah mencicipi medali emas, karena dua kali kalah di final Olimpiade dari Lin Dan, yaitu pada 2008 dan 2016.
"Saya tak memikirkan tentang itu. Saya hanya akan pergi ke sana dan berusaha yang terbaik untuk menambah pengalaman saya," kata Zii Jia.
"Bagi saya tak ada tekanan. Hanya bermain dab bertarung, dan melakukan yang terbaik," imbuh dia.
Sumber: Free Malaysia Today
Advertisement