Bola.com, Jakarta - Legenda tinju Indonesia, Chris John, mengakui tinju profesional Indonesia perlu bangkit untuk melahirkan generasi baru petinju yang bisa membanggakan di masa depan. Chris John berpendapat perlu dukungan banyak pihak untuk bisa mengembalikan kejayaan tinju Indonesia, termasuk sponsor dan stasiun televisi.
Chris John mengakui bahwa dunia tinju profesional di Indonesia seakan berada di situasi mati suri. Hal tersebut terlihat dari ketiadaan event tinju yang berkelanjutan yang hadir dalam beberapa tahun lalu.
Advertisement
Dukungan stasiun televisi dan sponsor menjadi faktor penting menurut Chris John untuk bisa mengembalikan kejayaan tinju profesional di Indonesia.
"Kita semua tahu tinju profesional Indonesia sedang mati suri karena tidak adanya event yang berkesinambungan. Kalau mau petinju bagus dan berprestasi, tentu harus ada kegiatan yang berkelanjutan seperti yang pernah dilakukan oleh Indosiar beberapa tahun lalu," ujar Chris John dalam sesi Inspirato Liputan6.com, Kamis (11/6/2020).
"Sebelumnya kami sempat mencoba membuat event dan bekerja sama dengan stasiun televisi. Namun, karena ada pandemi, jadi episode berikutnya harus diundur. Saya tengah berusaha untuk menggandeng stasiun televisi lagi karena memang televisi adalah faktor utama yang mengangkat olahraga ini."
"Saat ini sangat jarang event pertandingan tinju, apalagi yang sifatnya reguler di stasiun televisi, yang menurut saya sangat penting bagi petinju Indonesia untuk bisa maju dan berprestasi. Kita butuh sponsor dan stasiun televisi untuk menjalankan event," lanjut Chris John.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tentang Gaya Bertinju Tanpa Killer Punch
Chris John dikenal sebagai seorang petinju yang sangat mengandalkan stamina. Dari 52 pertandingan, di mana 48 di antaranya berakhir dengan kemenangan, Chris John menorehkan 22 kemenangan lewat KO. Artinya, angka kemenangan KO itu tak lebih dari 50 persen.
Chris John lebih sering meraih kemenangan lewat poin setelah 12 ronde berakhir. Satu anggapan yang muncul adalah petinju yang karib disapa The Dragon itu dikenal tidak memiliki killer punch. Namun, sang legenda merasa itu bukanlah sebuah masalah.
"Sebagai petinju, asal bisa mempersiapkan diri untuk ronde panjang, bukan masalah. Saya memang mempersiapkan diri, baik stamina dan fisik saya untuk bertanding selama 12 ronde. Jadi tidak ada masalah," ujar Chris John.
"Itulah pentingnya kita mempersiapkan diri sebelum bertanding, yaitu untuk mempersiapkan stamina. Jadi kita benar-benar siap jika harus menjalani full match. Kalau dalam beberapa ronde lawan jatuh, saya menganggap itu sebagai bonus saja. Sebagai atlet tentu saya harus mempersiapkan diri untuk tampil prima selama 12 ronde," tegasnya.
Advertisement
Menyiasati Masa Pandemi Corona
Harus diakui pandemi virus corona COVID-19 yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu membuat event tinju di Indonesia yang juga sebenarnya tengah mati suri makin sulit untuk berkembang.
Namun, bagi Chris John bukan alasan bagi petinju Indonesia untuk menyerah.
"Sudah banyak petinju yang tetap berlatih di rumah. Selain itu para petinju harus kreatif ketika berlatih di masa-masa pandemi ini. Memang harus diakui akan sulit maksimal, tapi minimal ini penting untuk menjaga kondisi di tengah pandemi," ujar Chris John.