Bola.com, Jakarta - Kata-kata bijak toleransi antarumat beragama bisa digunakan untuk menghargai dan memahami perbedaan. Terlebih lagi ada beberapa agama yang dianut pemeluk di Indonesia.
Itulah mengapa sangat penting toleransi antarumat beragama. Toleransi merupakan sifat atau sikap toleran, menghargai perbedaan kelompok atau individu masyarakat tertentu.
Baca Juga
Kevin Diks Beri Kabar Kondisinya Setelah Dijegal Kaoru Mitoma: Hari Ini Saya Scan, Terima Kasih Dukungannya
Shin Tae-yong Menyayangkan Kegagalan Ragnar Oratmangoen Eksekusi Peluang Emas yang Bisa Buat Timnas Indonesia Unggul atas Jepang
Erick Thohir Mengancam Mundur Sebagai Ketua PSSI setelah Timnas Indonesia Dikalahkan Jepang, Ada Apa?
Advertisement
Jadi, toleransi bisa dikatakan suatu perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok atau golongan yang berbeda dalam masyarakat.
Sikap toleransi bisa diterapkan pada kelompok yang memiliki perbedaan pandangan seperti agama, ras, suku dan budaya. Adanya perbedaan tersebut seharusnya bisa menjadi alasan untuk melengkapi satu sama lain dan bukan dipertentangkan.
Di sisi lain, kita hidup di negara yang masyarakatnya memeluk agama berbeda-beda. Untuk menyikapi perbedaan tersebut, diperlukan rasa dan sikap toleransi yang kuat dengan menghormati satu sama lain.
Selain dengan perbuatan, kita bisa menularkan sikap toleransi antarumat beragama melalui kata-kata. Banyak kata-kata bijak toleransi antarumat agama yang bisa kamu gaungkan melaui media sosial.
Berikut ini kumpulan kata-kata bijak toleransi antarumat agama yang dikutip dari laman Juproni dan Sepositif, Jumat (12/6/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kata-kata Bijak Toleransi Antar Umat Beragama
1. "Tugas maha besar generasi kita adalah mewariskan toleransi bukan kekerasan". -Ridwan Kamil
2. "Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar rasa toleransinya". -Gus Dur
3. "Agama melarang adanya perpecahan, bukan perbedaan". -Gus Dur
4. "Kasih sayang dan toleransi adalah kartu identitas orang Islam". -Ahmad Dahlan
5. "Meningkatkan ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka makin dalam merasakan arti toleransi". -Gus Tama
6. "Mau tahu arti toleransi? Dalam berbangsa kita sama, tapi dalam beragama kita tetap beda, tak bisa menyamakan, dan tak bisa disama-samakan begitulah toleransi." -Mat Ali
7. "Jika Tuhan memberiku cinta dengan dibungkus agama, maka akan aku jaga agamaku tanpa menyakiti agama orang lain, dan jika Tuhan memberiku rasa yang dibalut dengan toleransi, maka akan ku hargai pendapat orang lain, jika masih ada yang mempermasalahkan dua hal itu, dia manusia amatir".- Sukrad
8. "Toleransi dan kerukunan harus dikedepankan. Jika saudara kita yang berbeda suku dan agama diterpa masalah, kita harus menolongnya, ketika mereka terjatuh kita harus siap membangunkannya". -Sumurung Sinambela
9. "Toleransi berkehidupan, hidup berdampingan antarsesama, rukun, gotong royong, saling membantu urusan dunia dalam kebaikan. Toleransi beragama, menghargai tanpa mencampur adukkan ajaran agama A dengan B perkara ibadah. Lakum diiynukum waliyadiin".
10. "Toleransi itu sikap kita kepada sesama. Tapi, hati tetap berpegang teguh pada agamanya masing-masing". -Andry Satriandie
11. "Toleransi di negeri ini baik-baik saja, sejatinya. Muslim menolong non-muslim, non-muslim menolong muslim, dari dulu sudah begitu". -Akmal Sjafril
12. "Toleransi bukan hanya milik satu golongan umat beragama, tetapi milik semua golongan dan berlaku untuk semua pemeluk agama". -Lukman H. Saifuddin
13. "Toleransi itu dasarnya bukan semua agama sama. Tapi, pemeluk setiap agama menghormati pemeluk agama lain yang meyakini kebenaran agamanya masing-masing". -Mahfud MD
14. "Memuliakan manusia, berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan meninstakan penciptanya". –Gus Dur.
15. "Peran agama sesungguhnya membuat orang sadar akan fakta bahwa dirinya merupakan bagian dari anggota umat manusia, dan bagian dari alam semesta". –Gus Dur
16. "Toleransi tidak mengartikan kurangnya komitmen pada kepercayaannya, melainkan hal itu mengutuk penindasan dan penganiayaan terhadap orang lain". – John F. Kennedy
17. "Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, maka orang tidak pernah tanya apa agamamu". –Gus Dur.
18. "Hasil tertinggi dari pendidikan adalah toleransi. Karena semakin seorang paham perbedaan, dia akan paham makna kebersamaan".
19. "Menjunjung toleransi dalam keberagaman adalah kekuatan kita untuk menciptakan persatuan".
20. "Perdamaian erat kaitannya dengan saling toleransi, mendengarkan dan memahami, serta mengurangi perdebatan yang tak perlu adalah kunci yang paling penting".
21. "Toleran manusia sedang diuji, jangan sampai sifat toleransi kita ternodai hanya karena mereka yang mengadu domba umat beragama".
22. "Memahami agama dengan seutuhnya akan menciptakan rasa toleransi sebesar-besarnya".
23. "Hidup akan lebih tenteram jika kita menjalaninya dengan penuh toleransi".
24. "Toleransi itu bukan hanya soal berdampingan, tapi juga soal kesejajaran".
25. "Toleransi diperlukan bukan hanya oleh kelompok minoritas, tapi setiap manusia. Sebab setiap manusia pada hakekatnya membutuhkan kehidupan yang harmoni".
26. "Hidup di dalam perbedaan seharusnya dapat mengajarkan kita untuk menemukan keharmonisan hidup bersama lewat toleransi".
27. "Caramu melakukan sesuatu bukanlah satu-satunya cara. Hargailah cara pandang orang lain. Kamu mungkin benar, tetapi mereka juga tidak salah".
28. "Pentingkan introspeksi, bukan interpretasi. Mawas diri, bukan harga diri. Toleransi bukan arogansi. Amanah, bukan amarah. Meminta maaf, bukan meminta perhatian".
29. "Dengan pemahaman akan perbedaan, kita akan menjadi peka, merasa penting adanya tenggang rasa, toleransi, dan menghargai perbedaan".
30. "Toleransi menjadi sulit ketika orang lupa bahwa beragama itu untuk mengatur diri sendiri, bukan mengatur orang lain. Banyak orang beragama yang bahkan belum menggenapi pelaksanaan nilai agama untuk dirinya sendiri tapi sibuk mengurusi perilaku orang lain".
Sumber: Juproni, Sepositif
Advertisement