Bola.com, Jakarta - Mungkin di antara Anda ada yang menjumpai kerabat, teman atau sahabat yang ketika tidur mulutnya menganga. Ada kalanya kita menggoda mereka karena gaya tidurnya jelek banget. Namun, mulai sekarang jangan asal meledek karena siapa tahu mereka mengidap rinitis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rinitis adalah radang selaput lendir hidung.
Advertisement
Sementara dilansir dari Halodoc, rinitis adalah radang dan iritasi yang terjadi di membran mukosa di dalam hidung.
Kondisi itu bisa membuat pengidapnya terkadang kesulitan untuk tidur "cantik", yakni dengan mulut tertutup. Beberapa pengidap rinitis menyatakan mereka akan tidur dengan mulut terbuka sebagai "pengganti" jalur napas, terutama saat mereka merasa kecapekan atau terlalu lelah.
Rinitis bisa diidap oleh siapa saja, pria wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Namun, ada beberapa yang bisa memperbesar kemungkinan terkena, seperti faktor keturunan, anak yang tumbuh dengan keluarga perokok serta memiliki binatang peliharaan.
Sesuai jenisnya, penyakit rinitis terbagi menjadi dua, yakni rinitis alergi dan rinitis non-alergi.
Rinitis alergi disebabkan debu, serbu sari, dan sebagainya, sedangkan rinitis non-alergi lebih disebabkan virus dan bakteri.
Berikut penjelasan perihal penyakit rinitis, termasuk gejala, jenis, pengobatan, serta cara pencegahannya seperti dirangkum dari Halodoc dan Alodokter, Sabtu (13/6/2020).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Rinitis
Rinitis Alergi
Ada beragam alergen yang bisa memicu reaksi sistem kekebalan tubuh jika terhirup melalui hidung atau masuk ke rongga hidung, di antaranya:
- Serbuk sari dan spora
- Tungau
- Spora jamur (kapang)
- Debu
- Kulit dan bulu hewan
- Serbuk gergaji
- Lateks
Alergen-alergen di atas mungkin tidak tidak memengaruhi sistem imun pada kondisi normal. Namun, bagi mereka yang memiliki alergi, benda-benda tersebut dianggap berbahaya oleh sistem imum sehingga timbul reaksi alergi.
Reaksi itu yang menyebabkan gejala rinitis alergi seperti bersin, pilek, dan hidung gatal.
Rinitis non-alergi
Penyebab rinitis non-alergi antara lain:
- Infeksi
- Ketidakseimbangan hormon dalam pembesaran pembuluh darah rongga hidung
- Tidak berfungsinya lapisan jaringan di dalam hidung
- Lingkungan
- Penggunaan dekongestan rongga hidup yang berlebih
- Stres emosional maupun fisik
- Makanan pedas dan terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol
- Mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan efek samping
Advertisement
Gejala Rinitis
Gejala Rintis Alergi
- Pilek atau hidung tersumbat
- Bersin-bersin
- Mata terasa gatal atau berair
- Mata membengkak dan kelopak mata bawah berwarna gelap
- Gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan
- Muncul ruam pada kulit
- Lemas
- Batuk-batuk
- Sakit kepala
- Terkadang menimbulkan gangguan tidur, terutama pada rinitis alergi yang parah
Sebagai catatan, setiap pengida alergi bisa mengalami gejala yang berbeda. Namun, biasanya gejala muncul setelah pengidap terpapar alergen.
Pengidap penyakit rinitis dapat memiliki komplikasi, seperti:
- Akan bertambah parah pada pengidap asma
- Akan mengalami peradangan yang diakibatkan oleh rinitis pada pengidap sinusitis
- Adanya infeksi telinga bagian tengah
- Polip hidung yang bisa mengganggu pernapasan, menghambat sinnus dan mengurangi kemampuan indra penciuman
Pengobatan Rinitis
Pengobatan rinitis berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan gejala dan pengaruhnya terhadap para pengidap.
Perawatan penyakit rinitis dapat dilakukan di rumah jika memang gejala yang dialami tidak terlalu parah melalui obat-obatan. Selain itu, bisa dilakukan perawatan lainnya, yaitu dengan cara:
- Menggunakan obat penghambat efek zat kimia yang dilepaskan saat terkena reaksi alergi.
- Meningkatkan dosis obat semprot.
- Menggunakan obat semprot yang membantu meredakan ingus yang berlebihan.
- Membersihkan saluran hidung secara berkala.
- Melakukan suntik alergi.
Segera temui dokter jika Anda menemui tanda atau merasakan gejala-gejala di atas untuk mendapatkan pengobatan terbaik.
Advertisement
Pencegahan Rinitis
Rinitis dapat dicegah dengan melakukan cara-cara sebagai berikut:
- Tutupi mulut dan hidung dengan masker saat beraktivitas di luar rumah.
- Biasakan untuk segera mandi setelah beraktivitas di luar rumah.
- Bersihkan lantai tidak hanya dengan disapu namun juga dipel.
- Menghindari mengelap permukaan barang dengan kain lap kering.
- Menggunakan selimut yang terbuat dari bahan akrilik dan bantal berbahan sintetis.
- Menghindari penggunaan karpet.
- Menghindari memasukkan pakaian terlalu padat ke dalam lemari pakaian.
- Mengatasi masalah kelembapan di dalam rumah.
- Memastikan rumah mempunyai ventilasi yang baik.
- Memandikan hewan peliharaan secara rutin.
- Mencuci semua perabotan yang lembut yang telah dinaiki oleh hewan peliharaan.
- Menghindari hewan peliharaan masuk ke kamar tidur.
Sumber: Alodokter, Halodoc