Bola.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menegaskan setiap cabang olahraga diwajibkan menjalankan protokol kesehatan yang ketat di masa pandemi virus corona ini. Menpora menyatakan jika ada satu atlet atau ofisial yang terinfeksi COVID-19, maka pelatnas harus dihentikan.
Dengan terbitnya protokol kesehatan dari Kemenpora, sudah seharusnya tiap-tiap induk cabang olahraga disiplin menaati dalam menjalani kegiatan latihan.
Advertisement
Apabila masih ada yang belum memahami panduan tersebut, Menpora secara terbuka mengundang perwakilan induk cabang olahraga datang ke kantor Kemenpora untuk mendapatkan penjelasan.
"Begitu ada kedapatan satu atlet atau ofisial yang terkena COVID-19 itu menandakan protokol tidak berjalan baik. Kami akan langsung menghentikan pelatnasnya," kata Zainudin di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (16/5/2020).
Selama pandemi, sebagian cabang olahraga seperti angkat besi, bulu tangkis, menembak, serta tenis sudah kembali menjalankan kegiatan pelatnas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cabor Harus Lapor Perencanaan
Bagi cabang olahraga lain yang juga berencana kembali menggelar latihan, Zainudin meminta untuk menyampaikan rencana program dan rumusan protokol untuk dilihat standar dan kelayakannya.
"Bagi cabor yang mau menggelar latihan silakan, tapi kami akan melihat perencanaannya," tuturnya.
Sebelumnya, Kemenpora telah menerbitkan protokol kesehatan secara umum untuk kegiatan olahraga nasional. Ada tiga kategori yang diatur di dalamnya, yakni protokol dalam menggelar latihan, kompetisi, dan olahraga masyarakat.
Kemenpora juga menyusun ketiga kegiatan olahraga nasional ke dalam tiga fase. Namun setiap fase baru bisa dijalankan apabila sudah mendapatkan rekomendasi dari gugus tugas COVID-19.
Sumber: Antara
Advertisement